🍀 안녕 내 사랑 (Goodbye My Love)

836 101 4
                                    

Sejak pengakuan Seungwoo tempo hari tentang bagaimana ia merasa cemburu, sejak itu pula Chaca tidak mengunjungi Kookheon seperti biasanya. Total sudah empat hari ia tidak menampakkan diri di rumah sakit.

Hari ini bahkan Yuvin sampai datang langsung untuk menjemput dirinya. Chaca bahkan baru bangun tidur dan itupun Yuvin yang berusaha untuk membangunkannya.

"Apa sih Pin, ini tuh masih pagi banget kenapa lo paksa gue bangun" protesnya masih berusaha menyembunyikan diri di balik bedcover miliknya.

"Pagi pala lo peyang, ini tuh udah jam 10 ya. Bangun sekarang atau gue guyur lo pake aer es!"

Yuvin dan Chaca jadi saling tarik menarik bedcover setelahnya.

"Buruan bangun Cha, lo gak kasian apa liat abang gue dari kemaren kaya orang sekarat gara-gara lo gak jengukin dia kaya biasanya"

Barulah setelahnya Chaca menyerah. Ia langsung melepaskan genggamannya di bedcover yang justru membuat Yuvin yang masih dalam kondisi menariknya jadi jatuh terjengkang.

"Sialan ya lo, bilang-bilang dong klo mau di lepasin. Gue kan belum siap" keluhnya misuh-misuh sendiri.

Chaca hanya bersikap masa bodo dan beralih ke kamar mandi. Tak mau tahu dengan segala sumpah serapah Yuvin yang di tujukan untuk dirinya. Sebodo lo deh Vin, batinnya.

Secepat kilat ia membersihkan diri dan berdandan secukupnya. Yuvin masih menunggu dengan kesal di ruang tamu. Dan lagi-lagi Chaca tidak peduli akan hal itu.

Yang ia pedulikan saat ini hanya bagaimana kondisi Kookheon. Bagaimana ia harus ijin kepada Seungwoo. Dan bagaimana endingya kisah hidup yang hatus ia jalani dengan kehadiran Kookheon dan Seungwoo di hidupnya.

"Halo sayang, kamu udah bangun?"

"Klo belum mana mungkin aku bisa nelpon kamu, ckck"

"Hehe, iya juga ya. Terus kenapa udah nelpon di jam segini? Kangen ya?"

"Iya..." jawab Chaca lemah.

Ia tidak berbohong, ia memang selalu merindukan Seungwoo belakangan ini.

"Ok, nanti malam aku bakalan ke tempat kamu. Sekalian ada hal penting yang perlu aku sampein ke kamu"

"Mas Seungwoo..."

"Iya sayang, kenapa?"

"Aku boleh gak... Hmm..."

"Jenguk Kookheon?"

Tebakan Seungwoo tepat sasaran, bahkan Chaca sampai terkaget-kaget dibuatnya.

"Kok tau?"

"Iya dong, aku kan Seungwoo Kimochi"

"Dih gak lucu ya"

"Haha, aku emang gak lucu tapi aku ganteng"

"Bodo amat!"

Seungwoo memang segaring itu kalau untuk urusan bercanda dengan Chaca ataupun dengan orang lain. Bahkan Dongpyo yang anak kandungnya juga sering kali di bikin kesal dengan selera humor sang ayah yang garing tersebut.

"Yuvin tadi udah minta ijin duluan ke aku. Kamu boleh pergi kok. Gak usah ngerasa gak enak sama aku. Lagian aku percaya sama kamu. Terutama sama perasaan kamu ke aku"

"Kamu kok kaya lagi kepedean gitu ya kedengerannya"

Tapi Chaca tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Ia bahagia memiliki Seungwoo yang dewasa dan pengertian sebagai pasangannya.

"Ya udah berangkat gih, aku juga musti ketemu orang penting demi kelangsungan masa depan kita nih"

"Hilih bahasa kamu tuh sok bawa-bawa kelangsungan masa depan segala"

Bapak Seungwoo || Han SeungwooDonde viven las historias. Descúbrelo ahora