EPILOGUE-2

4.2K 345 39
                                    

13.00 KST

Tap!! Tap!! Tap!!

"Pulang dari sini kemasi barang-barang kalian. Kita akan pergi ke Amerika."

Semua orang menoleh "Jimin sejak kapan kau sampai disini eoh?" tanya Namjoon yang baru menyadari kedatangan seorang namja dari arah pintu.

Jimin tersenyum. Namja sipit itu duduk dikursinya seraya menghela nafas pelan. "Baru saja hyung"

"Hyung tadi kau bilang apa? Kemasi barang-barang?"

Jimin menoleh kearah Jungkook. "Nde. Akan ada rapat penting di Amerika mengenai kasusku kemarin. Direktur mengirim kita untuk kesana" bohong Jimin kepada seluruh sahabatnya.

Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Jimin mampu membuat Hoseok mengerutkan dahinya bingung. "Tapi mengingat kau adalah tanggung jawabku kenapa direktur tak menghubungi aku eoh?"

'Mati kau Jim..' rutuk Jimin dalam hati.

"Eee... Ke-kemarin lusa aku sempat menghubungi direktur tentang kepulanganku ke Korea. Dan dia menyampaikan hal ini melalui telephone."

Hoseok mengangguk percaya. Namja pemilik senyum secerah matahari itu tak menyadari raut Jimin yang sudah mengeluarkan keringat dingin.

'Aku harus benar-benar memberi alasan yang tepat agar direktur mau mengizinkan kami pergi ke Amerika.'

***

Beberapa hari kemudian..

Didepan sebuah gedung yang menjulang tinggi, terlihat enam orang namja tengah berjalan memasuki gedung mewah itu dengan mengenakan setelan jas nya masing-masing. Beberapa ornamen dan hiasan yang berada didalam gedung itu seolah tak masuk akal dengan alasan yang diberikan Jimin beberapa waktu yang lalu.

"Jim inikah yang kau sebut rapat penting eoh?" tanya Taehyung seraya mengedarkan mata nya keseluruh penjuru ruangan yang sudah dipenuhi oleh banyak orang itu.

Jimin tersenyum lembut "Bukan."

Taehyung reflek menoleh "Bukan?!"

"Hyung kenapa ada altar pernikahan disana?" tunjuk Jungkook ke suatu arah. Kelima pasang mata itu mengikuti arah pandang Jungkook.

"Jim kau benar-benar membohongi kami. Untuk apa kita datang ke acara pernikahan seperti ini eoh?" omel Seokjin tak habis pikir.

"Lihat disana" tunjuk Jimin menggunakan dagu tirusnya.

Disana, tepat diujung karpet merah yang digelar menuju altar. Sepasang pengantin terlihat tengah berjalan diatas karpet panjang itu dengan saling bergandengan tangan. Sepasang senyum terus mengembang dibibir mereka berdua. Ratusan pasang mata yang melihat kedatangan mereka pun juga mulai mengukir senyum bahagia.

DEG

'I-itu..' batin lima namja yang tak menyangka akan pemandangan yang terjadi dihadapan mereka.

"Nde. Itu Min Yoongi kita. Namja pucat yang pernah tinggal bersama kita sejak beberapa tahun yang lalu." ucap Jimin seraya terus memandangi kedua sahabatnya yang kini sebentar lagi akan menjadi sepasang suami istri itu.

Dapat semua orang lihat, Yoongi dan Hyesun kini telah naik keatas altar. Saling berpegangan tangan dan mengucapkan sumpah janji mereka dihadapan para tamu dan pendeta.

"Mu-mungkunkah ini mimpi?"

SKIP

Acara inti telah selesai. Kini waktunya bagi mereka semua untuk berpesta. Yoongi, namja yang baru saja melepas masa lajangnya itu kini mengajak sang istri berjalan ke beberapa namja yang masih memasang ekspresi shock nya.

SyndromeWhere stories live. Discover now