Chapter 20

415 18 0
                                    

Author POV

Setelah Sanaya liburan bersama keluarganya atau quality time with family, kembalilah ia ke sekolah seperti biasanya dengan lagak cool dan kalem.

"Pagi Nay," sapa Kia ceria, setelah kejadian di perpus.

"hmm," jawab Sanaya.

"ya ilaaah masih pagi juga  udah cuek amat mbak," sambung Zahra.

Sanaya menoleh ke arah Zahra dengan mengangkat satu alisnya saja. Heeh dimana Sanaya yang absurd itu ketika di rumah?? Hilang ditelan Bumi kali yaak.

"Ehm. Nay, itu tugas Pak Setyo yang disuruh kelompokan mau dikerjain kapan?" tanya Rakha pada Sanaya dengan berusaha  menetralkan detak jantungnya dan irama nadanya.

"terserah kalian semua aja," jawab Sanaya.

"Kalau saran Gue, mending nggak usah dikerjain," celetuk Hendra dengan tampang yang sok serius.

"ya udah lo aja sono!!!"  sahut Kia sarkas dengan penuh emosi menggebu.

"stop!!! Gimana, kalau Minggu aja?? Pada nggak sibuk kaan??" usul Zahra.

"Terserah," ucap Sanaya.

"Boleeh," jawab Rakha.

"Lo gimana Ar?" tanya Rakha pada sahabatnya itu.

"Hmm," jawabnya.

"Mau di rumah siapa nih??" tanya Kia.

"di rumah Sanaya aja lah, yang nggak terlalu jauh," usul Zahra.

"gimana Nay???" tanya Zahra.

"Yaa," jawab Sanaya.

"berarti besok Minggu kerja kelompoknya di rumah lo yaa?" tanya Zahra memastikan.

"iyaaaaa," jawab Sanaya.

Setelah diskusi tentang kerja kelompok, bel masuk langsung berbunyi, dan mereka pun duduk dibangkunya masing-masing.

Tanpa Sanaya sadari, ada sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan sendu. Karena hanya mampu memendam perasaannya tanpa berani mengungkapkannya.

"Andai gue bisa seberani para pahlawan, mungkin gue udah nyatain perasaan ini Nay, supaya hati gue nggak terlalu sakit."

~ucap batin orang itu.

Bukan cuma orang itu yang terluka, karena cinta sepihaknya. Namun, banyak hati yang terluka. Cinta itu terlalu rumit, terlalu berbelit sehingga bikin sembelit😂 dan butuh obat agar tidak terlilit perasaan sehingga hatinya menjadi mati dan terkunci pada satu sosok saja.

"kenapa gue merasa ada yang ngeliatin gue??"   ~ batin Sanaya berbicara.

Bel istirahat telah berbunyi murid-murid hilir mudik memenuhi area kantin. Suara teriakan minta makanan sudah ramai dipenjual sana sini.

Berbeda dengan yang lain, yang sibuk mengeluh karena lapar, Sanaya memilih menuju ke perpustkaan untuk meminjam novel untuk menghibur dirinya yang tengah galau karena cintanya pada Ary bertepuk sebelah tangan.

Setelah Sanaya menemukan novel yang ia inginkan, dia memilih duduk di bangku pojok dekat jendela. Hingga tanpa sadar, ada seorang cowok yang duduk di depannya.

"Sanaya?" ucap cowok tersebut sembari mengukir senyum manis yang belum pernah orang lain ketahui.

Tanpa cowok itu sadari, jantung Sanaya berdegup lebih kencang dari biasanya. Mengalahkan degupan ketika bertemu Ary dulu.

"iy....iyya," jawab Sanaya agak gugup. Dia terhipnotis dengan senyum cowok itu yang manis dan menggetarkan jiwa.

"kenapa muka lo kusut?" tanya cowok itu.

"nggak papa," jawab Sanaya menahan gejolak hati yang kian mendebarkan.

Tau tidak, siapa cowok itu, kalian tidak akan percaya bahwa cowok itu adalah Rakha. Yaaa seorang Rakha Bintang Pradipta yang jarang berinteraksi dengan cewek, jarang senyum, kadang jutek, baru saja tersenyum. Hal itu membuat Sanaya jantungan, karena senyumnya yang menawan.

"Kalau ada masalah cerita sama gue aja, nggak papa kok. Nggak bakal gue ketawain. Gue bakal jadi pendengar yang baik," tawar Rakha pada Sanaya.

"Gue cuma bingung sama perasaan gue sendiri," ucap Sanaya tiba-tiba. Sanaya adalah orang yang tidak pernah mau menceritakan masalahnya. Dia lebih memilih memendam dan menyelesaikannya sendiri. Dan sekarang apakah mungkin dia akan menceritakan segala keluh kesah hatinya yang mencintai sahabat Rakha sendiri?? Yakni Ary.

"Bingung kenapa?" tanya Rakha lagi.

"Gue nggak tau,  apa gue harus berhenti mencintai dia atau enggak," jawab Sanaya.

"Kenapa mau berhenti mencintainya?" tanya Rakha lebih mendalam tentang masalah percintaan Sanaya.

"Karena sahabat gue juga mencintai orang yang sama Kha. Dan gue bingung, mau ngalah atau membiarkan cinta gue semakin besar," jawab Sanaya jujur.

Kali ini, ditempat ini, dijam ini, seorang Sanaya menceritakan keluh kesahnya kepada orang lain. Yang dulunya terlalu menjaga jarak dengan lelaki, sekarang seolah akan menjadi dekat mungkin??. Akankah Sanaya mengetahui bahwa Rakha mencintainya diam- diam??? Akankah Rakha juga mengetahui bahwa lelaki yang dicintai Sanaya adalah sahabatnya sendiri?? Akankah persahabatan mereka baik-baik saja???


Hmmm Si Rakha mulai pdkt sama Sanaya nihh. Naaah, kalian kapan mulai pdkt sama doii??😂😂

Akankah mereka semakin dekat?? Lalu jadi teman, lalu jadian??? Atau cuma teman???

Tetap ikuti kisah kami. See u😘😘

RakSa (END)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora