Chapter 12

464 20 0
                                    

Sanaya POV

Akankah dengan cara diam rasa dan rindu ini dapat tersampaikan padamu?

-Sanaya Chandra

Pagi yang cerah juga indah menambah mood gue hari ini. Gue sudah siap siap untuk berangkat ke sekolah. Sejenak gue menatap ke cermin besar di meja rias kamar gue.

" Apa gue kurang menarik di mata lo Ar?? Sampe sampe lo nggak ngeliat ke arah gue sedikitpun?? Atau gue jelek?? Sehingga lo nggak mau natap gue???"

"Lo cantik apa adanya Nay. Jangan berubah jadi orang lain hanya karena ingin membuat orang yang lo sayang ngelirik lo. Kalo 'Dia' sayang sama lo, dia akan nerima lo apa adanya bukan ada apanya," ucap Kak Farrel.

"Terus gimana kak?? Hati gue sakit tau. Gue cuma bisa liat dia dari jauh doang. kita satu tempat dalam satu ruangan. Tapi gue nggak bisa gapai dia. Dan dengan bodohnya gue malah cinta sama dia kak,"

"Kenapa nggak lo ucapin aja perasaan lo sama dia?" ucap kak Farrel.

"Kak, jika diam saja nggak mampu buat Ary sadar sama perasaan gue, apakah kalo gue ngomong, Ary bakal nerima gue?? Enggak kak. Yang ada dia benci dan kira gue cewek murahan."

"Terus mau lo gimana??" tanya kak Farrel sambil meluk gue erat.

"Gue nggak tau Kak, mungkin gue akan pergi atau move on dari Ary. Karena gue nggak mungkin bareng sama Ary. Ada hati yang lebih tulus sama dia kak,"

"Eehhh kalian disuruh sarapan malah pada peluk peluk. Ada apa ini??? Tumben pada akur peluk peluk gini??" tanya Mama yang tiba-tiba  muncul kek jailangkung.

"iihhh!!! Mama ngagetin deh," ucap gue.

"Lagian Mama ngapain ke sini??" tanya Kak Farrel.

"Ya maggil kalian lah!!! Lagian udah ditungguin di bawah malah pada peluk-pelukan nggak ajak Mama lagi," ucap Mama.

"Yeee Mama mah peluk Papa aja sono ganggu aja," jawab Kak Farrel.

"Yaudah ayo turun. Itu Papa udah nungguin di bawah," ucap Mama.

"Inggih Kanjeng Ratu," jawab Gue dan Kak Farrel kompak.

Kami pun turun menuju ke meja makan. Dan duduk seperti biasanya dengan posisi ternyaman.

"Lama kali kalian berdua?" tanya Papa. Dan mode kepo pun di mulai.

"Urusan remaja pah," jawab Kak Farrel.

"Halllah!! Paling juga soal cinta cintaan, iya kaan?" jawab Papa. Kaaaan apa dugaan gue, Papa dalam mode kepo. Kalau udah gini nggak akan selesai nih.

'uhukkkkkkkk'

"Kenapa sayang?" tanya Mama.

"YA AMPUN SANAYA UDAH HAMPIR TELAT!!!!!!!! KAK FARREL BURUAN!!!! AYO!!!" ucap gue panik. Gimana nggak panik coba?? 15 menit lagi bel masukk coyyyy!!!!

"NGGAK USAH TERIAK JUGA DODOL!!" jawab Kak Farrel tak kalah gobloknya. Nyuruh jangan teriak dirinya ikut teriak, apa kata dunia??? Dasar warga +62.

RakSa (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora