[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus]
He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge.
*⋆»♠︎«⋆*
(Seque...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~*~
Author POV
Tidak. Ini tidak mungkin. Hal ini tidak boleh terjadi.
Bianca kehilangannya.
Keir menghilang.
Jantungnya berdegup dengan kencang. Keir berhasil lepas dari tangannya.
"Shit!!"
Ia tidak bisa kehilangannya. Ia diberi tugas dan ia harus bertanggung jawab untuk memenuhi tugasnya. Ia tidak ingin mengecewakan atasannya yang telah merekrutnya. Bagaimana nanti melihat reaksi kecewa Adelia. Ia tidak mau Adelia kecewa.
Jika kalian berpikir Bianca bodoh. Kalian salah. Untuk apa ia di rekrut menjadi seorang bodyguard jika ia bodoh dan tidak memikirkan hal ini terjadi.
Bianca telah dilatih. Di berbagai situasi yang genting dan hal yang tidak terduga seperti saat ini.
Ia mengambil ponsel di saku celananya. Bianca telah menaruh GPS di tas Keir dan terhubung di ponselnya.
"Gotcha!"
Bianca telah mendapati titik lokasi dimana Keir berada.
Bianca segera masuk ke dalam mobilnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, ia tidak bisa kehilangan titik Keir berada.
Ia harus cepat mengejarnya. Siapapun bajingan yang berani mengambil tuan muda nya. Ia harus berurusan dengannya. Jangan ragukan Bianca. Bianca memiliki skills yang hebat dalam bertaruh sebagai perempuan.
Mobil membelah jalanan London yang ramai. Tidak menghiraukan teriakkan, klakson dari kendaraan lainnya. Yang di pikirkannya, ia harus mengikuti GPS yang akan membawanya menuju Keir.
Titik GPS berhenti. Bianca mengitarkan pandangannya ke sekitar serasa menghentikan mobilnya.
Ia berada di sudut kota yang terlihat kawasan berkumpul orang-orang berbahaya bukan kawasan yang tentram atau bersahabat. Banyak club, bar, rumah tua tak terawat, berkas pabrik, lapangan parkir yang terbengkalai.
Bianca meraba bawah kursi kemudinya dan meraih sebuah pistol. Disana tempatnya menyembunyikan senjatanya.
Ia mengambil ponselnya sebelum keluar dari mobil dan berjalan sesuai dengan titik GPS berhenti.
Bianca mengeratkan pistol yang berada di genggamannya. Bersembunyi di balik tembok serasa menyiapkan dirinya dan mengatur nafasnya. Di balik gedung Bianca bersembunyi saat ini terdapat jalan kecil di sisi gedung dan Bianca yakin, Keir ada di sana.
