Chapter 27

261 15 2
                                    

"Terimakasih karena mau membantuku untuk melupakannya,"   ~Sanaya Chandra W.

Author POV

Siapa yang tidak bahagia jika cintanya disambut ramah oleh orang yang dicintainya, pasti semua senang bukan kepalang bukan, seperti Rakha salah satunya. Dari tadi pelajaran senyam-senyum gaje terus sampai bel  pulang.

****kriing**

Bel pertanda KBM selesai telah berbunyi. Dengan semangat 45 Rakha menuju bangku Sanaya.

"Ehm. Pulang sama siapa?" tanya Rakha sambil menetralkan detak jantungnya yang kian seru karena dekat dengan Sanaya.

"Nggak tahu, Taksi mungkin," jawab Sanaya lesu. Pasalnya, dia mengirim pesan ke kakaknya namun tak kunjung mendapat balasan.

"Ya udah bareng aja, yuuk. Sekalian pdkt," ucap Rakha frontal. Dan itu membuat pipi Sanaya memerah.

"Paan si Lo!! Gaje!" ucap Sanaya menutupi kegugupannya.

"Tapi suka kan?" tanya Rakha genit dengan menaik turunkan alisnya.

"Bakal gue usahain Nay, supaya hati lo sepenuhnya punya gue,"  Sambung Rakha dengan wajah serius dan tatapan lembut.

"Pepet terooos ampe mampooos!!" ucap Hendra menggagalkan romantisme cinta Rakha dan Sanaya.

"Ganggu lo!" ucap Rakha kesal karena Hendra menggagalkan momentnya bersama Sanaya.

"Yok Nay," ucap Rakha sambil menggenggam tangan Sanaya erat dan menariknya menuju parkiran untuk mengantarnya pulang.

Sampai di parkiran Rakha menyerahkan helm pada Sanaya.

"Tumben pake motor," ucap Sanaya pada Rakha yang tidak biasanya membawa motor ke sekolah.

"pengen aja," kata Rakha pada Sanaya.

Sanaya akan menaiki motor besar milik Rakha namun, dia agak kesusahan karena motornya terlalu besar, ditambah lagi dia memakai rok.

Dengan senang hati sang pangeran Rakha pun menolongnya dan membantunya naik ke motornya. Namun, sebelum itu Rakha melepas jaketnya dan dia ikatkan ke pinggang ramping Sanaya.

"Kok di lepas, nanti lo dingin gimana?" tanya Sanaya pada Rakha karena memberikan jaket padanya.

"Gue nggak papa. Itu biar paha mulus lo nggak keliatan." jawab Rakha santai sambil memakai helmnya.

Jantung Sanaya kembali berdetak tidak normal, jantungnya berdetak lebih cepat dan pipinya mulai memanas. Dasar memang si Bintang sialan dia nggak tahu apa kalau kata-katanya bikin Sanaya baper.

"Ciaaah digituan aja terbang apalagi di anuin," ucap Rakha pada Sanaya yang mengerti dengan wajah merah Sanaya.

"Anuin apa makasud lo!!! Jangan omes yaa!!" ucap Sanaya mendadak galak pada Rakha dengan memukul pundak Rakha menggunakan tangannya.

"Otak lo tuh yang omess!! Di pacarin maksud gue Zheyenk," balas Rakha pada Sanaya sambil menarik tangan Sanaya untuk nemeluknya.

Jantung Sanaya makin tak terkendali, tiba-tiba jantung Sanaya ingin melompat dan pipinya mulai memerah kembali. Lalu Sanaya menyandarkan kepalanya di punggung empuk Rakha untuk menutupi pipinya yang memerah.

RakSa (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora