Part 25

2.4K 302 11
                                    

"Kau tak bisa menjawab bukan?"

***

"Bagaimana kau tau soal itu?"

Donggun terkekeh "Itu mudah bagiku. Bahkan aku bisa mencari tau tentang semua rahasia terdalam yang kau miliki. Aku bukan orang bodoh jim."

"KAU JAHAT!!" teriak Jimin tak terima.

Pria paruh baya itu kembali terkekeh "Kita sama. Apa kau lupa?"

"Apa maksudmu" tanya Jimin dengan begitu dinginnya.

"Kau menghilangkan barang bukti itu kan? Hei tuan park.. Bahkan kau tak ingin keponakanku itu selamat. Lalu kenapa sekarang seolah kau yang paling peduli padanya hah?"

Donggun semakin mendekat. "Kau menyembunyikan bukti itu. Aku tak menyangka kau bisa sejahat itu Park Jimin. Aku tau karna aku mengawasimu. Ayolah park Jimin kumohon.. Aku akan memberikan apapun yang kau mau.. Tapi kumohon jangan sakiti keponakanku"

'Kenapa dia memohon? Ada apa ini? Apa? Apa maksdunya?' batin Jimin bertanya-tanya.

Jelas Jimin sadari, ekspresi memohon itu kini berubah menjadi seringaian keji. Donggun mendekatkan mulutnya kesamping telinga Jimin dan membisikkan sesuatu disana. "Mari kita nikmati permainan ini anak muda."

Jimin geram. Ia sudah tak tahan lagi. Persetan dengan rasa hormat. Lebih baik ia lampiaskan kekesalannya sekarang dari pada nantinya ia yang akan menyakiti dirinya sendiri "DASAR BRENGSEK!! AKAN KU HABISI KAU MIN DONGGUN!!"

Jimin semakin melangkah maju, memangkas jarak diantara mereka berdua. Bukan, bukan kekerasan yang Jimin mau. Namun entah apa yang terjadi tiba-tiba Donggun menarik tangan Jimin dan menempelkannya pada kerah bajunya sendiri. Jimin jelas bingung dengan apa yang dilakukan oleh pria tua dihadapannya ini.

"Jim lepaskan aku.. Ahjussi mohon padamu.. Lepaskan ahjussi.." ucap Donggun dengan nada yang sedikit lebih kencang.

Jimin yang masih belum paham akan situasi hanya bisa melongo dan mencoba mencerna apa yang pria di hadapannya ini maksudkan.

'Hei.. Ada apa dengan pak tua ini..' batin Jimin bertanya-tanya. Belum sampai namja sipit itu mendapat jawaban, tiba-tiba sebuah suara mengagetkan jantungnya.

BRAKK!!!

"SUDAH CUKUP!!!!"

DEG!!

'Suara ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Suara ini...'

Jimin membalikkan badan. Dan benar saja, disana, tepat berdiri dibelakangnya. Seorang namja dengan tatapan tajamnya berdiri dengan begitu tegapnya. Ia menatap Jimin seolah sebentar lagi akan menerkam namja yang sama-sama mungilnya itu.

SyndromeWhere stories live. Discover now