Chapter 34

275 19 2
                                    

Author POV

Pulang sekolah Rakha membawa Sanaya pergi menuju rumah pohon yang pernah mereka kunjungi sebelumnya.

"Nay, gue mohon. Jangan nyerah demi cinta gue." ucap Rakha tiba-tiba sambil menyenderkan kepalanya dibahu Sanaya.

"Tapi gue nggak enak sama Lulu," balas Sanaya pada Rakha.

"Lulu aja nggak pernah sekalipun peduliin Lo, kenapa lo harus peduli," ucap Rakha dengan kepala yang masih betah menyender di bahu Sanaya.

"Kejahatan tidak harus dibalas dengan kejahatan Bin," balas Sanaya sambil tangannya mengelus rambut hitam Rakha dengan lembut.

"Katanya kita akan berjuang bersama, kalo lo nyerah gini, gimana kita kedepannya??" ucap Rakha sambil mengubah posisinya menatap kedua manik mata indah milik Sanaya.

"Gue bingung Bin," balas Sanaya dengan menundukan kepalanya.

"Hei, lihat gue," titah Rakha dengan nada lembut sambil memegang dagu Sanaya agar menatap mata indah miliknya.

Sanaya pun mendongak. Dia terbius dengan tatapan indah nan menenangkan milik Rakha, Sanaya diam seribu bahasa melihat ketulusan hati Rakha padanya.

"Meskipun Lulu cinta sama gue, dia tidak bisa apa-apa, karena gue cintanya sama lo," ucap Rakha sambil menangkup pipi Sanaya.

"Gue mohon. Lo jangan nyerah dan mengalah Nay, gue mohon. Demi gue," ucap Rakha sambil memeluk Sanaya erat.

Sanaya menangis, dia diam seribu bahasa. Dia bingung mau mengatakan apa. Sungguh dilain sisi dia tidak ingin melepaskan Rakha/Bintang, disisi lain dia kasian pada Lulu yang dari dulu sudah mencintai Rakha sebelumnya.

"Syuut, jangan nangis," ucap Rakha sambil mengahpus air mata dipipi mulus Sanaya.

"Makasih, karena selalu disamping gue," ucap Sanaya sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Rakha.

"Ini kemauan hati aku sayang," ucap Rakha.

Ucapan Rakha membuat pipi Sanaya merona seoerti kepiting rebus. Bahkan hatinya sudah disko tidak karuan.

"Apaan sih!!" ucap Sanaya sambil melepaskan pelukan Rakha.

"Jadi gimana??" tanya Rakha sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

"apanya??" tanya balik Sanaya karena tidak paham dengan arah pembicaraan Rakha.

"Mau nggak jadi pacar Aku??" tanya Rakha memperjelas perkataannya.

"Ya, gitu," jawab Sanaya malu-malu.

"Apanya??" tanya Rakha untuk memancing Sanaya.

"Mau," jawab Sanaya dengan kepala yang ditundukan, yang menandakan bahwa dia sedang malu.

"Mau apa??" tanya Rakha sambil mengangkat alisnya dan tertawa geli melihat tingkah Sanaya.

"Jadi pacar kamu," jawab Sanaya lirih.

"Coba lebih keras," pinta Rakha pada Sanaya.

"IYA AKU MAU JADI PACAR KAMU!!!" ucap Sanaya  dengan lantang tepat ditelinga Rakha.

"Buset dah! Nggak ditelinga aku juga kali Honey," ucap Rakha sambil mengusap-usap telinganya.

"Katanya suruh yang keras," balas Sanaya sambil tertawa melihat ekspresi Rakha.

"Makasih Nay," ucap Rakha menatap Sanaya intens.

"Buat apa?" tanya Sanaya.

"Karena mau menerima hati aku dengan sepenuhnya," jawab Rakha dan langsung menyerat tubuh mungil Sanaya ke pelukan hangatnya.

Sanaya membalas pelukan Rakha dengan erat. Dia juga bahagia bersama Rakha, meskipun perasaannya untuk Ary belum sepenuhnya hilang. Biarlah perasaannya untuk Ary hilang ditelan waktu.

"I love you my princess," ucap Rakha tulus pada Sanaya tepat di telinganya.

"Love you to Bintang ku," jawab Sanaya malu-malu sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Rakha.

Rakha hanya tertawa geli melihat tingkah pacarnya yang malu-malu tapi mau itu.

Hari ini adalah hari yang paling bahagia buat mereka, entah apa yang akan terjadi esoknya. Mereka melupakan satu hati yang sedang patah karena mereka yaitu Lulu. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi kedapannya.

"Jangan tinggalin aku Sayang," ucap Rakha yang masih setia memeluk Sanaya.Karena baginya posisi ini adalah posisi ternyaman.

"Aku bakal pergi jika kamu yang minta," balas Sanaya.

"Ini semua seperti mimpi," ucap Rakha.

"Ini nyata kok," balas Sanaya.

"Bin, jika suatu saat ada kebenaran dari aku yang belum kamu ketahui, dan mungkin akan menyakiti hati kamu, apakah kamu akan selalu bersama aku??" tanya Sanaya. Dia semakin gelisah, takut Rakha pergi jika ia tahu bahwa yang dulu disukainya adalah sahabatnya sendiri yaitu Ary.

"Always Honey. Aku nggak peduli jika hati aku sakit. Asalkan, kau bahagia," jawab Rakha tulus sambil menatap mata indah Sanaya yang menenangkan.

"Thanks  Bintangnya Sanaya," ucap Sanaya tulus sambil menatap mata meneduhkan milik Rakha.

Langit senja menjadi saksi atas kebahagiaan mereka. Mungkin juga akan menjadi saksi kepiluan mereka.

Langit semakin sore, Rakha pun memilih mengantarkan Sanaya pulang karena takut dimarahi oleh orang tuanya. Hari itu mereka sama-sama enggan untuk memudarkan senyumnya, mereka terlalu bahagia.

Kuch-kuch ho taa hai( sesuatu telah terjadi) ucap Sanaya dalan hati. Yakni hatinya telah berpindah pada Rakha, meskipun belum sepenuhnya.

"Mujhko bhaave, galiyaan teri galiyaan,"

"Berada di jalanmu, membuatku bahagia,"



Akhirnyaaaaaaaa........ MEREKA JADIAN!!!!!!!! Wkwkwkwk  baper sendiri nulisnya😂😂

Jangan lupa follow @julianrhdd_

Jangan lupa pula VOTE dan COMMENT.

See u😘😘 sayang kalian semua😘🌷

RakSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang