Chapter 20. Decision

2.4K 195 1
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Namun, jika aku menghancurkanmu, akankah kau memaafkanku?

-Pied Piper by BTS-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jungkook meminum susu pisang yang ia beli tadi. Pandangannya tetap lurus kedepan, entah apa yang ia pikirkan. Rasanya sungguh berat jika harus meninggalkan semua hyung nya. Tapi dilain sisi, sampai kapan ia harus bertahan hanya untuk mendapatkan kasih sayang mereka lagi?

Beberapa saat kemudian, suara bel masuk telah berbunyi menandakan pelajaran 2 jam terakhir telah dimulai. Namun Jungkook, ia sama sekali tak bergeming. Ia tetap pada lamunannya, seolah-olah tak mendengar suara bel yang terdengar disemua penjuru sekolah tersebut hingga suara seseorang menghilangkan lamunan Jungkook.

"Hei. Kembali lah kekelas" ucap seseorang dengan dinginnya.

Jungkook menoleh ke namja itu seakan-akan berkata 'memangnya knp kalau aku ada disini?'

"Jangan kira aku kesini benar-benar memanggilmu. Aku hanya disuruh oleh Min saem" ucapnya lagi.

"Kenapa dia memanggilku? Apa ada urusan?" Tanya Jungkook yang masih terduduk sambil meminum susu pisang nya itu.

"Hh. Dasar sok pintar. Jika sudah merasa pintar lebih baik pulang saja, daripada membuang waktu tak jelas disini" namja itu membalikkan badannya dan menuju pintu atap.

"Terserah kau. Aku tak peduli lagi. Aku hanya menjalankan perintah dari saem" ucap namja itu lagi sebelum kembali turun dari sana.

Sakit hati? Tentu saja. Bagaimana bisa ia kehilangan kasih sayang dari hyung nya sekaligus dari sahabat nya. Kim Mingyu, ia adalah namja yang berbicara diatap bersama Jungkook tadi. Jungkook kembali menatap lurus kedepan. Menghembuskan napasnya dan menyandarkan kepalanya ke tembok yang ada dibelakangnya itu. Tak terasa cairan bening meluncur keluar ke pipi Jungkook. Ia segera mengelap cairan bening itu.

"Tak apa Jungkook. Kau bisa melewatinya. Bertahanlah sebentar lagi" ucap Jungkook pada dirinya sendiri sebagai penyemangatnya.

Jungkook bangkit berdiri. Ia telah memutuskan satu hal yang mungkin akan merubah kehidupannya. Jungkook mengeluarkan bajunya dan membuka 1 kancing baju teratas nya itu. Ia melempar bungkus susu pisangnya itu kesembarang tempat. Lalu turun untuk menuju kelasnya.

Ia berjalan menunu ke kelasnya. Setelah sampai tepat didepan pintu kelasnya, ia membukanya dan masuk dengan santainya lalu berjalan menuju tempat duduknya. Kelasnya memiliki 2 pintu. Pintu samping yang berada didepan, yang sejajar dengan meja guru dan pintu samping bagian belakang. Jungkook masuk pada pintu belakang agar tidak terlalu menarik perhatian kelas. Namun, aksinya yang membuka pintu secara tiba-tiba itu malah membuat isi kelas menatapnya.

"Jungkook-ah. Berhenti disitu" ucap Min Saem yang merasa terganggu dengan kehadiran Jungkook yang tiba-tiba itu.

Jungkook berhenti sambil menatap malas Min saem. Ia memasukkan 1 tangannya kedalam saku celananya itu. Ia menatap seolah-olah berkata 'knp? Merasa terganggu?'

"Rapikan dulu penampilanmu baru ikut pelajaran saya" ucap Min saem dengan tegas.

"Hh. Tak ada yang ingin ikut pelajaran saem. Aku hanya kesini untuk mengambil tas. Lebih baik pulang daripada membuang waktu tak jelas disini" ucap Jungkook dengan santai sambil melirik 1 orang yang telah mengatakan sebagian ucapannya itu. Ia berjalan kekursinya dan mengambil tasnya lalu berjalan keluar melalui pintu yang tadi ia masuki.

"Yak!! Jungkook! Jangan ikut pelajaran saya selama 1 bulan!" Ucap Min saem yang sudah merasa kesal dengan perilaku Jungkook yang tak sopan itu.

"REMORSE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang