Chapter 42

257 12 1
                                    

"Sampai jumpa dilain dimensi kawan, kisah kita berakhir sampai disini, tapi tidak dengan kenangan kita yang akan tetap abadi di hati ini"
~Sanaya Chandra W.

Author POV

Langit sore dengan senja yang indah menyaksikan kepiluan sahabat itu, bibir Sanaya masih bungkam. Ia tidak lagi berbicara setelah keluar dari rumah sakit.

Pemakaman Zahra sangat ramai karena para murid sekolah pada datang untuk melayat. Tubuh Sanaya masih lemas, sekarang Sanaya sudah bersama dengan Rakha.

"Bin, ini mimpi kan?" ucap Sanaya sambil mendongak ke atas untuk menatap Rakha yang sedang merangkulnya. Sedanglan di bawah sana, jenazah Zahra sedang dikebumikan.

"Ini nyata sayang, tolong ikhlasin," ucap Rakha sambil mengelus puncak kepala Sanaya lembut.

"Sangat sulit Bin.....hiks...." air mata Sanaya turun kembali.

"Kalau kamu nggak ikhlas, Zahra tidak bisa tenang di alam sana Sayang," ucap Rakha lembut dengan tangan yang masih setia merengkuh tubuh gadisnya.

"Bahkan, dia belum mengutarakan cintanya Bin,.......hiks.......andaikan aku bisa membantu Zahra......hiks....." tangis Sanaya kembali terdengar, dengan tulus Rakha pun membawa Sanaya ke dalam  pelukannya.

"Ikhlaskan sayang," ucap Rakha sambil mengelus puncak kepala Sanaya dengan penuh kasih.

"gi.....man...naa.......in....ni....hiks....sang......ngat......hiks.......sulit.......hiks......."

"syuut, udah." ucap Rakha sambil mengeratkan pelukannya.

"Sanaya," panggil seseorang dari samping mereka, yang ternyata adalah dokter William.

"Iya dok," jawab Sanaya sambil sesegukan karena habis menangis.

"Ini saya menemukan sebuah surat di ruang inap Zahra buat kamu, kalau begitu saya permisi," ucap dokter William sambil memasangkan kembali kacamata hitamnya untuk menutupi kesedihannya.

Setelah mendapatkan surat itu, Sanaya diantar pulang oleh Rakha, supaya dapat mengistirahatkan badan, dan hatinya.

Dear Sahabatku Sanaya

Pertama-tama lo harus janji jangan nangis baca surat ini. Gue nggak suka Sanaya yang jutek nangis gara-gara surat nggak penting seperti ini.

Nay, Gue harap lo bisa jadi manusia yang lebih baik dan lebih dewasa, gue harap Rakha tidak mengecewakan lo. Karena kalau dia sampai mengecewakan lo, gue bakal gentayangin dia seumur hidup hehehehe:-)
Tolong sampein ke Kia jaga Ary, dan juga jangan sakiti perasaan Hendra, karena mencintai secara sepihak itu sakit:-!

Dan buat lo Sanaya.....
Jangan nangis terus, gue tau lo lagi nangis baca surat ini. Gue nulis ini mau mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya karena lo mau nerima gue sebagai sahabat lo. Meskipun gue ini penyakitan. Dan gue juga mau minta maaf sama lo, karena gue nggak bisa nepatin janji gue buat selalu di samping lo. Maaf Nay, gue harap lo nggak terlarut dalam kesedihan ini terlalu lama karena gue.

Terima kasih sahabatku, terima kasih karena selalu menjadi alasanku tertawa, terima kasih karena telah menggantikan sedihku menjadi tawa, terima kasih telah menciptakan warna dalam hidup gue yang gelap ini. Gue tanpa kalian itu, hanyalah butiran debu yang tak pernah dianggap berharga.

Dan yaa, gue titip surat satu lagi buat orang tua gue yaa, gue harap mereka tidak sedih. Bukankah mereka tidak perduli??hahaha surat gue terlalu panjang ya?? Ya udah sampai jumpa di lain tempat yaa:-) gue selalu ada di dalam hati dan pikiran kalian. Ingatlah gue sepanjang waktu yaa, gue bakalan selalu liat kalian disini.

Selamat tinggal semua, Zahra sayang kalian

Tertanda
Zahra Cuanteek🌹

"kenapa.....hiks....lo pergi secepat ini......hiks......gue masih......hiks......ingin.......bareng lo Ra........hiks......" tangis Sanaya kembali pecah. Bahkan matanya sudah membengkak.

Siapapun akan bersedih ditinggal seseorang yang sangat disayanginya. Namun, siapa yang tau soal kematian?? Hanya Tuhan yang tahu. Mungkin Zahra telah tiada, namun di hati Sanaya dan Kia, Zahra masih hidup dan hanya beristirahat sejenak di alam sana, dan akan bertemu kembali di lain alam nanti.

Sesayang apapun kita terhadap seseorang, jika Tuhan lebih sayang terhadapnya kita sebagai manusia bisa apa?? Semua yang terjadi di Bumi ini berjalan atas kehendak-Nya.

Seperti inilah kisah ini akan berjalan, sesuai kehendak sang Maha Kuasa, jika mungkin saat ini Sanaya dengan Rakha, mungkin esok atau kapan mereka bisa saja berpisah, semua tergantung pada-Nya.

Perpisahan paling menyakitkan adalah ketika dia yang kita sayangi pergi selamanya dari dunia ini, dan kita tak lagi bisa melihatnya, dan doa adalah cara paling ampuh untuk menyampaikan kerinduan kita.

So, LDR paling menyakitkan adalah LDR beda alam. Dimana dia di alam lain, dan kita di dunia. Mereka bisa melihat kita, namun kita tidak bisa melihatnya.

Jadi, bukan cuma LDR beda perasaan aja yang sakit yaa😂😂








Say good bye buat Zahra. Semoga tenang di alam sana ya Ra😊





See u😘

RakSa (END)Where stories live. Discover now