Chapter 45. Everything Changed.

2.2K 144 2
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dibalik senyumanku ini, ada tengah bagian dari diriku yang menangis

-So 4 More by BTS-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hyung!! Lihat!! Aku menghiasnya~" Yeojun memperlihatkan hasil kerjanya itu pada Chanyeol.

"Woaa.. adik hyung memang berbakat" Chanyeol melihat hasil Yeojun itu, lalu mengusap surainya sesaat.

"Oya hyung. Kapan aku mulai sekolah kembali?" Tanya Yeojun sambil menatap Chanyeol.

"Secepatnya kook, hyung sedang mengurus semuanya saat ini" Chanyeol menjawab pertanyaan itu tanpa menoleh ke sumber suara.

"Erhm" Yeojun berdehem dengan sengaja.

"Ah ne, Jun-ah" Chanyeol menyadari kesalahannya itu.

"Lalu bagaimana dengan bahasaku saat aku masuk kesekolah?" Itulah yang sebenarnya ingin Yeojun tanyakan sedari tadi.

"Hyung akan membayar seseorang untuk mengajarimu bahasanya. Kau tenang saja" Chanyeol tersenyum sambil menatap Yeojun sesaat.

"Bukankah hyung juga bisa? Lalu kenapa tidak hyung saja yang mengajariku?" Yeojun tidak mau terlalu merepotkan Chanyeol dengan membayar seseorang untuk mengajarinya, karena itu pasti mengeluarkan biaya yang cukup mahal walaupum Chanyeol pasti sanggup membayarnya.

"Jun.. hyung tidak bisa selalu berada disini untuk mengajarimu. Hyung harus mulai pergi kekantor dan mengurusnya kembali" ujar Chanyeol.

"Hhh... begitu yaa.. ya sudah hyung tak apa. Aku akan belajar dan memahaminya secepat mungkin" Yeojun menganggukan kepalanya tanda ia mengerti dengan ucapan Chanyeol tadi.

"Hyung janji tidak akan berlama-lama di kantor. Hyung mungkin akan membawa pekerjaan itu kesini, agar hyung bisa menemanimu" Chanyeol tersenyum menatap Yeojun.

••♡••

Hari terus berlalu dengan cepatnya. Membuat perubahan yang signifikan dalam hidup Chanyeol dan Yeojun maupun dalam hidup keluarga Kim itu. Kini keluarga Kim itu mengunjungi makam sang adik, bersama dengan Taehyung.

"Tidurlah dengan tenang Kookie" Seokjin meletakan bunga kesukaannya di depan makam adiknya itu.

"Hyung merindukanmu" Jimin mendekat kearah makam Jungkook dengan Taehyung.

"Hikss.. Kookie.. bangun... hyung tidak suka kau terus bersembunyi disini. Hyung tak ingin bermain denganmu lagi. Ayoo keluarlah, temui hyung.. hiks"
Taehyung terus meracau dipelukan Jimin. Sedangkan Jimin hanya mengusap surai Taehyung dan berusaha menenangkan Taehyung.

"Kook-ah.. maafkan hyung, ne. Tolong biarkan Taehyung tenang juga. Hyung mohon Kookie. Semoga kau bahagia disana. Hyung akan selalu berdoa untukmu" Yoongi berkata tepat disebelah makam Jungkook. Kalimat yang cukup panjang bagi seorang Kim Yoongi.

"Jungkook-ah.. maafkan hyung. Tapi hyung mohon, tidurlah dengan tenang dan bahagia. Hyung tidak tega jika melihat Taehyung terus begini" Namjoon hanya mengucapkannya dengan sangat pelan. Ia berkata sambil melirik Taehyung juga, untuk memastikan keadaan adiknya itu.

"Kookie.. hyung pergi dulu, ne" Seokjin memejamkan matanya sesaat sambil berkata dalam hatinya.

"Tae.. kita pulang sekarang,ne. Langitnya sudah mendung, jika tidak sekarang, pasti kita akan kehujanan, saeng" Seokjin menyamakan tingginya dengan Taehyung yang sedang duduk tepat disebelah makam adiknya itu.

"REMORSE"Where stories live. Discover now