Part 38

2K 270 18
                                    

Disebuah ruangan yang cukup luas, terlihat seorang namja tengah sibuk memainkan ponselnya ditemani oleh seorang pria tua yang ikut duduk disampingnya.

"Letakkan ponselmu halbeoji ingin bicara." ucap Sukhwan dengan begitu tegasnya. Disisi lain, Yoongi hanya meliriknya sekilas "Jamkkanman. Aku sedang mengabari teman-temanku."

"Kenapa kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu itu eoh?"

"Ada apa dengan halbeoji eoh? Aku ini namja dan aku sudah besar jika halboeji lupa."

"Kau sudah besar? Baiklah. Jika kau sudah besar sekarang dengarkan halbeoji. Kau-

'Apa perintah yang akan ku ucapkan ini benar?'

"Kenapa berhenti? Ayo"

"Berhentilah dari pekerjaanmu mulai sekarang juga dan ayo pindah ke Amerika."

'Pindah ke Amerika?' batin seseorang yang tak sengaja mendengar percakapan mereka.

Yoongi reflek menoleh "Berhenti? Apa halbeoji bercanda hah? Tidak. Aku tidak mau. Aku juga ingin tetap tinggal disini."

"Halbeoji tak pernah main-main dengan apa yang halbeoji ucapkan. Sekarang sebagai pengganti appa mu halbeoji minta berhentilah dari pekerjaan berbahaya itu."

Yoongi berdiri dan diikuti Sukhwan setelah nya. "Andwe. Aku tak akan berhenti. Bahkan jika appa sendiri yang menyuruhku aku tak akan berhenti."

"Tapi apa kau lihat keadaannu tadi? Halbeoji ingin mengajakmu berobat disana. Turuti perkataan halbeoji nak. Beberapa waktu lalu kau sempat ingin tinggal disana kan? Kajja! Kita akan tinggal bersama halmeoni mu juga disana."

Sebuah tatapan nanar diterima oleh Sukhwan. Sebuah senyuman yang jarang sekali mengembang itu kini mulai mengembang namun dengan kesan yang berbeda. Yoongi terkekeh "Apa halbeoji menyuruhku berhenti hanya karna itu? Apa halbeoji malu memiliki cucu gila seperri aku eoh? Beginilah aku dan aku memang sakit. Cucumu tak se-normal cucu-cucu pada umum nya. Min Yoongi mu sudah berbeda. Min Yoongi yang dulu hidup normal kini sudah mati. Fisik mereka memang sudah berbeda. Tapi apa kau tau? Tekad Min Yoongi akan terus sama sejak dulu hingga sekarang."

"Tapi nak.. Menger-

"Sekali tidak ya tidak. Jangan paksa Yoongi. Yoongi bisa memilih mana yang terbaik untuk diri Yoongi sendiri."

Sukhwan menundukkan kepala. Kedua bahu kokoh yang selama ini menanggung beban besar itu kini mulai bergetar. "Halbeoji hiks mohon nak.. Berhentilah dari pekerjaan berbahaya hiks ini.. Hiks halbeoji tak mau hiks kehilanganmu seperti halbeoji kehilangan ap- hiks appa mu.."

'Yatuhan Yoongi... Apa yang kau katakan eoh? Dasar pabbo!'

Yoongi mendekat. Dipegangnya kedua bahu itu pelan. "Halbeoji tenanglah.. Yoongi hampir menyelesaikan masalah ini. Tinggal selangkah halbeoji. Tinggal selangkah lagi dan Yoongi akan menang."

Mendengar hal itu lantas membuat Sukhwan mendongak. "Apa kau mau berjanji pada halbeoji?"

"Apa?"

"Berhanjilah bahwa kau akan baik-baik saja. Berjanjilah bahwa kau akan mampu mengatasi dirimu sendiri apapun yang terjadi nanti. Kau mau berjanji untuk halbeoji nak?"

"Nde. Aku bejanji."

DILAIN TEMPAT

TING!!

"Ada pesan grup dari Yoongi hyung" ucap Jungkook yang mencoba memberitahu semua hyung nya.

Seokjin menoleh "Buka saja Kook, siapa tau ada hal yang penting."

SyndromeWhere stories live. Discover now