| 006 | GBGB

1.9K 141 20
                                    

006

~Good Boy Gone Bad~


"Kamu Jay, 'kan?" tanya seorang pria yang sempat ditabrak oleh Jay. Badan pria itu tinggi, besar dan tegap. Tubuhnya kekar. Kulit pria itu berwarna kecoklatan. Tubuhnya nampak menakutkan sebab pria itu memiliki wajah sangar. Setiap kali pria itu berbicara, nada suaranya terkesan amat berat.

"Iya. Gak usah gangguin aku, Mar!" sahut Jay ketus, sembari berlalu dari posisinya yang semula berhadapan dengan Amar. Ia terhenti dari langkahnya saat Amar yang sangar itu menarik lengannya.

Tidak seperti drama korea dimana seorang pria menarik kekasihnya seolah-olah waktu melambat, lalu mereka bertatapan beberapa saat, dedaunan berjatuhan. Tidak seperti itu.

"Buru-buru amat si? Nongkrong dulu bareng kita! Ya nggak?" jelas Amar lalu bertanya pada teman-teman gengnya.

Ucapannya itu langsung mendapat respon serentak dari teman-temannya. "Yoi!"

Mereka bertiga merupakan anggota dari Genk Gaib. Genk terkenal di Desa Puterus akan kekerasannya itu. Jumlah dari anggota Genk Gaib sendiri, sekitar sepuluh orang laki-laki. Terkadang mereka menggangu wanita yang berjalan sendirian di malam hari, membuli orang yang mereka anggap rendah, merokok, bahkan sampai minum-minuman keras.

Kenapa mereka memberi nama geng itu dengan nama Genk Gaib? Itu karena aksi kejam dan keras mereka hanya di malam hari saja. Terutama tengah malam. Dimana saat suasana di malam hari itu sunyi. Sehingga mereka dengan bebas bisa melakukan aksi kekerasan mereka itu. Setelah lewat tengah malam, mereka menghilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak kekerasan. Meskipun begitu, masih ada saja orang yang tahu.

"Kalo enggak, kamu gabung aja deh sama geng kita ini!" tawar Amar pada Jay diikuti smirk khasnya.

Jay hanya bisa diam.

Dari ketiga pria sangar itu, Amar merupakan ketua genk tersebut. Rambutnya di semir warna merah, membuat dirinya nampak jelas merupakan anggota geng yang tidak baik.

"Ya! Daripada temenan sama si Kevin yang sok kuat dan alim tiap Jum'at selalu Jumatan, mending sama kita." Kali ini yang mencoba menghasut Jay adalah Leo. Salah satu anggota Genk Gaib. Ia rangkul tubuh Jay yang lebih rendah beberapa senti darinya.

Leo, wajahnya tampak seperti bodyguard sangar saat memasang wajah cool. Ia suka dengan yang namanya facial foam. Hampir setiap minggu ia gunakan pembersih muka itu untuk memperputih wajahnya.

"Gimana?!" saat ini yang menghasut Jay dengan nada tegas layaknya tentara itu adalah Ganny.

Ganny, wajahnya juga mudah di ingat. Tatapan matanya itu tajam, mampu membuat wanita meleleh seketika bertemu tatap dengannya. Namun, ia memiliki kekurangan, yaitu pendengarannya kurang jelas.

"Aku ada urusan!"

Jay yang pendiriannya sempat goyah, langsung meninggalkan geng tersebut. Ia mungkin sedang berusaha melampiaskan kepedihan hatinya itu. Namun, ia tidak akan sampai bergabung dengan geng yang terkenal akan kekerasannya. Lebih baik ia netral saja diantara kedua geng itu. Sehingga dirinya tidak akan terlibat masalah diantara dua kawanan tersebut.

Amar yang merasa dirinya mendapat penolakan, memerintahkan kedua temannya untuk menghajar Jay. Kedua temannya itu tentu langsung menjalankan permintaan ketuanya itu.

'Bugh'


~Good Boy Gone Bad~

***

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang