Part 14

4.6K 437 16
                                    

Hari sudah semakin petang. 2 buah mobil mewah terlihat tengah memasuki halaman mansion milik ketujuh namja didalamnya.

Krieeetttt..

Pintu besar itu tebuka. Menampakkan tujuh orang namja dengan salah satu diantaranya yang tengah tertidur didalam gendongan Jungkook.

"Semuanya ayo keruang tengah." ucap Hoseok pada seluruh sahabatnya.

Dibawalah enam pasang langkah kaki itu menuju ruangan luas yang biasa mereka pakai untuk berkumpul. Jungkook merebahkan tubuh Yoongi diatas sofa panjang nan empuk yang ada disana.

Seokjin menyamakan tingginya dengan Yoongi. Tangan nya menyibak jaket yang Yoongi kenakan.
"Jim tolong ambilkan kotak obat didalam lemari."

"Ayay capten!"

"Apa cukup parah hyung?" tanya Namjoon penasaran.

Seokjin menggeleng. "Ani. Ini hanya luka sayatan biasa. Namun karena kali ini kondisi Yoongi sudah berbeda jadi kita harus segera menyembuhkan lukanya."

Namjoon menganguk seraya membulatkan bibirnya membentuk huruf O.
"Ini hyung" ucap Jimin seraya menyodorkan satu kotak P3K.

Seokjin mengangguk. Ia menerima kotak itu dan menaruhnya diatas meja. Tangannya mengambil sebuah benda putih dari sana.

"Jangan bangun dulu ne.." ucap Seokjin lirih. Setelah itu Seokjin mengoleskan cairan antiseptik pada lengan Yoongi dan membalutnya menggunakan kasa seraya meneteskan obat merah disana.

"Nah selesai!" ucap Seokjin bangga. Seokjin menoleh pada Namjoon. "Bawa dia kekamarnya dan kalian segeralah ganti baju."

"Nde hyung.." ucap mereka semua serempak.

***

Cklek!

Sebuah pintu terbuka, menampakkan dua orang namja dengan salah satunya yang masih setia tertidur. Namjoon berjalan kearah ranjang dan menidurkan Yoongi disana.

Sret..

Tangannya menarik selimut tebal dan menutupkannya pada tubuh mungil hyung nya. Namjoon duduk disamping Yoongi. Matanya memandang intens wajah Yoongi yang tengah terpejam damai itu.

"Siapa sebenarnya mereka semua hyung.." gumamnya lirih.

"Hyung!" panggil seseorang dari ambang pintu. Namjoon menoleh "Jangan berteriak. Yoongi hyung sedang tidur. Wae?"

"Hoseok hyung menyuruh kita berkumpul diruang kerja. Kajja!"

Namjoon sekilas melirik Yoongi dan kembali melihat maknaenya "Jinja? Apakah kita akan meninggalkannya?"

Jungkook memutar bola matanya malas "Hyung ruang kerja kita hanya berada disebelah kamar Yoongi hyung apa kau lupa? Lagi pula biarkan dia istirahat dulu. Kita bisa menyampaikannya saat dia sudah bangun nanti."

Namjoon terlihat berfikir sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk dan menyetujui ajakan Jungkook. "Mmm kajja!" Namja pemilik dimple manis itu berdiri. Kakinya melangkah pergi dan tenggelam saat pintu itu telah tertutup sempurna.

***

Tap.. Tap.. Tap..

"Hyung~" ucap seorang pria paruh baya seraya berjalan kearah meja yang tak jauh dari tempat tidur king size nya. Tangannya meraih sebuah foto dan mengusapnya lembut. Dilihat dari wajah Donggun nampaknya ia sedang sedih karna sesuatu hal. Dipeluknya foto itu dengan sangat erat. Namun entah mengapa ekspresi itu seolah menjadi ekspresi yang sengaja dibuat-buat dan sebuah sunggingan kecil tercipta jelas disudut bibir Donggun. Ditatapnya seorang pria paruh baya yang berada didalam foto tersebut.

SyndromeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt