Chapter 2. Sorry..

3.4K 261 3
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kau satu-satunya matahariku, aku bisa mekar karnamu. Namun, kau pergi.
Kepergianmu membuatku layu dan mati.

-RUN by BTS

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*Flashback ON*

Seorang yeoja berumur 40an terlihat sedang duduk di balkon lantai 2 di mansion megahnya itu. Menikmati angin malam yang terus berhembus, ditemani oleh sekumpulan cahaya yang terang dilangit yang sudah gelap itu.

Memang benar, kala itu bintang sangat banyak untuk menghiasi langit hitam itu. Benar-benar seperti pemandangan dalam cerita dongeng. Sangat indah.

Disaat yeoja itu sedang sibuk menatap bintang-bintang yang terhias dilangit, seorang namja kecil menghampiri yeoja itu. Namja kecil itu sudah memakai pakaian tidurnya, langitpun sudah semakin gelap, namun tetap saja tidak dapat membuat namja kecil itu terlelap.

"Eomma.. knp eomma disini?" Ucap namja kecil itu

"Hmm, bukankah eomma yg harusnya bertanya padamu? Mengapa putra kecil eomma yg imut ini belum tidur,hm?" Yeoja itu tersenyum sambil mengusap pelan surai hitam namja itu.

"Kookie tidak bisa tidur eomma" namja itu memajukan bibirnya

"Kalau begitu kemarilah Jungkook-ie.. duduk dipangkuan eomma" yeoja itu menepuk pahanya pelan menunjukan kepada namja kecil itu untuk duduk disana. Namja kecil itupun hanya menuruti apa yang disuruh oleh eommanya tadi.

"Sekarang, cobalah Jungkook-ie liat diatas sana" yeoja itu mengarahkan tangannya ke langit yg hitam dihiasi ribuan bintang indah itu.

"Woahhh... ini sangat indah eomma!! Kookie menyukainya!!" Namja kecil itu berbicara dengan semangat dan tidak lupa menunjukan senyum khasnya yang menunjukan gigi kelincinya itu.

"Dan juga lihat lah bintang yang bersinar paling terang diantara bintang-bintang lainnya" yeoja tersebut mengusap pelan surai putra kecilnya yang sangat halus itu.

"Yang itu eomma??" Tanyanya sambil menunjuk sebuah bintang yang paling bersinar

"Ne, tepat sekali Jungkook-ie" yeoja itu terlihat mengangguk pelan.

"Lalu ada apa dengan bintang itu eomma?" Namja kecil tadi terlihat kebingungan

"Itu seperti dirimu sayang.. Eomma yakin saat Kookie udah besar nanti, Kookie akan jadi anak yang kuat. Jika Kookie menjadi anak yang kuat dan tidak nakal, maka Kookie sama dengan bintang itu, selalu memancarkan sinar yang paling terang diantara sinar lainnya" kali ini yeoja itu memeluk putra kecilnya

"Jika yang bersinar tadi itu Kookie, lalu eomma yang mana? Apakah yang itu?" Jungkook kecil itu menunjuk sebuah bintang yang tak kalah terang dari bintang sebelumnya, jaraknya pun juga tidak jauh dengan bintang tadi.

"Ne, benar sekali. Itu adalah eomma. Eomma akan selalu ada disisi Jungkook-ie, jika suatu saat bintang itu tidak bersinar lagi. Jungkook-ie akan ditemani dengan bintang lainnya" yeoja itu tersenyum tulus

"Bukankah bintang yang tadi akan bersinar terang jika bintang ini juga bersinar, eomma? Memangnya bintang yang ini dapat tidak bersinar lagi?" Tanya namja kecil itu dengan kepolosannya

"Tidak sayang, bintang yang tadi akan tetap bersinar walaupun bintang yang ini tidak bersinar lagi"

"Kenapa bisa begitu eomma?"

"Karena bintang yang tadi akan dibantu bintang lainnya agar tetap bersinar terang walapun bintang yang ini sudah tidak dapat bersinar" yeoja itu mencium surai hitam namja kecil itu.

"REMORSE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang