[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus]
He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge.
*⋆»♠︎«⋆*
(Seque...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*＊♛＊*
Author POV
Diruang rawat inap Adelia berada. Sade dan Adelia masih terlihat larut dalam tidurnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Namun, tidak lama kemudian. Adelia mengeluh dalam tidurnya dan terbangun. Ia melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi.
Adelia mengarahkan kepalanya kesamping dan mendapati Sade yang tertidur didekatnya dengan kedua tangannya dilipat sebagai bantalan untuk kepalanya.
Wanita itu tersenyum karna bagaimanapun juga ia masih merasa tidak percaya Sade ada bersamanya. Tangan kiri Adelia terangkat untuk mengusap rambut hitam Sade yang terasa lembut dibawah sentuhannya.
Hati Adelia berdenyut sakit melihat raut lelah yang tercetak jelas di wajah Sade. Matanya turun berhenti pada lengan atas tangan kiri Sade yang terbalut perban. Ada sedikit darah yang tercetak di perbannya.
Adelia segera tau asal luka itu. Sade pasti terluka sewaktu insiden di perusahaan.
Tangan Adelia masih mengusap rambut Sade pelan hingga pria itu terbangun. Sade meraih tangan Adelia yang ada di kepalanya lalu mencium telapak tangannya.
"Good morning, love." Senyum Sade.
"Good morning." Senyum Adelia.
"Kenapa kamu bangun sepagi ini?" Tanya Sade, melirik ke arah jam dinding, "do you need something? Atau ada yang sakit?" Sade menatap Adelia khawatir.
Adelia menggelengkan kepalanya, "i'm fine. Aku hanya ingin minum."
Sade membantu Adelia untuk duduk berbaring lalu mengambil gelas di meja nakas samping ranjang Adelia dan mengarahkan gelas ke bibir Adelia yang minum dengan perlahan-lahan.
