Part 19

3K 339 4
                                    

Hari ini Jimin berada didalam sebuah taxi dan menuju ke suatu tempat. Ia terus saja memikirkan pertakataan yang diucapkan oleh pria misterius itu beberapa waktu yang lalu.

"Jadi kau menolak tawaranku Park Jimin? Baiklah.. Biar kutawarkan lagi.. Jam tangan atau Appa mu. Silahkan pilih siapa yang akan kau lindungi."

"Tuan kita sudah sampai." ucap supir taxi yang mampu membuyarkan lamunan Jimin.
"Eoh? Gomawo ahjussi."

Jimin turun. Ia membawa langkah kakinya masuk kedalam suatu tempat yang sering ia dan keenam sahabatnya datangi.
"Woaaahhh Jimin hyung? Dimana yang lain?" tanya Yeonjun yang melihat Jimin memasuki kantor mereka.

Kantor detektif Seoul. Tempat dimana berkumpulnya semua detektif handal yang Seoul miliki. Semua detektif yang ada disana dipimpin langsung oleh Yoongi. Namun meskipun begitu, ada beberapa kelompok detektif yang memang sengaja dibentuk untuk menangani kasus-kasus tertentu. Seperti yang kalian tau, Yoongi adalah seorang kepala detektif. Namun ia hanya terjun didalam satu tim dan itu adalah tim unggulan yang mereka miliki.

"Yang lain sedang ada dirumah. Bagaimana keadaan disini?"

"Semua berjalan baik hyung. Tugas, kasus, berkas, semua diurus dengan sangat baik." jelas Yeonjun pada Jimin. Jimin mengangguk. Ia melanjutkan langkahnya menuju sebuah ruangan yang tak boleh dimasuki oleh sembarang orang.

Tok! Tok!

"Boleh aku masuk?"

"MASUK SAJA!! TAK DIKUNCI!!" Teriak seseorang dari dalam sana.

Jimin memutar knop pintu yang ia pegang dan masuk kedalamnya. Disana sudah ada seorang namja dan seorang yeoja yang tengah sibuk dengan berkas-berkas yang sudah menumpuk.

"Woooaahh Jimin-ah.. Lama tak berjumpa eoh? Kenapa kau jarang sekali datang kesini."

Jimin tersenyum. Tak perlu meminta izin lagi untuk dirinya duduk dihadapan Baekhyun sang ahli forensik. "Aku sibuk akhir-akhir ini."

"Benarkah? Semoga pekerjaanmu berjalan lancar. Oh nde, dimana Yoongi?"

"Yoongi hyung?"

"Nde. Aku ada urusan penting dengannya. Semua berkas-berkas yang dulu pernah ia minta sudah ku selesaikan semua. Dan ya, beberapa detektif lain sepertinya juga ada urusan penting dengan bocah itu."

Mendengar penuturan yang Baekhyun berikan seolah mampu menyayat hati seorang Park Jimin. Hyung nya yang dulu selalu sigap dalam semua masalah, hyung nya yang dulu selalu rajin berangkat kekantor, hyung nya yang dulu mampu melindungi dirinya sendiri.
"Kau kenapa jim?"

Lamunan Jimin buyar. Ia lupa jika sekarang ia tengah berbincang dengan Baekhyun.
"Eoh? Ani. Yoongi hyung ada dirumah. Beberapa hari yang lalu kami medapat tugas dari kepolisian untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi di perusahaan Min Corp. Dan Yoongi hyung memutuskan untuk menyelidiki kasus besar ini bersama tim kami. Kemarin Jungkook juga disekap. Ada seseorang misterius yang mengincar keselamatan Yoongi hyung dengan menjadikan Jungkook sebagai umpan." jelas Jimin tanpa menghilangkan satu bagianpun.

"Bolehkah aku bertanya Jim?"

Jimin mengangguk. "Nde."

"Bukankah perusahaan Min Corp itu milik keluarga Yoongi sendiri?"
Untuk yang kedua kalinya Jimin mengangguk.

"Lalu? Siapa yang dibunuh?"

"Kedua orang tua Yoongi hyung. Sebenarnya kasus ini pernah ditutup sejak beberapa tahun yang lalu. Namun karna pamannya meminta untuk mengangkat kasus ini kembali membuat Yoongi hyung mau tak mau harus menerima kasus ini. Dan apa hyung tau? Yoongi hyung sekarang sedang sakit. Kami masih belum tau bagaimana cara untuk menyembuhkannya."

SyndromeWhere stories live. Discover now