Part 31

2.1K 280 13
                                    

Didepan gerbang yang menjulang tinggi, sebuah mobil terlihat tengah berjalan memasuki area rumah yang sangat luas itu. Mobil hitam itu terpakir tepat didepan pintu dan memperlihatkan seorang namja yang keluar dari sana.

"Permisi tuan, kunci mobil anda.." ucap salah seorang bodyguard bermaksud untuk mengambil kunci mobil yang berada di tangan majikannya.

Yoongi menoleh "Oh mian.. Ini" ucapnya sopan seraya memberikan kunci mobilnya kepada bodyguard yang berdiri dihadapannya. Tanpa mengetuk ia membuka pintu putih itu. Masuk kedalam dan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rumah.

'kenapa ramai sekali..'

"Aku pulaaannggg..." ucap Yoongi pelan.

Langkahnya semakin dibawa masuk hingga ia sekarang berada tepat dibawah anak tangga. "Ahjuma Kim!" panggil Yoongi kepada maid yang telah bekerja lama dirumah nya. Ahjuma Kim mendekat..

"Nde tuan muda.. Ada yang bisa saya bantu?"

"Kenapa maid-maid disini terlihat sibuk sekali? Ada cara apa?"

"Kami menyiapkan sambutan untuk anda tuan muda.."

Yoongi mengerutkan dahi "Untukku?"

"Nde tuan. Presdir yang menyuruh kami menyiapkan semua ini. Beliau bilang ini untuk cucu semata wayang nya."

'Halbeoji disini?'

Tap.. Tap.. Tap..

Suara dari sepasang langkah kaki mengalihkan perhatian Yoongi. Berbeda dengan Yoongi, ahjuma Kim lantas segera pergi meninggalkan tuan muda nya sendirian dibawah anak tangga. Yoongi menoleh keatas. Dapat ia lihat ada seseorang disana. Berjalan kearahnya dengan sebuah senyuman yang mengembang disudut bibirnya. Orang itu.. Yoongi tak asing lagi dengan orang itu.

"Oh Yoongi!! How are you?" ucap pria berumur itu dengan sangat heboh. Yoongi yang tak percaya atas kedatangan kakeknya hanya bisa menatap wajah itu dengan lekat.

"Hei anak muda!! Apa yang sedang kau lihat eoh?" ucap Sukhwan yang saat ini telah berdiri dihadapan cucunya.

"Kau mirip sekali dengan appa ku" ucap Yoongi tanpa mengalihkan tatapannya.

Sukhwan tertawa renyah "Hhahaaha kau ini bagaimana hm? Halbeoji kan ayah dari ayah mu. Apa kau lupa anak muda? Nampaknya kau sudah semakin besar eoh?"

Yoongi menggeleng. Ia tak tahan lagi. Dipelukanya erat tubuh sang kakek mencoba untuk menyalurkan rasa rindu nya dari sana. Sejak kematian kedua orang tua nya, kakek dan nenek nya semakin jarang untuk mengunjungi nya. "Halbeoji kemana saja? Kenapa tak pernah menjenguk Yoongi? Dan mana halmeoni?"

Sukhwan mengusak pelan surai lembut Yoongi. Sebuah senyuman tercipta jelas di sudut bibir nya "Kau merindukan halbeoji dan halmeoni eoh? Kau kan sudah besar.. Kenapa tak kau saja yang menyusul kami kesana?"

"Apa boleh?"

"Hahahaha!! Tentu boleh sayang.. Halmeoni mu pasti akan sangat senang jika cucunya datang untuk berkunjung"

Yoongi melepas pelukannya "Kalau begitu ajak aku kesana. Aku akan tinggal bersama kalian berdua disana"

Sukhwan menghela nafas pelan "Kau boleh berkunjung nak.. Tapi kau tak boleh menetap disana.."

"Wae?"

"Ini rumah mu. Semua ini tanggung jawabmu."

"Aku bisa menjualnya" ucap Yoongi dengan sangat gamblang.

Tak!!

"Aissshhh kenapa halbeoji menjitakku hah?"

"Mudah sekali kau bicara seperti itu. Siapa yang mengajarimu?"

SyndromeWhere stories live. Discover now