24. Seesaw

1.8K 292 0
                                    

This is still flashback, lets move to why Aditya can join CIA.

Indonesia

Ferres membawa  seluruh keluarganya pindah ke Indonesia. Aditya dirawat Ferres dan Nada sepenuh hati dan penuh kasih sayang seperti anak sendiri. Raka, putra sulung Ferres dan Nada menyayangi Adit seperti anak kandung, tapi tidak dengan Ezra, si putra bungsu.

Dia menganggap kakaknya aneh dan pembawa masalah, hingga akhirnya Adit disuruh tinggal bersama neneknya karena Ezra tidak mau bersama hyungnya lagi. Ezra benar benar tidak mau hidup bersama hyungnya. Sehingga Ferres dan Nada terpaksa membawa Adit kerumah orangtua Nada.

Disanalah dia bertemu dengan Arga, tepatnya saat dia mencoba mengakhiri hidupnya sendiri dengan melompat ke jurang. Untungnya Arga datang dan mencegah Adit untuk tidak bunuh diri.

"WOY JANGAN!!" Arga berlari secepat mungkin dan menarik Adit sekuat tenaga.

"Lo gila ya! Lo mau nyianyiain hidup lo gitu aja?" Arga terengah engah sembari memeluk Adit yang hanya diam saja dengan tatapan kosongnya.

"Nggak usah ikut campur, gue mau mati" jawabnya datar, dia melepas pelukan Arga, tapi lagi lagi Arga memeluk Adit.

"Heh! Mati bukan jalanya. Nggak usah aneh aneh lo! Banyak orang yang pengen idup tapi malah mati dan lo yang idup malah pengen mati. Seberat apapun masalah lo jangan gini lah!" Arga akhirnya mengajak Adit ketaman, Arga terus mengajak Adit mengobrol, atau tepatnya dia yang banyak bicara.

Akhirnya mereka berdua berkenalan, ah tidak Arga yang memperkenalkan diri. Arga terus menasehati Adit, dia bercerita terus banyak hal. Hingga akhirnya dia mengajak Adit bersahabat.

"Hei, sahabatan yuk.. Gue tau lo capek ngadepin apapun masalah lo. Tapi ini bukan jalan keluarnya."

"Kenapa lo peduli sama gue?"

"Karena lo sebaya gue. Gue nggak punya temen. Temen temen cowok bilang gue kayak cewek. Ya siapa tau lo mau temenan sama gue. Gue bakal dengerin lo kalo lo mau cerita ke gue kok" Adit menghembuskan nafas kasar.

"Nama gue Aditya Taehyung, lo bisa panggil Adit" binar senang terlihat jelas diwajah Arga.

"Salam kenal Dit! Jadi gimana? Lo mau jadi sahabat gue?"

"Hm" Arga langsung memeluk Adit, dan sejak itu mereka mulai bersahabat. Selalu bersama kemanapun dan dimanapun.

Jadi memang benar, Arga selalu diganggu dan tidak memiliki teman. Maka sekarang ada Adit yang melindungi Arga dan ada Arga yang perhatian pada Adit.

Salah satunya adalah, "Woy! Minggir kalian" segerombol senior itu menatap remeh Aditya.

"Wah wah pacar lo dateng Ga? Dasar homo" Baju si Arga udah kebuka, senior senior ingin melakukan hal senonoh pada Arga dan itu membuat darah Aditya mendidih.

"Menyingkir dari sahabat gue bajingan"

"Wah, cari mati ni bocah" hingga akhirnya Aditya di kroyok. Arga berusaha menolong tapi malah dirinya yang dipukuli. Adit semakin marah, entah bagaimana aura Adit berubah. Dia menjadi berbeda dan tidak tau bagaimana Adit bisa membalas semua pukulan itu dengan membabi buta.

Adit gelap mata, dia sangat menyeramkan saat itu. Arga dari situ tau satu hal, jangan biarkan Adit larut dalam bara emosi karena Adit bisa jadi berbahaya. Arga memeluk Adit, dan menarik Adit menjauh.

"Udah Dit udah"

"Lo denger ya, sampe lo gangguin Arga lagi gue mampusin lo semua" Arga membawa Adit kerumah pohon mereka. Arga dengan telaten mengobati luka Adit, dan Adit membantu mengibati luka Arga.

"Thanks Dit, tapi lo jangan gini lagi. Gue takut"

"Hm"

"Lo udah makan?"

"Belum"

"Ayo makan,  mama nggak dirumah tapi gue bisa masakin lo. Lo maukan?"

"Iya, tenang aja gue pasti makan apapun bikinan lo" Arga tersenyum dan mengangguk senang.

"Ayok!" Sejak saat itu Arga bisa hidup dan sekolah dengan tenang dengan Adit yang slalu disisinya.

"Dit, jangan tinggalin gue ya?" Pinta Jungkook sewaktu tiduran di padang sabana.

"Iya, nggak akan"

"Janji?"

"Janji" janji kecil yang mereka buat semasa SMP itu, mungkinkah akan terjaga selamanya?

♡♡♡

Saat Adit kelas tiga SMP, ada perempuan yang mendatanginya. Dia seorang bule cantik.

"Hai, boleh bicara sebentar"

"Lo siapa ya?"

"Kenalkan, gue Alicia agen rahasia dari CIA" Adit tentu syok saat mendengar si wanita merupakan seorang agen rahasia CIA.

"Kami ingin menawarimu menjadi agen CIA, apa kau bersedia?" Adit tidak berfikir lebih lama, dia langsung menyetujui penawaran Alicia, karena dia tidak ingin menyusahkan keluarganya lagi. Setidaknya dia bisa melindungi dirinya sendiri.

"Gue tinggal bentar, lo jaga diri ya Ga?"

"Gue nggak bisa ikut lo aja Dit?" Wajah sedih itu terlihat jelas diwajah Arga. Dia tidak mau ditinggal Adit.

"Nggak bisa Ga, gue bakal cepet balik kok. Lo tunggu ya?"

"Iya deh, lo juga jaga diri ya? Cepet balik, gue bakal tungguin lo terus"

"Iya, see you Ga"

"Seeyou Dit!"

Adit akhirnya dibawa ke markas CIA. Ia bersama dua sepupunya, Elios dan Chacha berangkat ke Newyork untuk pelatihan. Adit berpamitan jika dia ingin mengikuti program pertukaran pelajar. Selama liburan semester, dia berada di markas CIA untuk dilatih banyak hal.

Adit mengambil cuti sebulan, hingga saat dia kembali Arga menyambutnya dengan pelukan hangat dan air mata. Arga kangen sekali dengan sahabatnya.

Mereka berdua masuk ke SMA yang sama, dan Adit akhirnya diambil kembali oleh Ferres dan Nada ke Jakarta. Akhirnya Arga ikut Adit ke Jakarta dan tinggal bersama Adit di Jakarta.

Ezra masih benci pada Adit, hingga malam mengerikan itu terjadi. Aditya menabrakan dirinya untuk menyelamatkan Ezra, hingga akhirnya Aditya koma setengah tahun lamanya dengan kondisi vegetatif.

Arga terus menemani Adit, terus berdoa agar Adit membuka matanya. Sejak saat itu juga, Ezra menyesal. Dia dimarahi kedua orangtua dan abangnya. Dia menyesal, nyatanya Aditya Taehyung sesayang itu padanya.

Dimalam harinya, Ezra datang dengan linangan airmata. "Bangun bang hiks maafin gue"

"Lo sekarang tau kalo abang lo itu sangat sayang sama lo Zra, harusnya lo bener bener nyesel sekarang. Doa aja Adit nggak nyerah dan bangun. Karena kalo Adit nggak bangun, gue jamin lo bakal nyesel seumur hidup" kata Elios dan langsung pergi meninggalkan Ezra yang menangis menyuruh abangnya agar bangun dari tidur panjangnya.

Aditya tidak menyerah begitu saja.
Setelah sekian lama, akhirnya Aditya membuka matanya. Membuat semua orang senang termasuk Ezra. Dia langsung memeluk abangnya dan menangis tersedu sedu minta ampunan.

"Lo nggak salah apa apa Zra, gue seneng lo baik baik aja dek" dan Ezra semakin menangis dibuatnya.

Adit rutin datang ke markas CIA selama libur semester dan tak ada yang curiga. Hingga akhirnya saat Adit dewasa dan telah kuliah, dia di angkat menjadi kapten tim alpha.

"Dit, lo yakin nerima keputusan ketua?"

"Ya el, gue yakin" Elios sebenarnya tidak setuju, karena ketika mereka masuk tim alpha misi berbahaya akan dilimpahkan pada mereka.

Tapi karena Aditya tidak bisa dicegah dan Elios tidak ingin membiarkan Adit sendirian akhirnya dia dan Chacha mengikuti jejak Aditya.

"Kita always disisi lo Dit"




_________

TBC

Just Extraordinary Friend [END]Where stories live. Discover now