06. Hold Me Tight

2.9K 449 9
                                    

Arga tidak menyerah dan tidak meninggalkan Adit. Dia tau Adit sedang membara dan dia hanya perlu memberi Adit waktu untuk dingin dan akhirnya berbicara padanya. Dia menunggu sampai Aditya baikan. Dia lega, setidaknya tidak ada luka serius di tubuh Adit. Dia sangat menyayangi sahabatnya ini.

Adit menghela nafas, setidaknya dia tidak boleh marah pada Arga yang nampak sangat menghawatirkanya. Adit termenung, semua orang hawatir padanya dan dia malah mengusir mereka. Hingga akhirnya, Adit memanggil nama adiknya.

"Zra" dan tanpa dipanggil dua kali Ezra muncul dihadapan abangnya.

"Butuh sesuatu bang?" Adit akhirnya tersenyum dan sungguh jika kalian ingin tau itu membuatnya amat sangat lega.

"Pelukan" Ezra memeluk abangnya.

"Bang Arga diluar, menolak makan" dan Adit hanya menggumam. Pelukan orang tersayang memang ampuh untuk meruntuhkan segala emosinya.

"Panggilin Arga dek" dan Ezra mengangguk dan beranjak leluar.

"Bang, bang Adit manggil lo" dan Arga langsung tersenyum dan bergegas masuk.

"Adit!" Adit menghela nafas.

"Lo tau gue musuhan sama Leon kan" Arga membolakan matanya. Benar juga dia tadi terlihat sangat dekat dengan Leon.

"Adit gue-"

"Atau lo emang udah-"

"NGGAK!" Dan Arga memeluk erat Adit.

"Please jangan gini Dit, gue takut" Adit membalas pelukan Arga.

"Gue nggak suka Leon karena lo tau alasanya kan Ga? Gue gak masalah lo mau temenan sama siapa aja. Tapi jangan sama Leon" Arga mengangguk

"Gue minta maaf Dit"

"Hm"

"Adit, lo sampai semarah itu?"

"Kenapa?"

"Jangan jangan lo suka sama Zara?" Adit menggeleng, saat ingin menjawab Zara masuk kedalam.

"Eh, gue pikir lo sendiri bang. Ternyata ada bang Arga. Ciee"

"Apasih Zar, gue cuma mau nenangin bayi gedhe kok. Lo ada apa?"

"Gue kawatir sama bang Adit, makanya gue masuk bang. Bang Adit lo oke kan?" Adit tersenyum tampan.

Bang Adit emang ganteng. Udah ganteng peka lagi.. nggak kayak Ezra

"Harusnya gue yang tanya. Lo oke dek?"

"Gue nggak papa bang"

"Lo masih marahan sama Ezra?" Tanya Adit lagi.

"Masih bang, dia bahkan diem aja tadi kan" Adit menarik Zara mendekat dan memeluknya.

"Lo tau dia hanya butuh waktu buat nenangin diri" Zara terdiam dipelukan Adit. Entah bagaimana tapi dia merasa nyaman berada dalam pelukan Aditya.

Kok, gini ya?

"Jangan tidur Zar, gue nggak kuat ngangkat lo" Zara tertawa kecil dan menendang main main Arga.

"Badan gue kecil tau bang!"

"Arganya aja yang emang kaga punya otot Zar"

"Sialan lo upil badak"

"Jadi, kalian udah baikan bang?"

"Emang gue bisa marah lama lama sama sahabat kesayangan gue?" Sahut Adit.

"Bener juga ya? Gue seneng banget kalian oke lagi bang!" Adit menepuk kepala Zara. Sebelum Zara lepas dari pelukan Adit, Ezra datang bersama Raka dan yang lainya. Dengan tidak rela Zara lepas dari pelukan Adit.

Just Extraordinary Friend [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin