🍀 Priority

736 110 3
                                    

Chaca masih sering bolak-balik ke rumah sakit setiap setiap harinya untuk mengunjungi Kookheon. Bahkan Seungwoo juga sering membolos dari kantor sekedar untuk menemaninya. Tentunya dengan membawa serta pekerjaannya ke rumah sakit.

Dan tak terasa sudah satu bulan lebih Chaca melakukannya. Belakangan Seungwoo pun mulai jarang menemaninya. Hanya sesekali saja dalam seminggu akibat tuntutan pekerjaan.

Kondisi Kookheon nampak lebih baik dari sebelumnya setelah menjalani sesi kemoterapi pasca sadar dari komanya.

Tapi tetap saja di mata Chaca pria itu tidak baik-baik saja. Ia terus merasa khawatir dengan segala perubahan fisik Kookheon belakangan ini, makanya ia jadi semakin banyak menghabiskan waktu untuk menjaganya.

"Kamu gak pulang?" tanya Kookheon.

Pria itu masih setiap menatap lekat sosok Chaca yang kini tengah mengupas dan memotong buah apel untuk dirinya.

"Ini udah malem loh, sebentar lagi juga Yuvin dateng nemenin abang"

"Gak apa-apa, bentar lagi sampai Yuvin beneran dateng" tolaknya.

"Bang Seungwoo gak jemput?"

"Lagi sibuk dia, belum pulang dari perjalanan bisnisnya. Gak ngasih kabar juga" sahut Chaca jelas terdengar jengkel.

Kookheon hanya bisa tersenyum maklum. Ia senang karena Chaca sudah kembali bersikap normal seperti sedia kala padanya. Gadis itu tidak lagi menjauh apalagi menghindar.

"Cha..."

Panggilan tersebut membuat Chaca berbalik menatapnya. Hanya untuk sekian detik sebelum gadis itu menjejalkan potongan buah apel ke mulut Kookheon.

"Dimakan dulu buahnya, abang butuh banyak vitamin"

Dasar tukang paksa, batin Kookheon. Ia hanya bisa pasrah menerima perlakuan tersebut.

"Cha..." panggilanya lagi setelah berhasil menelan potongan apelnya dengan baik.

"Apa?"

"Lusa..."

Kookheon nampak menggaruk tengkuknya persis seperti orang yang sedang salah tingkah.

"Lusa kenapa?"

"Lusa nanti... kita pergi ke danau yang waktu itu ya...?"

Chaca refleks memicingkan matanya. Menatap Kookheon dengan penuh curiga.

"Ngapain? Abang kan belum sembuh" semburnya.

"Pengen aja"

"Gak, pokoknya abang musti sbuh dulu baru gue au temenin kesana"

"Tapi abang maunya lusa" kekeuh Kookheon nampak tak mau kalah.

"Sekali gue bilang gak ya gak!"

""Please abang mohon, untuk kali ini aja kamu kabulin permintaan abang. Kali aja ini permintaan terakhir..."

Chaca justru semakin menatap tajam Kookheon setelah mendengar kalimat terakhir yang ia ucapkan.

"Mendingan abang ngobor sama nyamuk, cicak, atau ngobrol sekalian sama tembok. Aku males ngajak ngomong orang yang lagi mode ngeyel kaya abang"

Setelah berbicara ketus seperti itu Chaca segera menyambar ponselnya yang tergeletak di atas nakas dan berlalu meninggalkan ruang rawat Kookheon. Ia tidak peduli lagi dengan panggilan serta usaha pria itu untuk menahannya agar tidak pergi begitu saja.

Bahkan saat berpapasan dengan Yuvin di lobby pun ia tidak peduli. Ia terus berjalan keluar untuk meninggalkan rumah sakit tersebut. Bukan pulang ketempatnya melainkan ke rumah Seungwoo.

Bapak Seungwoo || Han SeungwooDonde viven las historias. Descúbrelo ahora