🍀 Kookheon

770 88 7
                                    

Chaca tak bisa berhenti untuk mendengus sebal sedari pagi ia membuka mata. Tak terhitung sudah berapa puluh kali ia melakukannya. Pasalnya hari ini di paksa untuk pergi berkencan dengan pria yang belakangan ini sedang masuk daftar blacklist-nya.

Kookheon.

Yah, hari ini ia memiliki jadwal kencan dengan Kookheon. Pria yang secara terang-terangan minta di jodohkan dengannya. Dan tentunya dengan terang-terangan juga ia tolak.

"Kenapa gak jalan sih dari tadi!"

Chaca yang sadar sedari tadi Kookheon tidak melajukan mobilnya buru-buru menoleh dengan kesal. Sedangkan yang di omeli malah tersenyum dengan manisnya.

"Aku lagi mikir..."

Chaca hanya menautkan alisnya tanpa mau menanggapi.

"... lagi mikir ini kamu mau pasang seatbelt sendiri atau mau aku pasangin?" lanjutnya buat Chaca makin jengkel sekaligus keki.

Ia langsung memasang seatbelt sendiri tanpa perlu minta bantuan. Tak butuh bantuan sih, lebih tepatnya.

Setelah memastikan penumpang di sampingnya aman dengan safety belt-nya, barulah Kookheon melajukan mobilnya. Meninggalkan areal sekitar apartment mewah milik Chaca.

"Enaknya kita kemana ya?" pancing Kookheon setelah melewati beberapa menit mobil melaju.

"...."

"Hmm, gimana kalau kita main ke taman bermain. Seinget aku kamu paling suka sama yang menguji adrenalin. Disana kita bisa coba berbagai wahana yang menantang"

"...."

"Atau kamu mau main ke pantai?"

"...."

"Soalnya kata Yuvin kamu paling suka main ke pantai..."

Mendengar nama sahabatnya itu di sebut bikin Chaca menoleh lagi dengan mata memicing.

"Tolong ya, bilangin sama Yuvin dia gak usah sok tau. Gue gak suka pantai, gue juga gak suka taman bermain. Gue gak suka kemana-mana, gue cuma suka di rumah. Jadi dia gak usah sok tau deh, gak usah sok kasih informasi apa yang gue suka dan gak gue suka" sewotnya.

Akhirnya ia kembali membuang muka menatap keluar jendela di sebelahnya tanpa mau peduli dengan ekspresi dan perasaan Kookheon saat itu.

Beruntungnya pria itu sama sekali tak ambil hati dan hanya berpikir bahwa tingkah Chaca itu lucu dan menggemaskan. Ia tak bisa tidak tersenyum melihatnya.

Gadis itu memang tidak pernah berubah sejak pertama kali ia melihatnya. Sejak mereka masih di usia belia.

Saat itu Chaca masih berusia sekitar lima tahun sedangkan Kookheon sudah berusia sekitar dua belas tahunan.








🍀🍀🍀🍀








Butuh waktu sekitar dua setengah jam perjalanan hingga keduanya tiba di sebuah areal perkemahan.

Chaca bahkan sampai membulatkan kedua matanya. Gadis itu tak bergeming sedikitpun dari tempatnya. Sampai Kookheon lebih dulu menegurnya.

"Ayo turun"

Entah kenapa suara pria itu jadi lebih soft dari biasanya. Membuat Chaca yang sudah terlanjur negative thinking kepadanya justru malah semakin curiga.

"Mau ngapain sih ketempat beginian, lo mau macem-macem sama gue ya? Gak inget apa klo gue ini jago beladiri" serunya.

"Aku gak ada niatan macem-macem ke kamu, aku cuma mau cari suasana yang tenang aja buat..."

Bapak Seungwoo || Han SeungwooWhere stories live. Discover now