02. Dionysus

4.5K 534 18
                                    

Semua kecuali Adit, Arga, Araf, Chandra, Noval, Jendra, Raka dan Dimas sudah kembali ke posisi. Sementara delapan laki laki itu masih berada di ruang rapat. Adit sendiri masih terlihat marah.

"Dit, jangan gini lah, kasian yang lain" Araf Jimin Siregar sahabat Adit dan Arga berusaha menenangkan Adit.

"Gue nggak tenang Raf" Arga merangkul Adit.

"Semua akan baik baik aja Dit, kita pantau terus aja" bujuk Arga.

"Udah dit, abang juga nggak bakal ngebiarin apa yang terjadi ditahun lalu terulang" Raka menepuk kepala Adit. Adit akhirnya bangkit kemudian menatap Dimas.

"Bang Dim, hubungi pihak kepolisian untuk menambah personel di ospek kali ini" Adit merangkul Arga.

"Ga, awasin Zara" Arga menatap Adit.

"Kenapa dit?" Aditya menghela nafas.

"Gue ngeliat hal nggak baik terjadi padanya" bisik Adit pada Arga, dan Arga mengerti apa maksut Adit.

"Oke, jangan kawatir" Arga dan Adit memasuki ballroom. Hari ini Adit menjadi komandannya. Saat Adit berjalan menuju depan terdengar suara bisik bisik yang tentu saja itu kekaguman pada sosok Aditya Taehyung. Arga sempat mendengar juga dari sebelah kanannya cewek cewek sedang saling membicarakan Adit.

"Ughh senior itu tampan sekali"

"Iyaa ughh hot juga! Liat tubuhnya gagah sekali" Arga yang mendengar itu mendengus dan berdehem

"Ekhm" dan cewek cewek itu menunduk setelah mendapat tatapan dari Arga.

"Oy, pesona Adit emang bener bener ya" kata Araf.

"Yoi, semua orang tergila gila sama dia" Araf melirik Arga.

"Gue sempet takut tadi Adit kelewat emosi lagi. Belom ada yang tau semengerikan apa si Adit kan" Arga mengangguk.

"Mereka taunya Adit senior ramah dan baik. Tegas disiplin berwibawa, kocak dan menyenangkan disaat yang tepat. Mereka hanya tau Aditya itu jenius dengan IQ superior, tapi ada hal besar yang tidak mereka tau" Araf melirik Arga.

"Ya, lo bener. Gue suka merinding bayanginya. Tapi gue takut Adit nggak kuat dengan semua kemampuanya"

"Lo pikir gue nggak? Gue takut banget Raf" Araf menepuk bahu Arga.

"Adikku akan baik baik aja Ga, lo nggak usah cemas. Dokter selalu mantau kondisi dia" Arga tersenyum pada Raka.

"Iya bang" tiba tiba ada dua wanita yang menyela diantara Araf dan Arga.

"Astaga Rin, Ta lo berdua bisa nggak dateng dengan cara normal" Agata dan Irina, sepupu Arga nyengir kuda.

"Hehe sorry.. btw katanya ayang beb lu tadi hampir kelepasan gara gara Agam ya?" Arga mendengus.

"Ayang beb pala lo Rin! Btw iya, untung nggak jadi ngamuk"

"Lo mesti ngedampingi dia terus Ga, jangan sampe deh dia ngamuk. Serem banget" Arga mengangguk. Irina dan Agata menatap maba yang pandanganya tidak lepas dari Adit.

"Ckck semua bakal ngebucin Aditya nih bau baunya"

"Jelas. Siapa sih yang kaga melting sama si Hottes Man aka God of UPH kayak Aditya Taehyung?"

"Ya tapi tetep aja, Goddess yang cocok ya Arga Jungkook dong" Arga mendengus malas lagi.

"Kalian kapan berenti ngejodohin gue sama Adit sih?' Irina menyikut lengan Araf.

"Lo sama Adit mesra gitu bikin gemes tau Ga" ujar Araf santai.

"Sialan lo! Lo kok jadi ikutan duo rese ini sih?" Araf terkekeh.

Just Extraordinary Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang