𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ÷ Ø1

77.7K 4.7K 373
                                    

~*~

~*~

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

~*~

"Aaaaa... Pesawatnya datang, buka mulutnya, Keir."

Keir menggelengkan kepalanya dengan bibir di majukan membuat wajah bocah laki-laki itu menjadi menggemaskan sambil menatap mamanya.

"Kei ga mau lagi, mom." Ucapnya memelas.

Adelia menghela nafasnya, "tinggal sedikit lagi sayang makanannya habis."

"Tapi Kei udah kenyang." Ucap Keir tanpa melihat mamanya dan bermain dengan boneka superman miliknya.

"Nanti kalo makanannya ga di habisin. Ayamnya mati loh."

"Kei ga punya ayam mommy. Kei kan ga suka ayam." Saut Keir sibuk bermain dengan supermannya.

Adelia tidak berhenti disana. Ia tidak bisa kalah dari anaknya yang kepintarannya menurun dari sang ayah.

"Ya udah. Nanti nasi nya jadi nangis gara-gara Keir ga habisin."

Keir akhirnya menghentikan kegiatan mainnya, menatap mommy nya dengan alis bertautan.

"Nasi itu benda mati, mom. Ga bisa nangis." Kata Keir polos lalu lanjut bermain lagi.

Adelia memijit tulang hidungnya. Dulu, sewaktu dirinya kecil, mama nya selalu berkata seperti itu hanya untuk menakut-nakutinya jika ia tidak ingin makan lagi dan itu terbukti berhasil kepadanya.

Apa mungkin sudah kuno jadi tidak berpengaruh bagi anak-anak sekarang.

Adelia meletakkan mangkok bubur nya di karpet lalu mengusap lembut rambut Keir yang berwarna coklat.

"Sayang, kalo makanan kamu ga di habisin. Daddy bisa marah pas pulang. Hayo~ kamu milih yang mana??"

Keir mendadak menghentikan gerakan tangannya yang tengah memainkan boneka superman dan boneka batman di kedua tangannya.

Bocah laki-laki 5 tahun itu menatap mommy nya dengan mata hazel indahnya yang bersinar di bawah sinar matahari. Adelia yang melihatnya terdiam terkagum-kagum karena Adelia dapat jelas melihat Keir sangat begitu mirip dengan Sade.

"Kei ga mau di marahin Daddy." Kata Keir pelan.

"Nah, Keir makanannya di habisin, oke?"

Keir menganggukkan kepalanya lalu meletakkan mainannya ke bawah dan mengambil mangkok bubur nya lalu memakannya.

Adelia yang melihatnya, tersenyum. Keir, anak nya sangat takut jika Daddy nya marah meski nyatanya Keir lebih dekat dengan Daddy nya dari pada dirinya. Ayah dan anak itu jika sudah bersama akan nempel terus.

Adelia menatap hambaran bunga yang tertanam di hadapannya. Adelia masih ingat, saat mengandung Keir, Adelia ingin taman belakang rumah ditanami oleh beberapa macam bunga yang indah dengan berbagai warna dan tentu saja, permintaan Adelia adalah tugas Sade. Sade melakukannya demi Adelia.

𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora