Part 29

2.2K 291 22
                                    

Ketika senja telah menghilang dengan begitu sempurna, didepan sebuah gedung yang tak sembarang orang bisa datang, Yoongi membawa kaki nya masuk kedalam gedung tinggi itu. "Mark kau belum pulang?" tanya namja dingin nan pucat itu pada seorang detektif muda yang berpapasan dengannya.

"Yoongi hyung? Belum hyung. Malam ini jadwalku untuk berjaga bersama rekan-rekan yang lain"

Yoongi mengangguk paham. "Hyung sendiri kenapa kembali kesini? Kurasa hari ini bukan jadwal hyung untuk berada disini. Apa.... Ada masalah?"

"Nde. Apakah Soobin juga ikut berjaga bersamamu?"

Mark menggeleng "Ani-ya.. Soobin dan Yeonjun sudah pulang dari tadi. Wae? Ada yang bisa ku bantu?"

"Apa kau bisa?" ucap Yoongi seraya memicingkan kedua mata nya.

"Kau meragukanku? Apa kau lupa jika aku ini hacker dan pemain persenjataan yang sudah sangat profesional hah?"

Yoongi mengangguk dan 'sedikit' mengangkat sudut bibirnya keatas.
"Kalau begitu ayo ikut aku"

Kedua namja beda usia itu kini berjalan masuk ke ruang pribadi milik Yoongi. "Duduklah" perintah Yoongi pada Mark. Dan seperti apa yang Yoongi katakan, Mark duduk tepat dihadapan Yoongi yang terhalang oleh sebuah meja.

"Baiklah.. Dengarkan aku Mark.. Tadi siang Jungkook telah meminta berkas tentang kasus pembunuhan di Perusahan Min Corp pada Soobin. Tapi sayang nya aku tak tau ada dimana berkas itu sekarang. Apa kau bisa mencetaknya lagi untukku?"

"Kau tadi sempat meragukanku hanya karna ini? Aissshhh hyung... Yang benar saja eoh?"

Yoongi menggeleng "Aku belum selesai. Retas Cctv perusahaan Min Corp dan cari rekaman yang sempat hilang waktu itu. Untuk urusan tanggal kau bisa melihat didalam berkas yang sudah kau cetak nanti."

"Bukankah.... Itu sudah bertahun-tahun yang lalu?"

"Nde. Dan yang perlu kau tau disini, Cctv itu sudah pernah diretas sebelumnya. Bedanya, jika dulu penjahat-penjahat itu menghilangkan beberapa bagian yang seharusnya bisa dijadikan sebagai barang bukti, tugasmu disini adalah mencari bagian yang mereka hilangkan. Apa... Kau bisa?" Ucap Yoongi sedikit ragu mengingat jaringan umum milik perusahaannya memang benar-benar sulit untuk dijangkau oleh orang yang bukan ahli nya.

"Itu sedikit sulit karna aku harus bolak balik masuk dalam jaringan yang berbeda. Aku yakin rekaman itu sudah disimpan diperangkat lain. Jadi mungkin nanti aku harus bekerja ekstra untuk mendapatkan rekaman itu."

Yoongi mengangguk paham. Sadar akan sesuatu, Mark menajamkan pandangannya seolah ada sesuatu hal yang mengejutkan nya "Loh hyung! Bukankah itu perusahaanmu sendiri?"

"Nde. Lalu?"

"Lalu kenapa kau menyuruhku untuk meretas jaringan didalam perusahaanmu sendiri eoh?! Kau gila atau bagaimana? Bahkan kau bisa langsung datang kesana, masuk kedalam ruang monitor dan menyelidiki nya sendiri. Hyung kau ini pengendali besar dalam perusahaan itu jika kau lupa. Aissshhh kau ini!" ucap Mark tak habis pikir.

"Didunia ini banyak sekali orang licik Mark. Lakukan saja apa yang kuperintahkan. Lagi pula kau tadi bilang kau hacker profesional kan?"

Mark memutar bola matanya malas "Yaaa yaaa yaaa.. Untuk mu semua akan kulakukan hyung ku yang manissss.."

"Aku tidak manis. Aku ini swag jika kau lupa"

Mark tercengang. Rahangnya terasa seperti ingin jatuh mendengar perkataan orang dingin dihadapannya ini. Ia tak habis pikir dengan apa yang ada didalam pikiran Yoongi.

SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang