Chapter 9

633 27 2
                                    

Sanaya POV

Seperti pagi biasanya gue bangun pagi, mandi, dan bersiap siap untuk berangkat sekolah. Setelah siap gue turun ke bawah, dan di sana sudah ada ayah, ibu, dan kak Farrel.

"pagi ma," ucap gue dengan ramah.

"pagi juga sayang," ucap mama dan papa kompak. Mereka itu, meskipun udah tua tetep romantis aja. Bahkan kadang lupa, bahwa di depan mereka tuh ada anaknya.

"pagi juga adek jelek," ucap kak Ferrel seraya menampilkan cengiran yang membuat gue pingiinnnnnnnnn BUNUH DIA. Tapi booong. Kan kasian kalau kak Farrel gue bunuh, nanti siapa dong yang bakal traktirin Nay??

Back to topikkkkk

"paan si lo kak! Jangan buat gue badmood deh! Masih pagi ini." ucap gue sambil duduk di sampingnya.

"udah udah. Kalian ini, sudah besar tapi kelakuan masih kaya anak TK, berantem mulu kerjaannya." ucap papa dengan bijak.

"lo sih!! Dasar adek lucknudd," ucap kak Farrel.

"lo duluan kali yang mulai badak!" ucap gue dengan nada bersungut sungut.

"udah udah. Kalian berangkat sana! Ribut mulu heran mama sama kalian" ucap mama dengan nada kesal.

"jangan terheran heran sama kita ma, nanti anaknya kayak kita lho," ucap gue dengan santai. Yooii santai kayak di pantaiiii

"lah lo oon pa gimana nay?? Anaknya kan kita. Dasar geblek!" ucap kak Farrel.

"iya juga ya, ya udah si santai aja kali ngomongnya jangan ngegas," ucap gue.

"Bodo nay Bodo. Terserah lu lah nyet. Lelah hayati dedeqqq," ucap kak Farrel seperti di drama drama.

"kalian berangkat sekarang atau uang jajan kalian ayah potong?" ucap ayah santai.

"yeeee ayah mah gitu amatt ama kita, gini loh yahh, kalau kita nggak berantem, rumah ini tuh bakalan sepi. Sesepi hatinya kak Farrel tau," ucap gue santuyyy.

"iyap. Betuls sekali lu nyet tumben. Eeeh tapi hati gue nggak sepi yaa,, nggak kaya lu," ucap kak Farrel.

"Berangkat atau..............."

"iya yah, kita berangkat. Dah ayah dah mama!" ucap gue dan kak Farrel serempak sambil menciup telapak tangan keduanya.

Setelah gue keluar dari rumah gue masuk ke mobil kak Farrel, karena gue lagi males nyetir jadinya di anterin abang gue yang guaoentoeng sekali( tapi boong) ke sekolah.

****************Sekolah

Sampai di sekolah, gue langsung turun dari mobil kak Farrel dan menuju ke kelas gue tercuiinntak.

"Good morning eprybadeeeh!!! Sanaya yang syuanteeq come back nieh!" ucap gue setengah teriak teriak.

"Woy Nay! Orang datang tuh ngucap salam Banbank bukan teriak kaya kaleng rombeng oneng!" sahut si Gentong a.k.a Hendra.

"yee ngomongnya santuyy napa, sampe urat leher lo mo keluar aja lo ngomongnya," ucap gue santai.

"lagian lo tuh ngapain, masuk kelas tereak tereak kaya di hutan si Nay,"

"iya lo Nay, kita nggak pada budegg kok," sambung si Zahra.

"iya udah moon maap deh kalo gitu," ucap gue. Ya gini lah risiko anak Soeltan selalu di puji, eeehh di bully kan biaasaa terlalu kaya aku tuh, jadi dah biasa di bully.

"oyy Nay, tugas kelompoknya pak Setyo mau di kerjain kapan nih," ucap Kia.

"Yeiileeh jangan bahas tugas mulu napa si lo, biasanya juga nggak pernah ngerjain, sok banget lu nanya nanya tugas," ucap Hendra

"eeeh si Hendra ngomongnya nggak boleh gitu sama neng Kia," ucap Zahra.

"iyaps betul nanti neng Kia nya baper ama babang Hendra gimana dung?? Babang Hendra mau tanggung jawab," ucap gue dengan nada didramatisir.

"weeh kok kalian malah pada nyudutin ge siih! Kan kalian tau gue tuh sukanya sama Ar........" ucap Kia menggantung nama Ary. Padahal niat gue Ama Zahra tuh emang mau mancing Kia biar dia ngomong sendiri atau keceplosan kalau dia tuh suka sama Ary muka tembok.

"AR siapa itu Ki!" ucap Zahra dengan suara keras agar semua orang mendengarnya. Emang Zahra tuh ndebes banget lah pokoknya kalo soal ginian dia mah number one pokoknya. Hahaha.

" hooh Ki Ar syapoo pulaa tuuu" ucap gue dengan nada yang dibuat buat.

"ehmm.....a..a..n..an..an.....anu.... Itu Ar... Adalah pokoknya. Kepo kalian semua deh," ucap Kia dengan nada saltingnya dan pipinya sudah memerah seperti tomat.

Ini part terpanjang yang pernah saya buat guysss 600 lebih kata. Jadi tolong kasih vote jangan jadi penikmat cerita doang oke.

See you next chapter😘😘😘

RakSa (END)Where stories live. Discover now