Part 6

6K 601 12
                                    

Kala sang surya telah menampakkan sinarnya, dua buah gundukan masih setia dalam posisinya. Bergulung dengan selimut dan menikmati hangatnya sinar mentari yang mulai menembus dari celah-celah jendela.

Disana, seorang namja yang lebih mungil mulai mengerjapkan kedua matanya mencoba menerima cahaya yang masuk kedalam retinanya. Tangannya meraba kesamping kiri..

"Apa ini.." ucapnya yang masih menebak-nebak. Merasa ada yang janggal Yoongi bangun dan menyibak selimut yang menutupi gundukan tersebut. Reflek Yoongi melonjak kaget.

"YAKK!! KOOKIE!! KENAPA KAU TIDUR DISINI EOH?! CEPAT BANGUN!!"

Merasa tidurnya terganggu, Jungkook semakin menyamankan posisinya meski selimut tak lagi menutupi tubuhnya. Bak tersambar petir disiang bolong, Yoongi turun dari kasur dengan wajah yang mulai merah padam. Ia berjalan kearah kamar mandi dan membawa seember air yang kemudian ia siramkan tepat diwajah Jungkook.

Byurrr!!

Reflek Jungkook terlonjak kaget. "Saus tar tar!!!"

"Cepat turun dan keluar." ucap Yoongi dingin. Jungkook yang mendengar itu hanya menoleh pada sumber suara.

"Ugiiiiiii kenapa kau nakal sekaliiii.... Kookie kan masih ingin tiduuurrrr..." rengek Jungkook yang masih mengira jika namja dihadapannya ini bukanlah Yoongi yang biasanya.

"Kau ingin keluar sendiri atau kuseret" ucap Yoongi dingin.

Jungkook menautkan kedua alisnya. Kenapa Yoongi berbeda sekali dengan semalam?

"Hyu-hyung? I-itukah kau?"

Yoongi memutar bola matanya malas. "Kau pikir siapa lagi kalau bukan aku hah?!"

Merasa seperti salah orang, Jungkook menggaruk tengkuknya gatal. "Ku-kukira kau.."

Cklek!!

"Anak-anak makanan sudah siaaaaappp..." ucap Seokjin yang tiba-tiba saja masuk tanpa permisi. Tangannya mengelus-elus surai Yoongi pelan.
"Eomma sudah membelikan susu untuk mu.. Sekarang turun ne.."

Yoongi menepis kasar tangan Seokjin yang berada tepat diatas kepalanya. "Lepaskan tangamu dari kepalaku."

"Ugi jangan nakal.. Sekarang turun ne.. Daddy dan yang lain sudah menunggu dibawah.." ucap Seokjin yang masih belum tau apa-apa. Melihat itu Jungkook berusaha untuk memberi isarat pada hyung tertuanya.

"Ekhem!!" Seokjin menoleh pada sumber suara. "Ada apa denganmu? Kenapa kau basah kuyup seperti itu?"

"Serangan air dipagi hari." ucap Jungkook enteng.

Seokjin hanya menggedikkan bahunya acuh dan mengalihkan kembali atensinya pada namja mungil dihadapannya. "Ugi ka-"

"AKU YOONGI HYUNG!! BUKAN UGI!"

'Kenapa bisa begini..' ucap Seokjin dalam hati. Namja berbahu lebar itu mengangkat kedua sudut bibirnya keatas.

"Oh benarkah? Baiklah sekarang kalian berdua turun ne. Sarapan sudah siap." ucapnya seraya melihat Yoongi dan Jungkook bergantian. Dirasa tugasnya sudah selesai ia melenggang pergi dan membuka pintu putih itu. Tiba-tiba saja ia teringat akan sesuatu. Kepalanya menoleh kebelakang.

"Semalam kepala polisi menelfonku. Ia meminta kita untuk datang kesana"

Yoongi mengeryit heran. 'kenapa pak tua itu memberi panggilan lagi..'

"Nde." ucap Yoongi seraya mengangguk-anggukan kepalanya. Tak lama setelah itu disusul Seokjin yang keluar dari sana. Jangan ingatkan Yoongi jika masih ada Jungkook disana.

SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang