🍀 Official

1.2K 139 0
                                    

Sejak kejadian kemarin di pantai Chaca masih belum berani setor muka di depan Seungwoo. Dia masih malu pake banget. Habis baru kali itu ia secara terang-terangan ngungkapin perasaannya ke seseorang.

Kalau tempo dulu tiap kali di tembak cowok palingan cuma di iyain doang. Udah. Itu aja terus jadian. Seengak seru itu nembak cewek yang namanya Chaca. Makanya pacaran juga gak pernah lama.

Dan hal itu juga yang mendasari Hangyul, Yohan dan Yuvin memasukkan nama Chaca di daftar terakhir cewek yang mungkin mereka pacarin. Bahkan pernah mereka secara terang-terangan bilang kalau dalam kondisi khilaf sekalipun gak bakalan mau mereka jatuh cinta sama cewek gak asik dan gak pekaan kaya dia itu. Mana anarkis lagi, kata mereka.

Di ruang makan sudah ramai orang. Ada Jinhyuk, Jinwoo, Dongpyo, Hyeongjun, Dohyon yang kebetulan menginap. Byungchan dan Wooseok juga sudah ikut bergabung setelah semalam bergadangan mengerjakan project bersama si tuan rumah dan Seungwoo tentunya. Kebetulan mereka berempat sedang terlibat project kerjasama.

"Uwaaah, ini ada acara apaan nih sampai meja makan penuh begini" seru Jinhyuk yanh lebih dulu bergabung.

Seungwoo tersenyum bangga sembari melepaskan apron yang ia kenakan saat memasak semua hidangan yang tersaji di atas meja. Beberapa makanan pendamping ia beli di restoran sih.

"Lagi kepengen kasih kalian traktiran nih" kata Seungwoo dengan rona merah di pipi dan telinganya.

"Bentar deh bentar, kayanya ada yang gak beres nih" curiga Wooseok.

"Iya nih, btw dari balik kencan semalem abang kayanya bahagia banget kaya abis menang lotre" tuduh Byungchan.

"Lebih dari itu yung" sahut Seungwoo.

"Daddy sakit ya?" kali ini giliran Dongpyo yang memicingkan kedua matanya curiga.

"Daddy sehat pake banget tuh"

"Btw si princess mana nih, kenapa jam segini belum nongol?" tanya Byungchan sudah malas meladeni kelakuan aneh Seungwoo.

"Biasa, itu anak gadis baru ngumpul nyawanya klo matahari udah di atas kepala. Makanya jodohnya jauh" jawab Jinhyuk langsung di hadiahi jitakan dari Seungwoo sampai mengaduh kesakitan.

"Enak aja lo bilang jauh, gue sedeket ini kenapa jadi lo bilang jauh sih" sewotnya Seungwoo.

"Gak gue kasih restu baru tau lo bang" rutuk Jinhyuk super pelan takut di jitak lagi.

Tapi keributan itu segera terhenti kala ponsel di saku celana Seungwoo berbunyi. Seungwoo dengan penuh semangat membuka pesan yang masuk karena ia tau dari siapa pesan itu berasal. Ia sengaja membuat nada deringnya spesial agar ia tau dari siapa pengirimnya.

Kesayangan❤️
Om jangan ngomong aneh-aneh ke yang lain ya. Aku belum berani kasih tau yang lain loh ya. Awas aja klo sampai ngomong. Aku marah beneran loh ya 😒

Iya, iya, aku diem aja.
Sekarang buruan turun ya.
Kita sarapan bareng.
Aku udah masak banyak buat kamu nih 😘

Tanpa membalas dan hanya sekedar di baca Chaca segera memberanikan diri untuk turun ke bawah. Dimana di sana sebisa mungkin ia berusaha tetap menghindari Seungwoo. Membuat pria itu jadi merasa sedih dan berubah murung.

Bahkan selama waktu sarapan berlangsung ia tidak menoleh sedikitpun pada Seungwoo. Padahal Seungwoo tak bisa mengalihkan perhatiannya barang sedetik saja dari kekasih hatinya yang baru kemarin membalas perasaannya itu.

Masa iya secepatnya itu Chaca berubah pikiran kepadanya, pikir Seungwoo nestapa.

Selesai makan Chaca langsung kabur ke kamarnya dan tidak keluar bahkan sampai menjelang jam makan malam.

Bapak Seungwoo || Han SeungwooWhere stories live. Discover now