🍀 Mertua

673 89 14
                                    

Mertua.

Mengingat satu kata itu saja sudah berhasil membuat Chaca tak bisa berhenti untuk tersenyum.

Tadi setelah menerima panggilan dari Chaca, Seungwoo langsung bergegas untuk menjemputnya. Keduanya langsung pergi ke rumah kedua orang tua Seungwoo terlebih dahulu untuk meminta restu. Kebetulan Seungwoo sudah lebih dahulu memberitahu kedua orang tuanya sejak jauh-jauh hari.

Sebelumnya Seungwoo sempat mendapat amukan dati sang ayah atas kecerobohannya. Tapi itu semua tak berlangsung lama karena semua yang terjadi di antara dirinya dan Chaca adalah pure karena ketidak sengajaan.

Kedua orang tua Seungwoo dan juga kakak perempuan Seungwoo, yaitu Sunhwa. Mereka menerima Chaca dengan tangan terbuka. Mereka sangat senang akan memperoleh anggota keluarga baru untuk melengkapi keluarga kecil Seungwoo nantinya.

"Biasa aja dong, kenapa jadi keringet dingin gini sih"

Chaca langsung mengusap lembut wajah Seungwoo yang mulai di banjiri keringat dingin. Pria itu masih fokus menyetir. Mereka masoh dalam perjalanan menuju rumah kedua orang tua Chaca yang jaraknya tinggal dua kilo meter lagi.

"Kan aku udah bilang berkali-kali, mami sama papi itu gak doyan makan orang. Mereka bukan kanibal"

Harusnya Seungwoo merasa sedikit terhibur akan ucapan Chaca, tapi nyatanya pria itu semakin berkeringat dingin meski ia masih sanggup tersenyum.

"Mas..."

"Kenapa?"

"Kok perut aku mendadak mules ya"

Saking mulesnya Chaca sampai memegangi perutnya yang memang terasa sedikit keram. Seungwoo sampai menepikan mobilnya untuk memeriksa kondisi Chaca.

"Mau ke dokter dulu?" tawar Seungwoo.

"Gak usah, tanggung loh. Bentar lagi juga nyampek"

"Tapi..."

"Gak apa-apa, bentar lagi juga mendingan kok"

"Beneran?"

"Iya"

Seungwoo jadi tersenyum lebar saat tangan Chaca dengan lembut mengusap pipi Seungwoo.

"Aku boleh gak usap perut kamu? Ngusap anak-anak kita?" ijinnya nampak sedikit ragu.

Chaca tak menjawab, iya hanya mengangguk pelan. Seungwoo yang melihatnya langsung memberanikan diri untuk menyentuh perut Chaca pelan.

Membuat aliran darah keduanya terasa lebih cepat hingga mereka bisa langsung merasakan desiran hebat itu.

"Makasih" ucap Seungwoo begitu lirih sambil terus menunduk memperhatikan perut Chaca.

"Makasih untuk apa?" tanya Chaca bingung.

"Ya... Makasih untuk semuanya..."

Setelah itu terjadi keheningan hingga beberapa saat. Hingga Chaca merasakan ada sebuah cairan yang menetes di atas punggung tangannya.

Chaca sontak mengangkat wajah Seungwoo dan membingkai wajah tampan itu dengan kedua tangannya.

Seungwoo nampak berair mata.

"Kenapa nangis?" tanya Chaca lembut.

Hari ini entah mengapa Chaca berubah jadi sangat soft. Padahal biasanya Chaca tipe yang selalu ngegas tiap kali di ajak bicara. Makanya dulu ia sering adu mulut dengan sahabatnya.

"Gak kenapa-kenapa, aku cuma lagi bahagia aja. Aku gak nyangka aja kita bakalan sampai sejauh ini. Aku masih gak percaya klo kita di kasih kepercayaan sebegini cepatnya sama Tuhan. Bahkan dua sekaligus"

Bapak Seungwoo || Han SeungwooWhere stories live. Discover now