Chapter 51

241 12 2
                                    

Author POV

Malam minggu di bulan ini adalah malam minggu yang penuh dengan kegalauan dari Sanaya, dimana hatinya tengah gundah gulana memikirkan kekasih yang tidak ada kabarnya sama sekali.

"Kenapa kak Raffa nggak kasih kabar apa-apa soal perkembangan kecelakaan pesawat yang Rakha tumpangi ya," ucap Sanaya bingung sambil memeriksa ponselnya yang tergeletak di atas kasur.

"aku kangen kamu," ucap Sanaya sambil menatap sendu figura yang berisi foto dirinya dan Rakha.

"Kamu pembohong yang handal Bin, kamu bilang kamu nggak akan pergi, tapi sekarang apa?? Kamu pergi ninggalin aku," ucap Sanaya sambil menghapus air matanya di pipi mulusnya.

Ting....

Sanaya mengalihkan tatapannya dari figura yang dipegangnya ke arah ponsel di sampingnya untuk mengecek siapakah yang mengiriminya pesan.

08145632****
Ke belakang rumah sekarang

Sanaya mengerutkan alisnya bingung, karena ada nomor yang tidak dikenalnya menyuruh untuk pergi ke belakang rumahnya.

SanayaChndr_
Siapa??

Balas Sanaya karena bingung sekaligus penasaran kepada seseorang yang mengiriminya pesan itu.

08145632****
Nggak usah banyak tanya, buruan ke belakang rumah SEKARANG.

"Nih orang siapa sih, bikin gue penasaran aja," ucap Sanya sambil pergi keluar dari kamarnya menuju belakang rumahnya.

"KAK FARREL!!! KAK!!" panggil Sanaya karena melihat kakanya tergelak tak berdaya di dapur dengan tangan yang terselip sebuah kertas.

Tanpa basa-basi Sanaya mengambil kertas yang terselip di tangan kakaknya dan membacanya.

'PERGI KE BELAKANG RUMAH SEKARANG!!'

Sanaya semakin gemetar karena ketakutan. Apalagi sekarang kakaknya pingsan entah karena apa.

"Kak, bangun dong," ucap Sanaya sambil mengguncangkan tubuh Farrel.

Namun tampaknya tidak ada pergerakan dari Farrel sedikitpun. Dengan hati yang penuh kewaspadaan, Sanaya pergi melangkahkan kakinya dengan gemetar menuju belakang rumahnya.

"SIAPA DI SINI !?!!" ucap Sanaya sambil berteriak karena tidak melihat adanya seseorang.

"Tenang cantik, kita nggak bakal ngapa-ngapain kok," ucap seseorang dari belakang Sanaya dengan pakaian serba hitam dan memakai topeng.

"Siapa lo?" tanya Sanaya sambil bergetar karena ketakutan.

"Your boyfriend," ucap orang itu sambil membuka topengnya.

"BINTANG!!!" pekik Sanaya kerena terkejut dengan kehadiran orang itu.

"Nggak, nggak!!! Ini mimpi. Ini pasti mimpi," ucap Sanaya sambil menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Ini nyata sayang, i'm back for you," ucap Rakha sambil memegang pundak Sanaya.

"Lo nggak mimpi, dia emang Rakha," ucap Farrel yang tiba-tiba sudah berada di samping Sanaya.

"bukannya lo pingsan ya??" tanya Sanaya bingung.

"Akting doang tadi," balas Farrel sambil mengangkat bahunya.

"Ih lo nyebelin sumpah!!! Gue khawatir tau!!!" ucap Sanaya sambil memukul lengan Farrel.

"yaudah monmaap deh, gue ke kamar dulu daripada jadi obat nyamuk," ucap Farrel sambil berlalu dari hadapan Rakha dan Sanaya.

"Nay, kamu akan diem terus gitu," ucap Rakha sambil menghembuskan nafas lelahnya.

"Aku masih nggak percaya kalau ini nyata," ucap Sanaya sambil memegang pipi Rakha diiringi senyum manisnya.

"Nyata kok, nih buktinya," ucap Rakha sambil mencium kening Sanaya lama.

"Aku kira kamu bakal ingkarin janji kamu. Dan bakal pergi ninggalin aku," ucap Sanaya sambil menunduk.

"Hei, denger aku," ucap Rakha sambil mengangkat wajah Sanaya yang menunduk untuk menatapnya.

"Aku nggak akan pergi kemana-mana selama cinta kamu buat aku masih utuh," ucap Rakha sambil tersenyum hangat.

"Tapi nyatanya kamu pergi begitu lama," ucap Sanaya sambil menekuk wajahnya.

"Yang penting kan sekarang aku kembali, dan ada di hadapan kamu saat ini," ucap Rakha pada Sanaya.

"Bagaimana kamu bisa selamat??" tanya Sanaya pada Rakha.

"Ya jelas selamat lah, kan aku naik pesawat yang lain," ucap Rakha.

"Maksudnya??" tanya Sanaya bingung dengan penjelasan kurang lengkap Rakha.

"Gini, emang awalnya aku naik pesawat itu, tetapi karena sesuatu yang berharga milikku tertinggal diapartement, jadilah akau pergi untuk mengambilnya. Nah, setelah aku ambil barangnya dan kembali lagi ke bandara, ternyata oh ternyata, pesawatnya udah terbang duluan, alias aku ketinggalan, jadilah aku nunggu pesawat berikutnya," jelas Rakha panjang kali lebar.

"Kenapa nggak ngabarin aku?? Kamu nggak tau kalau aku nangis tiap malem nangisin jasad kamu yang belum ketemu," ucap Sanaya sambil cemberut.

"Tadinya mau ngabarin pas aku sampai sini, tapi yaa gitu, aku pingin buat kejutan buat kamu," ucap Rakha sambil mengelus puncak kepala Sanaya.

"Kamu berarti ingkarin janji kamu yang katanya saat di bandara nanti kamu kembali bakal peluk aku, dasar tukang php, huuft," ucap Sanaya sambil menghembuskan nafas lelahnya.

"Iya maaf, aku salah," ucap Rakha sambil memandang wajah Sanaya yang selama ini ia rindukan.

"Btw nggak mau peluk aku nih??" ucao Rakha seraya menggoda Sanaya.

"Kangen," ucap Sanaya sambil menghambur ke pelukan Rakha.

"Aku lebih kangen," ucap Rakha sambil mengeratkan pelukannya.

"Oh iya, besok malem jam delapan kamu dandan yang cantik yaa, aku bakal kesini sama Ayah dan Bunda," ucap Rakha sambil melepaskan pelukannya.

"Mau ngapain??" tanya Sanaya yang sepertinya tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh Rakha.

"Udah, pokoknya kamu besok bilang sama Mama dan Ayah kamu bahwa besok keluarga aku bakal dateng, dan yaa jangan lupa kamu dandan yang cantik oke," ucap Rakha sambil mngedipkan salah satu matanya.

"Ih genit banget sih!!!" ucap Sanaya sambil tertawa dan memukul lengan kekar Rakha.

"terima kasih Tuhan, telah mengembalikan Bintang ku" ~ucap batin Sanaya.

"Terima kasih telah memberiku kesempatam untuk membahagiakan dia sekali lagi Tuhan," ~ucap batin Rakha.

"Menunggu itu berat, seberat menahan rindu yang tak kunjung temu,"


Hallo guyss!!!! Rakha masih hidup ternyata😂😂 gimana??? Bentar lagi end nih😭😭 sedih akutu🤐

Menurut kalian cerita RakSa ini bagaimana?? Menarik??? Atau membosankan??? Silahkan Comment. Jangan lupa VOTE oke??🤗

See u 😘

RakSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang