Chapter 33. How?

2.4K 167 2
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kita mungkin diselimuti oleh luka.
Tapi, kita bisa tersenyum jika kita bersama.

-You Never Walk Alone by BTS-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Huhhh.. aku menjadi lebih lega setelah Chanyeol hyung menemukan adik  barunya itu. Setidaknya ia tidak akan kesepian jika aku meninggalkan nya nanti" batin Yeonjun.

"Apa yang sedang kau pikirkan Jun? Jangan terlalu memaksakan otakmu untuk bekerja lebih keras lagi" Chanyeol mengusap surai Yeonjun.

"Ne hyung. Kalau begitu bolehkah aku tidur sekarang?" Tanya Yeonjun sambil menatap Chanyeol.

"Kau tak perlu bertanya seperti itu. Tidurlah kapanpun kau mau, asalkan jangan lupa untuk bangun kembali" Chanyeol tersenyum sambil mengganggukan kepalanya pelan. Lalu Yeonjun menidurkan badannya dan mengambil selimutnya hingga dadanya itu.

"Hyung keluar dulu ya. Nanti kau bisa panggil hyung ketika kau sudah bangun" Ucap Chanyeol sebelum keluar dari ruangan Yeonjun itu.

••♡••

Seokjin keluar dari cafe dimana ia bertemu dengan Baekhyun itu. Ia menuju kerumahnya. Setelah sampai, ia langsung memasuki mansion megah itu. Tujuannya adalah kamarnya itu. Ia sedikit pening memikirkan masalah ini. Namun seseorang memanggil namanya, membuat Seokjin berhenti menatap orang itu.

"Hyung!" Panggil Hoseok yang melihat Seokjin memasuki rumahnya itu.

"Hm? Ada apa Hoseok-ah?" Seokjin berhenti dan tersenyum menatap Hoseok dengan wajahnya yang terlihat sedikit pucat dan kecapaian.

"Apa hyung sudah makan?" Tanya Hoseok dengan perasaan khawatir melihat keadaan Seokjin itu.

"Tak usah memikirkan hyung, ne. Apa semua berjalan dengan baik dirumah ini?" Seokjin tersenyum.

"Semua baik-baik saja hyung. Tapi wajahmu terlihat pucat, bagaimana aku tidak khawatir" Hoseok mengganggukan kepalanya itu guna menjawab pertanyaan Seokjin tadi.

"Apa kau dan yang lainnya sudah makan?" Tanya Seokjin lagi.

"Aku tak sempat membuat makanan hyung dan sedikit tidak berselera" jawab Hoseok.

"Ah begitukah? Tapi kalian tetap harus makan. Tak ada yang boleh sakit lagi saat ini" Seokjin berinisiatif untuk memasakan semua adiknya itu. Oleh karena itu Seokjin yang mempunyai awal tujuan pergi ke kamarnya sekarang berubah menuju dapur dan menahan sedikit rasa peningnya itu.

"Hyung mau kemana?" Setelah melihat Seokjin pergi meninggalkan Hoseok.

"Tentu saja kedapur, memangnya mau kemana lagi. Kalian tetap harus makan" Seokjin sedikit terkekeh dan melanjutkan jalannya itu.

"Ah hyung.. biar aku saja yang memasak. Hyung beristirahatlah. Aku tau hyung lelah. Hyung juga tidak boleh sakit" Hoseok menyusul Seokjin dengan cepat lalu memberhentikan tujuan Seokjin itu.

"Tak apa Hoseok-ah. Hyung masih bisa menahannya jika itu untuk kalian" Seokjin tersenyum dengan lembut.

"Aniyo. Aku ingin memasak untukmu dan juga yang lainnya. Kau mau mencicipi masakanku kan hyung?" Hoseok menggelengkan kepalanya.

"REMORSE"Where stories live. Discover now