3 | Gunjingan

14K 1.3K 67
                                    

"Kamu kapan, Mir?" tanya tetanggaku yang namanya Tante Asih tapi aku selalu memanggilnya Tante G, kependekan dari– oh, bukan girang tapi ghibah atau gosip. Tahu, kan, kenapa dia kusebut begitu? Yak, dia biang ghibahnya ibu-ibu komplek. Pokoknya dosa ibu-ibu komplek sudah pasti awal mulanya dari dia. Tante G ini tipe orang yang kalau berkumpul di arisan selalu melepaskan trigger dengan bilang "eh, Buibuk, tau si Ibu X nggak yang istrinya Pak Y?" dan kemudian dia nyengir lebar ketika trigger ghibahannya membuat ibu-ibu komplek terpelatuk.

"Apanya yang kapan, Tan?"

Tan. Setan.

"Ah, kamu pura-pura nggak tau deh."

Lah, emang gue nggak tau. Situ ngomong nggak pake konteks. Dikira gue bisa baca pikiran kali kayak sulapnya Dedy Corbuzier.

"Itu loh, anaknya Tante Esta, siapa itu namanya Ariska apa ya, kan, mau nikah akhir bulan ini. Umurnya baru 25 loh. Trus katanya dia mau langsung diboyong ke London sama suaminya karena kan suaminya lagi S-2 di sana. Kamu kapan?"

"Oh," jawabku acuh.

Anak orang aja lu bagus-bagusin mulu, gimana kalo anak sendiri.

"Kamu kapan, Mir? Kamu udah umur berapa sih? 28 ya? Eh, apa malah udah 29? Keburu tua loh."

Selalu alasan itu.

"Baru 27 kok, Tante, belum 28 apalagi 29."

"Nah, kan, udah 27. Tahun depan udah 28. Tahun depannya lagi 29 terus tau-tau udah 30 aja. Waktu itu berlalu begitu cepat lho, Mir. Mau sampe kapan kamu sendiri terus di saat seangkatan kamu udah punya anak?" cerocos Tante Asih.

"Nggak papa, Tante. Saya sih emang santai kok. Saya nggak mau buru-buru nikah. Lagipula kalo di sinema azab nggak bakal ada judul Azab Wanita 29 Tahun Single Yang Dibully Tetangganya Dan Diusir Orang Tuanya Karena Nggak Nikah-Nikah tapi yang ada justru Azab Tetangga Tukang Ghibah, Matinya Dikerubungi Netijen Yang Kepo Matinya Gimana."

"Maksud kamu apa?" Tante Asih mulai berang. Lah, ngerasa kali dia yak.

"Lagi ngomongin judul sinema azab di Indosiar, Tante. Masa Tante nggak pernah nonton sih?"

"Kamu lagi ngelindur ya, Mir?" tanya Tante Asih lagi dengan pandangan mencibir dan benci yang kentara.

"Nggak, Tante, saya nggak suka ngelindur tapi mabok." Tante Asih langsung terkejut dengan kata-kataku tapi tak aku acuhkan. "Oh iya, omong-omong saya mau nanya umur Tante berapa sekarang?" 

"Kenapa kamu tanya usia saya berapa? Saya kelihatan lebih muda ya dari usia saya? Iya, saya, kan, sering perawatan jadi meski udah kepala enam saya masih cantik," katanya kelewat pede.

"Oh, usia Tante udah 60-an ya? Pakde saya usia segitu udah meninggal, Tante. Tante kapan?"

Lalu aku buru-buru pergi sebelum aku ditimpuk sama sapu lidi yang dipegangnya untuk menyapu halaman. Mungkin aku habis disumpahi oleh Tante Asih. Mungkin setelah ini dia akan mengadu pada ibuku dan aku akan habis dimarahi oleh ibuku. Tapi biarkan saja. Aku tidak bisa tinggal diam kalau ada manusia kurang ajar.

***

Balada Ibu Rumah Tangga | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang