Chapter 48

239 12 1
                                    

"Ku tunggu kau kembali, dan kan ku tagih semua janjimu itu,"

Author POV

"Nay!! Jangan kaya gini terus lah, udah hampir empat tahun lo kaya gini. Bukankah Rakha menyuruh lo untuk melanjutkan hidup lo?? Kenapa lo jadi gini??" ucap Kia pada Sanaya yang sejak kepergian Rakha Sanaya menjadi pribadi yang tertutup.

"Ini berat buat gue. Gue ngerasa gue setengah hidup gue pergi," balas Sanaya lesu.

Mereka sekarang sedang berada di kantin kampus. Dengan Sanaya yang terus melamun.

"Tapi lo harus tetep lanjutin hidup lo Sanaya, lo nggak mungkin kan harus diem kek gini sambil melamun terus??" ucap Kia berusaha menyemangati sahabatnya.

"Gue usahain," balas Sanaya sambil tersenyum kecut.

___________•••____________•••___________

At London

"Gimana dengan Sanaya?? Apakah dia sudah menyerah??" tanya Rakha pada Raffa kakaknya.

"Dia masih sanggup. Tetapi dia menjadi sering melamun dan tidak seceria dulu." jawab Raffa sambil menghela nafas lelah.

"Lo nggak tanya keadaan gue dan keluarga gue apa??? Setiap nelpon Sanaya mulu yang lo tanyain," ucap Raffa di seberang sana sambil mendengus.

"Ck. Lo bisa ngangkat telpon gue aja gue udah tau, bahwa lo sehat wal-afiat kecuali otak lo," balas Rakha sambil terkikik.

"Lo kapan balik??" tanya Raffa.

"besok pagi gue terbang," jawab Rakha sambil tersenyum.

"Buset!!! EMAK!!!!! BABEH!!!! RAKHA BESOK PULANG!!!!!!!!" ucap Raffa di seberang sana dengan teriak memanggil orang tuanya.

"Eh dugong!! Nggak usah teriak Babi!!" ucap Dakha sambil mendengus.

"Maap elaah, reflex ini gue,"

___________________•••_________________

"Nay, lo udah yau kabaf belum??" tanya Kia pada Sanaya yang sedang melamun di taman kampus.

Kia sudah tidak heran dengan keadaan Sanaya sekarang yang sering melamun, selama Sanaya masih peduli pada dirinya maka Kia tidak akan melarang.

"Kabar apaa?" tanya balik Sanaya pada Kia dengan wajah bingung.

"Masa nggak tau siih," ucap Kia gedam dengan Sanaya.

"Apaan elaah," balas Samaya sambil berdecak kesal.

"Besok Rakha pulang!!!!" ucap Kia setengah berteriak saking senangnya.

Jangan ditanya bagaimana Sanaya, gadis itu sudah kembali tersemyum setelah beberapa tahun wajahnya suram tanpa senyuman.

"Seriuus??" tanya Sanaya untuk memastikan.

"Beneran elaah, lo coba aja hubungi Rakha," balas Kia.

Reaksi Sanaya seketika kembali berubah, sejak Rakha pergi ke London mereka tidak pernah saling menghubungi satu sama lain, entah karena apa.

"Coba aja Nay, siapa tau Rakha juga rindu kan, makanya jangan gengsian," ucap Kia sambil mendengus.

"bentar," balas Sanaya sambil mengambil ponselnya di saku roknya.

"halo," ucap seseorang di seberang sana.

"Nay," ucapnya lagi dengan nada yang melembut.

"Bin.......hiks.......gue kangen......." balas Sanaya sambil menahan isakannya.

"Don't cry please, aku akan segera kembali," ucap Rakha sambil menenangkan gadisnya.

"Terima kasih telah bertahan sejauh ini demi aku, thank you so much babe," sambuungnya dengan nada yang terdengar tulus.

"Aku bertahan karena ingin lihat, apakah kamu akan menepati ucapan kamu atau tidak ketika diakhir penantian lama ini," balas Sanaya sambil tersenyum yang disaksikan oleh Kia.

"Of course babe, besok aku pulang, jemput aku di bandara yaa, akan ku tepati ucapanku," ucap Rakha.

"Janji?" ucap Sanaya memastikan.

"Promise," balas Rakha sambil terkekeh.

"Ya udah, take care," ucap Sanaya sambil mematikan sambungan telfonnya.

"Ciieee, yang abis telpon pacar bagaimana kabarnya nii yee," uvap Kia sambil menyenggol lengan Sanaya sambil menaik turunkan alisnya menggoda.

"Apaan sih!! Sirik aja, cari pacar sono, gelendotin gue mulu," balas Sanaya dengan sinis.

"oh gitu yaa sekarang, kemarin-kemarin aja ngelamun mulu, nggak nafsu makan. Sekarang, giliran udah dapet kabar dari pacar, langsung lupa diri, dasar mamusia!" cibir Kia panjang kali lebar.

"Aaaaaa!!!!! Kia makasih banget !!!! Terima kasih selalu support gue, terima kasih karena selama ini mau terus bsrsama gue, gue sayang lo Kia," ucap Sanymaya sambil memeluk Kia erat.

"whoe!! uhuk!! Lephasin bhangshat!!! Ghue ngghak naphhhash!!!" ucap Kia sambil menepuk punggung Sanaya agar gadia itu tidak membunuhnya.

"Eeh maap, terlanjur seneng gue ini Ki, thanks yaa," ucap Sanaya tulus sambil tersenyum manis.

"Ini lah persahabatan, selalu ada di saat suka maupun duka," balas Kia sambil tersenyum ke arah Sanaya.

"Hai Zahra, bagaimana kabar lo?? Gue kangen sama lo, sampai jumpa lain tempat yaa," ucap Sanaya sambil menatap ke atas melihat langit yang seolah-olah dapat melihat Zahra.

"Gue juga kangen lo Ra, malasih buat pelajaran yang lo kasih. Berkat lo, gue tau siapa orang yang gue cintai," sambung Kia yang juga sedang menatap ke arah langit.

Oh ya, kalian belum tahu ya, kalau Kia sekarang sudah menyandang status sebagai kekasih Hendra si calon pengacara itu. Iyaa, mereka pacaran, setelah perjuangan panjang Kia yang tanpa henti akhirnya Hendra luluh.



End

Tapi Boong😂😂😂

Masih beberapa Chapter lagi kok hehe.

So, jangan lupa Vote dan Comment guyss🤗🤗

See u😘

RakSa (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant