Spoiler

673 97 7
                                    

"Gimana, kamu suka tempatnya?" bisik Seungwoo tepat di telinga Chaca.

Gadis itu tengah berdiri di balkon kamar penginapan yang langsung berhadapan dengan lautan. Bahkan bangunan penginapan tersebut terletak di atas permukaan laut.

Posisinya saat ini Seungwoo tengah memeluknya dari belakang. Pria itu bahkan tanpa ragu meletakkan dagunya di bahu Chaca. Beruntungnya gadis itu tak protes sama sekali dengan perlakuan yang Seungwoo berikan.

"Suka, suka banget"

Baru kali ini Seungwoo bisa kembali melihat senyumnya. Dan baru kali ini Chaca kembali terlihat bahagia. Benar-benar bahagia.

"Btw... kok kamu sewa penginapannya kaya gini sih? Kenapa kaya kamar khusus pengantin baru?" tuduh Chaca penuh selidik.

"Hehe abis penginapan yang deket pantai yang paling recommended cuman tinggal yang ini aja. Di tempat lain udah pada penuh" jawab Seungwoo sambil cengengesan.

"Terus itu kasur cuma satu, pokoknya kamu tidur di sofa ya. Klo gak mau mending kamu tidur di teras aja sekalian. Biar jadi santapan nyamuk"



😏😏😏



Seungwoo segera saja menyibakkan selimut yang masih menutupi tubuh polosnya.

Apa yang ia cari tentu saja langsung ia dapatkan segera. Bercak merah kecokelatan yang ia cari nampak begitu nyata di permukaan seprai putih yang masih melekat di atas ranjang king size yang ada di ruangan itu.

Kecelakaan yang memang sempat terlintas di pikiran kotor seorang Seungwoo pun sungguh terjadi. Benar-benar terjadi.

"Dasar otak jeroan" makinya untuk diri sendiri.

Ia tak mampu berkata-kata lagi. Ia hanya mampu menjambak rambutnya sendiri. Ekspresinya saat ini nampak sangat frustasi. Dirinya baru tersadar sekian detik berikutnya bahwa ruangan itu nampak begitu lengang tanpa kehadiran gadisnya yang sepertinya sudah tidak gadis lagi karena ulahnya.

Di sudut ruangan tepat di sebelah lemari masih nampak koper berwarna biru muda milik Chaca. Hal itu jelas membuat Seungwoo masih bisa menghela napas lega.

"Kirain gue di tinggal balik duluan" ucapnya mengelus dada.

Dan setelahnya pria bertubuh jangkung itu memutuskan untuk membersihkan diri sesegera mungkin. Ia tak ingin bertemu Chaca dalam kondisi masih kacau seperti itu. Ia tetap harus menjaga sikap atau justru bersiap menghadapi singa betina yang mungkin saja telah siap untuk menyantapnya.




😏😏😏




"Gue janji bakalan tanggung jawab"

"Ya harus dong, abang emang harus tanggung jawab untuk itu"

Jinhyuk nampak sedang berapi-api saat ini. Saking emosinya ia sampai melayangkan tinjunya yang sukses membuat sudut bibir Seungwoo terluka hingga mengeluarkan darah segar.

"Lo boleh pukul gue sesuka hati lo, karena gue yang paling bersalah dalam masalah ini"

"Emang kapan sih cowok itu selalu bener" cibirnya.

"Ya gak pernah sih, kan yang selalu bener itu cewek... menurut hukum alam..." cicit Seungwoo ikut membenarkan ucapan Jinhyuk.

"Itu tau, gue jamin lo bakalan abis sama adek gue klo besok dia beneran balik. Gue gak pernah nyangka klo ternyata bakalan secepet ini lo khilafin adek gue bang"

"Sialan lo, kan gue udah bilang tadi klo gue beneran gak sengaja"

"Tapi meskipun gak sengaja juga tetep dapet enak kan lo? Mentang-mentang udah dapet restu jadi seenaknya main mau kasih ponakan ke gue lagi"

"Lo itu klo bukan calon abang ipar pasti udah gue paketin kali ke sungai Amazon biar jadi cemilan anaconda"

"Sebelum lo paketin gue sih gue jamin lo duluan yang bakalan di paketin sama adek gue ke gunung Everest"

"Ngapain? Ngedaki gunung?"

"Duh si Samsul, bukannya ngedaki gunung tapi yang ada tuh lo bakalan di jorokin dari atas gunung biar ngerasain sensasinya menjemput maut"

"Ampas ya mulut lo"

"Lo aja gitu ke gue"




- spoiler -


Spoiler aja dulu, dari dua part selanjutnya. Buat mancing keributan aja biar pada bersuara. Ngepost versi full-nya mah entah kapan... ✌🏻😂

Salam sayang dari mas Seungwoo yg suka umbar aurat kemana-mana. Yang demen ngedesah di sembarangan tempat 🤣🤣🤣

Bapak Seungwoo || Han SeungwooWhere stories live. Discover now