18. Skit : Soulmate

2.3K 393 44
                                    

Mereka berdua masuk toilet cewek. Arga langsung membaringkan Kia didekat wastafel. Adit dengan sigap mengeluarkan pempers dan tisu.

"Cup cup cup sayang, sebentar ya.. udah risih ya.. iya sebentar ya" Adit yang disebelahnya Arga malah jadi melting.

"Iya.. anak mama pinter kok cup cup sebentar ya sayang" dan benar saja Kia pub. Dengan telaten Arga membersihkan pantat Kia dengan air, lalu membersihkanya lagi dengan tisu basah. Sebenarnya dia nggak yakin udah bersih banget atau nggak kalau belum pakai sabun, tapi masa iya pakai hand soap?

"Bukain pempersnya mas sama bedak juga"

"Ini dek" duh keduanya sudah seperti pasutri aja. Arga membedaki pantat Kia kemudian memasang pempers dan terakhir memakaikan rok lagi.

"Nah udah enak kan?" Tapi Kia masih saja menangis.

"Oh kamu lapar ya sayang? Ngantuk juga? Pulang dulu ya sayang?" Arga menggendong Kia lagi.

"Mbak makasih ya"

"Sama sama nyonya. Hati hati dijalan" mereka keluar dari toilet, Adit merangkul Arga.

"Gue beneran berasa kek istri lo anjir. Geli banget sumpah, lo kampret banget ya" Adit terkekeh.

"Ya nggak papa, cuma gue kan? Bukan masalah besar. Lo kenal gue luar dalem" Arga mendengus.

"Iya gue emang kenal lo, tapi lo tetep punya rahasia"

"Maaf deh" Arga mendengus.

"Mampir ke resto dulu, gue nggak tega liat Kia kelaperan"

Adit mengerutkan kening, "oke kita kesana" untung saja Kia sudah tidak menangis.

"Dit, lo nggak kepemakaman?"

"Kalo gue hadir, semua akan kacau"

"Lalu caranya lo bawa Kia gimana?"

"Agen gue naroh Kia di deket taman, gue lewat sana terus bawa Kia deh" Arga mangut mangut.

"Sial"

"Kenapa Dit?"

Adit diam saja, namun terlihat sekali jika Aditya tengah mencengkeram setir mobilnya dengan sangat erat dan ekspresinya seperti menahan sesuatu.

"Adit jangan bikin gue takut" tiba tiba saja Kia menangis keras, membuat Arga terkejut.

"Sayang ada apa?" Entah bagaimana Aditya banting setir dan nyaris menabrak tiang.

"Aaaa!"

Cit

Berhenti tepat waktu.

"Astaga lo nggak papa Ga?" Arga masih syok, dia hanya mengangguk.

"Maaf, tapi hantu istri Aric mengendalikan diri gue" dan Arga semakin takut. Dia melepas sabuk pengaman dan duduk dipangkuan sahabatnya.

"G-gue takut" Adit memeluk Arga erat.

"Semua akan baik baik saja"

Kia masih saja menangis, entah apa yang merasuki Arga, tapi tiba tiba Arga membuka bajunya dan menempelkan putingnya pada mulut Kia dan Kia berhenti menangis lalu menghisap puting Arga seperti menyusu pada ibunya.

Adit tentu saja shock, "Ga! Apa yang lo lakuin?" Arga menyandarkan kepalanya pada kepala Adit.

"Dia masih butuh mamanya Dit. Ayo pulang aja" Adit menghela nafas dan kembali menjalankan mobilnya. Untung saja perumahan tempat Adit tinggal sudah dekat. Saat sampai, Kia masih belum mau melepas dada Arga, jika dilepas Kia akan menangis.

Just Extraordinary Friend [END]Where stories live. Discover now