Chapter 15

448 19 0
                                    

Author POV

Pagi ini nampak indah, ditemani semilir angin yang mendinginkan badan, lalu diiringu kicauan ayam yang bertugas membangunkan para manusia dari tidurnya, lalu cerahnya sang Mentari ketika tersenyum menambah pagi ini terasa indah.

"kyaa karoon hai kuch kuch hoo ta hai...kuch kuch hoo ta hai,"

Asal kalian tau yaa manteman, jangan bilang Sanaya itu cewek kalem, karena kalo udah tau aslinya kalian bakal nyesel. Liat aja nooh. Jika remaja masa kini lebih menyukai lagu dari negri gingseng atau Korea Selatan, maka Sanaya lebih menyukai India.

"Ka hoo naa pyaar haii.... Ka hoo na pyaar haii,"

"Woyy brisik Kambing!!!"

"Nanannananananan," Nanyi Sanaya tidak jelas dengan nada apa.

"Woyy!!! Monyet!!!" teriak Farrel dengan leher berurat, mata  melotot, plus nadanya nyolot.

"Kenapa?"  tanya sanaya Santai

"Ck. Lu mau sekolah nggak siih!!! Ayo turun sarapan!!!" ucap Farrel gemas dengan tingkah adiknya yang super nyebelin.

"Lo ngga liat gue pakai seragam?"  ucap Sanaya.

"Gue kira itu seragam sopir angkot," jawab Farrel santai.

"Enak aja Lo!!! Upil kebo!!!" ucap Sanaya dengan nada bereriak menggemparkan seluruh penghuni kompleks.

"ADUH!!!!!ADUH!!!! KALIAN KENAPA LAMA BANGET HAH?!??!?!!!!!" tanya Putri mama Sanaya and Farrel.

"NGGAK PADA LIAT SEKARANG JAM BERAPA??!!?!!!" sambung Putri kemudian.

Lalu secara otomatis leher mereka menengok pada jam dinding yang tertempel di kamar Sanaya.

"SANAYA HAMPIR TELAT YA ALLAH!!!"

"MAKANYA JANGAN PADA BERANTEM MULU!!!" ucap Puti sambil memegang spatula.

Jadi, mama Sanaya ke kamar Sanaya tuh sambil megang spatula dengan celemek yang menggantung di lehernya dengan berkacang pinggang melihat tingkah kedua anaknya.

"MAAAAAAA!!!!! TAS NAYA MANAAAA!?!?!??!!!!!" tanya Naya pada Putri dengan keadaan ngegas.

"HELLOOWW ANAKNYA PAK CHANDRA!!!ITU YANG ADA DI PUNGGUNG KAMU APA  KARUNG?? IYAAA!!?"  ucap Putri yang gemas dengan tingkah anaknya. Yang kebiasaan kalo panik lupa segalanya.

"Ya udah Sanaya pamit!! Byeee!!"  pamit Sanaya sambil ngibrit lari keluar rumah. Karena 10 menit lagi bel masuk sekolah.

"Huuh, punya adek tolol amat ya Allah," ucap Farrel sambil ngelus dada.

"Kaya kamu bener aja," sentak Putri a.k.a mama Sanaya.

"Iih Farrel mah selalu bener dong Ma," ucap Farrel dengan nada dan ekspresi yang di imut imutkan.

"Hallah!! Bener apaan!! Kadang aja lupa kalau pakai sempak masih kebalik!!" ucap Putri sambil tertawa.

"Hiih!! Mama apaan si kaya mama bener aja!! Lagian mama juga kadang lupa kalau pakai sendal suka kebalik," ucap Farrel pada Mamanya karena tidak terima di ejek.

"Oooh pada di sini rupanya," ucap Chandra papanya Farrel dan Sanaya.

"Itu Sanaya kenapa lari lari kaya orang kesetanan?" tanya Chandra dalam mode kepo.

"Hampir telat itu anak kamu," jawab Putri.

"Terus kalian ngapain di kamar Sanaya?" tanya Chandra. Kaan sudah di bilang kalo papa Sanaya dalam mode kepo, maka susah ini mah.

"Nyari sempaknya nobita pah," jawab Farrel asal pada papanya.

"Emang sempaknya Nobita ada di kamar Naya ya??" tanya Chandra LAGI

"Adalah kalo beli!"  ucap Farrel sarkatis dan gemas dengan ke blo'on nan papanya.

"Kalo adanya ketika dibeli, kenapa kalian carinya di kamar Naya???" ucap Chandra masih kebingungan.

"Ya ampuun Pah!!!!! Kamu ini lulus kuliah nggak siih!!!!! Di bego in anak aja mau!!"  uca Putri gemas dengan tingkah suaminya yang kalo dalam mode kepo jadi blo'on. Sudah mirip pameran idoy di sinetron dunia terbalik pokoknya.

"Di bego in gimana?? Lagian Mama aneh ih. Papa kan udah lulus kuliah, lulusan Oxford palah," jawab Chandra Santai dengan raut yang masih  bingung dengan keadaan.

"Papa percuma kuliah di luar negri kalo papa aja bego!!" ucap Putri sarkatis.

"Kalo papa bego, nggak mungkin kita jadi kaya  Mayang," ucap Chandra gemas dengan istrinya karena dari tadi ngomongnya ngegas.

"Itu Mayang siapa pah?? Waaah jangan jangan Mayang selingkuhan Papa yaa??" tuduh Farrel pada Chandra papanya.

"Enak aja!!! Mayang itu singkatan Mama Sayang Farrel," ucap Chandra menjelaskan.

"Ya ampuuun, udah tua juga, Mayang Mayang segala," ucap Farrel.

"Halaah bilang aja iri," ucap Chandra.

"Ya udah Papa berangkat dulu, itu kalau sempaknya Nobita ketemu bilang yaa?? Atau perlu uang buat beli sempaknya??" tanya Papa dengan serius.

"Ini kenapa Papa gue bego gini ya Allah, "
Batin Farrel menjerit.

"Papa berangkat, Daaah," ucap Chandra setelah mencium kening Putri istrinya.

"Itu, kenapa Papa kamu Bego sihh Rell?" tanya Putri heran dengan ke bego an suaminya.

"Dibalik kesuksesan seorang Chandra Wijaya ada sosok bego rupanya," ucap Farrel sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"Heeeh!!! kurang ajar banget, gitu gitu ayah kamu ituu," ucap Putrinya.

"Gemes aja gitu Ma, tuan Chandra sang pengusaha sukses, bijaksana dan berwibawa, serta cerdas ternyata bego," ucap Farrel terkagum kagum pada papanya.

"Papa kamu itu," ucap Putri.

"Yeee Suami Mama itu," ucap Farrel tidak terima.

"Kalo nggak ada Papa mana ada kamu," ucap Putri.

"Bodo Mah!! Farrel mau ke kampus aja. Dari pada jadi bego kelamaan di rumah," ucap Farrel. Dan setelahnya dia berangkat ke kampusnya.

Dan Putri kembali ke dapur untuk beres-beres. Dia menggelengkan kepalanya melihat tingkah keluarganya.

"Punya keluarga kok pada nggak waras semua yaa," ucap Putri pada batinnya.




Hollla!!!!! I'm come back guyss!!! Masih pada suka RakSa??? Atau dah bosen?? Oke saya akui bagian/chapter awal emang alurnya masih agak amburadul, dan belum aku revisi ulang lagi. Tapi makin kesini insyaAllah kalian tidak bingung lagi kok. Karena, part-part nya lebih baik dari sebelumnya.

Yaa harap maklum lah. Waktu awal-awal kan belum paham apapun, dan belum ada waktu buat revisi.

Soo, kalo ada typo atau ada yang perlu ditanyakan, sok tanyaken oke?? Jangan malu, jangan gengsi oke??

Seeee uuu😘😘

RakSa (END)Where stories live. Discover now