Part 46

2.4K 272 24
                                    

"HEI!!" Teriak semua orang yang ada dalam ruangan itu termasuk juga Yoongi dan Jimin. Tak ada satupun orang yang tak memegang pistol kecuali orang yang baru saja mendapat tendangan dari Yoongi. Semua orang menodongkan pistolnya masing-masing.

Jika dapat dilihat, sebuah pemandangan mengerikan benar-benar terjadi disana. Jimin mengarahkan pistolnya tepat ke kepala Donggun. Sementara dilain sisi, pria paruh baya itu menodongkan pistolnya ke kepala Yoongi meski dengan jarak yang tak terlalu dekat.

Tak hanya sampai disitu. Seolah tak mau kalah, Yoongi juga menodongkan pistolnya ke kepala Donggun seraya menyadari ada belasan pitol yang sudah mengarah pada dirinya dan juga Jimin.

"Jadi kalian juga ingin membunuhku hm?" tanya Donggun dengan senyuman remehnya.

***

Disebuah jalan yang tak jauh dari perbatasan kota, sebuah mobil hitam terlihat tengah melaju menuju ke sebuah gedung yang telah lama tak terpakai.

Mobil itu berhenti tepat disamping mobil hitam yang tak asing lagi bagi kelima namja didalamnya.

"Bukankah ini mobil pribadi milik Park Hyungsik?" tanya Seokjin yang menghentikan mobilnya tepat disamping mobil Jimin.

"Tapi jika Hyungsik ada disini kenapa ia tak membawa mobil kepolisian oeh?" tanya Hoseok yang menyadari akan sesuatu hal.

"Kita pikirkan itu nanti. Sekarang ayo kita turun dari sini." intruksi Namjoon ke semua saudaranya. Semua orang mengangguk. Mengarahkan kakinya keluar sebelum sebuah suara menghentikan pergerakan mereka semua.

"Hyungdeul!!" panggil Jungkook yang masih tak bergeming dari tempatnya.

Semua orang menoleh "Nde?"

"Apa kita akan berhasil dalam misi kali ini? Hyungdeul aku sangat takut"

"Jungkook kau jangan bicara seperti itu." ucap Seokjin mengingatkan.

"Tapi masalahnya ini menyangkut nyawa Yoongi hyung. Sekali saja kita salah mengambil langkah, semua akan benar-benar menjadi masalah besar." jelas Jungkook berusaha untuk menyampaikan isi hatinya.

Taehyung mengangguk paham. "Saat diluar gedung kita gunakan tangan kosong. Aku yakin Yoongi hyung ada didalam. Jadi jika kita menggunakan tangan kosong orang dalam pasti tak akan menyadari kedatangan kita karna mereka tak mendengar suara tembakan sama sekali." jelas Taehyung pada seluruh saudaranya.

Semua orang mengangguk setuju. Beberapa pasang langkah kaki itu mulai keluar dari dalam mobil dan mengendap-endap mendekati gedung tua itu.

"Berhenti." lirih Hoseok kala ia menangkap beberapa bayangan orang yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

"Ada apa hyung?" tanya Taehyung penasaran.

"Lihat disana"

Keempat namja yang berhenti bersama Hoseok itu pun mengukuti arah pandang yang namja itu berikan. "Ada penjaga. Kita bagi tugas. Kalian bertiga lawanlah mereka lalu alihkan perhatiannya. Aku dan Jungkook akan masuk melalui pintu belakang."

"Jadi kita berpisah disini?" tanya Namjoon memastikan.

"Nde. Kita berpisah disini."

"Baiklah. Kalian berdua jagalah diri kalian masing-masing. Kami akan masuk sekarang."

"Nde. Hati-hati."

Setelah Hoseok memberikan intruksi, mereka pun menempatkan dirinya pada posisi masing-masing. Namjoon, Seokjin dan Taehyung berjalan maju meninggalkan Hoseok dan Jungkook yang sekarang juga sudah berbelok arah mencari jalan untuk sampai dipintu belakang.

SyndromeWhere stories live. Discover now