𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ÷ Ø13

26.9K 1.9K 47
                                    

~*~

~*~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~*~

Author POV

Dahan pohon bergoyang kesana-kemari oleh hembusan angin. Langit biru yang terlihat cerah perlahan digantikan oleh langit sore.

Sade menatap batu nisan dihadapannya. Ia tersenyum, perlahan meletakkan bunga mawar di atas makam itu.

"Hai, Zefanya. Kakak merindukanmu. Selalu."

Sade tidak pernah absen sejak dulu untuk mengunjungi makan adiknya. Ia ingin selalu mengenang adiknya karna hanya itu yang bisa Sade lakukan untuk menunjukkan cintanya kepada adik perempuannya yang telah lama meninggalkannya.

Setelah mengunjungi makam adiknya, Sade pergi dari sana untuk bergantian mengunjungi makam seseorang yang merupakan bagian dari kenangannya.

Sade melihat tidak jauh dari tempatnya, ia melihat Jackson tengah duduk di atas rumput yang menghadap ke makam seseorang yang ia ingin kunjungi.

Sade dan Jackson memutuskan untuk pergi ke makam setelah selesai pergi makan dengan Reon. Mereka mengunjungi seseorang yang penting di hidup mereka.

Sade ikut mendudukkan dirinya di atas rumput, bersebelahan dengan Jackson. Jackson memberikan kaleng soda kepada Sade. Mereka saling terdiam, menikmati kaleng soda dan hembusan angin yang semilir-milir.

Meski diantara mereka tidak ada yang memulai bersuara. Hanya keheningan menyelimuti mereka. Keadaan itu tidak membuat mereka canggung namun nyaman bagi mereka dengan segala hal yang ada di pikiran mereka.

"Gue memikirkan seandainya, Tiffany masih ada sampai sekarang. Ia akan tumbuh menjadi wanita yang semakin cantik." Ucap Jackson tiba-tiba.

Apa yang dikatakan Jackson barusan. Sade memikirkannya sewaktu ia mengunjungi makam adiknya. Berpikir, seandainya Zefanya-nya yang meninggal di usia kecilnya masih ada hingga sekarang, ia akan tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik.

Sade dan Jackson sama-sama kehilangan orang yang mereka sayangi dimasa lalu, kehilangan seorang adik.

Namun, kini mereka tidak lagi menjadi orang yang sama, hidup dalam bayangan masa lalu dan dendam. Mereka telah berdamai dan memutuskan untuk hidup dalam ketenangan satu sama lain, hidup yang tidak lagi berpusat pada masa lalu dan dendam.

Sade menyesap kaleng sodanya sambil menatap makam Tiffany. Ia kembali teringat, masa-masa dimana dulu gadis itu suka sekali mengikutinya, menganggunya, dan menyatakan perasaannya untuk Sade. Dulu, hatinya tertutup bagi siapapun, ia tidak mengijinkan seorangpun menembus pertahanannya hingga membawa Tiffany kepada kematian hanya karna gadis itu melindunginya.

𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓Where stories live. Discover now