09. Not Today

2.6K 448 13
                                    

Arga dan Adit sedang duduk bersama di dalam kamar. Adit merebahkan dirinya di kasur diikuti Arga yang ikut merebahkan diri di lengan Adit.

"Woy"

"Hm"

"Ada yang lo sembunyiin?" Adit memeluk Arga dari samping.

"Nggak, gue selalu jujur ke elo" Arga balas meluk Adit.

"Emang wajib, gue sahabat lo kan"

"Hm, gausah mikir aneh aneh Ga. Gue nggak nyembunyiin apa apa. Cuma tadi gue liat setan aja" iya, Adit beneran liat setan.

"Anjir, gue padahal hampir lupa lo bisa liat setan" Adit tersenyum tipis.

"Setanya nyeremin anjir"

"Diem bego!" Adit tertawa kecil.

"Lo takut? Ada gue ini" Entah kenapa Adit dan Arga merasakan sesuatu hal yang aneh.

Gue kenapa ya sekarang kalau deket Adit nyamannya kerasa beda. Kenapa juga kalau liat adit deket orang lain gue kesel banget?

Apa gue suka sama Arga ya? Kenapa gue ngerasa pengen selalu jadi yang nomer satu.

"Bacot ah. Btw lo nggak marah?" Adit mencium puncak kepala Arga dan itu membuat Arga merona.

Sial. Padahal Adit biasa giniin gue. Ck kenapa sekarang gue jadi kaya gini?

"Soal apa?"

"Tuduhan ke elo, soal Ezra sama soal gosip yang dibuat Irina sama Agata" Adit terdiam sejenak kemudian mulai bicara lagi.

"Soal Ezra, gue udah maafin dia. Soal tuduhan Anton gue anggap angin lalu, soal gosip, ya biarin aja. Karena cuma gosip. Toh faktanya kita sahabatan" dan entah kenapa jawaban Adit membuat Arga sebel.

"Oh, kalo soal Zara?" Adit menghela nafas.

"Gue nggak mau nganggep serius"

"Kenapa?"

"Ya karna gue punya pacar sama Ezra sebenernya suka Zara"

"Lo tau darimana?"

"Gue denger detakan jantungnya" Arga mangut mangut.

"Jadi, lo nggak bakal nganggep Zara?" Adit mengangguk.

"Gue nganggep dia adik. Oh gue mau bilang, lo nggak usah dateng ke pestanya Mega" Arga mengerutkan keningnya

"Kenapa?"

"Gue ngerasa ada yang nggak beres sama Mega" Arga lebih memilih percaya pada Adit. Biar bagaimanapun, Adit memiliki kelebihan yang tak dia miliki.

"Lo bakal terus percaya sama gue kan Ga?" Arga mengerutkan keningnya.

"Tentu saja, kenapa lo tanya gitu?" Adit mengedikan bahu.

"Hanya ingin memastikan" Arga mendongakan kepala dan membelai rahang Adit, dia ah tidak mereka biasa memberikan afeksi seperti itu yang jelas kalau diketahui orang akan membuat mereka salah paham.

Mereka sering bertingkah seperti sepasang kekasih, bahkan mereka memberi perhatian lebih terhadap satu sama lain. Adit juga sangat melindungi dan selalu ada untuk Arga begitu juga sebaliknya. Arga akan selalu menjadi orang yang paling cerewet tentang segala hal, dan menghawatirkan kondisi Aditya.

Mereka berdua selalu memahami kondisi satu sama lain, saling menghawatirkan dan saling menjaga, lebih dari seorang sahabat. Tapi sayangnya, mereka berdua hanya menganggap hubungan mereka sebatas persahabatan saja. Jika sedang berdua seperti ini maka mereka akan lebih mesra tanpa mereka sadari dan terjadi secara alami. Contohnya seperti kecupan dan skinship berlebihan seperti ini.

Just Extraordinary Friend [END]Where stories live. Discover now