Part 10

4.7K 522 19
                                    

Sebuah mobil hitam terlihat memasuki area yang sudah mulai tak terawat itu. Yoongi Dkk, telah sampai pada tujuan mereka, yaitu tempat dimana Jungkook sekarang berada.

"Sebenarnya untuk apa kita kesini hyung? Dan lihat! Kenapa mobil Jungkook ada didepan sana?" ucap Taehyung heran.

Kelima namja itu mengikuti arah pandang Taehyung. Dan benar saja, sudah ada mobil Jungkook disana.

"Dengarkan aku" intruksi Yoongi pada kelima sahabatnya. Reflek semua orang yang berada didalam mobil itu menoleh pada Yoongi.

"Tadi aku menemukan sebuah kertas dan isinya meminta salah satu dari kita pergi kesini. Disana tertera aku yang menulis surat itu, padahal kenyataanya aku tak menulis satu surat pun untuk kalian. Jadi jika Jungkook tak ada dirumah, besar kemungkinan Jungkook berada disini dan mengira surat yang ia baca itu dariku."

Semua mengangguk paham.
"Sekarang cepat bagi tugas. Aku akan masuk sendiri dari pintu depan. Hoseok, Taehyung dan Jin Hyung masuk dari pintu belakang. Sedangkan Jimin dan Namjoon kalian masuk dari pintu samping. Mengerti?"

"Nde."

"Usahakan jangan sampai ada terluka. Jika terjadi sesuatu cepat hubungi aku. Dan sekarang cepat menyebar!"

Semuanya menangguk. Dengan gerakan yang tepat, cepat dan lincah, keenam namja itu berlari mendekat kearah gedung tua. Dari sisi depan, Yoongi mengendap dalam posisi waspada seraya memegang pistol dikedua tangannya.

"Dimana mereka semua" gumamnya lirih.

Sedangkan dari sisi belakang, Hoseok, Taehyung dan Seokjin menangkap sesuatu. Mereka melihat ada pintu yang terbuka lebar disana.

"Hyung apa kalian melihat pintu itu?" tanya Taehyung pada Hoseok dan Seokjin. Mereka berdua mengangguk.

"Ayo mendekat" ucap Seokjin yang masih was-was terhadap daerah disekitarnya. Ketiga namja itu melangkah maju. Namun sebuah suara menghentikan langkah mereka semua.

"Tunggu dulu!" ucap Hoseok pelan.

Taehyung mengeryit bingung. "Wae?"

"Apa kau tak menangkap hal janggal disini?" tanya Hoseok pada kedua namja disampingnya.

Namja tertua disana, Seokjin, mulai paham tentang apa yang dikatakan oleh Hoseok.
"Aku tau apa maksudmu."

Hoseok tersenyun simpul "Pintu ini menjadi jalan mereka untuk keluar masuk dari sini. Hal itu dapat kita lihat dari engsel pintu yang terlihat seperti baru dipaksa untuk terbuka. Jika pintu ini sudah lama terbuka sejak dulu, tak mungkin ada bekas yang masih baru seperti ini. Mereka tak mungkin keluar lewat pintu depan karna itu sangat beresiko untuk mereka. Jika Yoongi hyung dan yang lain tak bisa menangkap mereka didalam, setidaknya kita bisa mengepung mereka dari sini." jelas Hoseok pada kedua sahabatnya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Taehyung yang sekarang sudah paham akan penjelasan Hoseok.

Hoseok, namja pemilik senyum kuda itu berfikir sebentar. "Kalian tunggu sini, apapun yang terjadi tetap tunggu disini dan kepung mereka. Aku akan masuk kedalam dan membantu yang lain."

"Baiklah. Jaga keselamatanmu Hoseok-ah"

Hoseok mengangguk mantab. "Tentu saja hyung."

***

Disebuah ruangan kosong nan gelap itu. Seorang pria paruh baya tengah duduk disebuah kursi dengan mengenakan topeng diwajahnya. Tak jauh dari tempatnya duduk seorang namja tengah tergelatak tak berdaya dengan beberapa ikatan di pergelangan kaki dan tanganya serta sebuah kain yang menyumpal tepat pada mulut nya.

SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang