08. Second Grade

2.6K 415 13
                                    

Setelah sampai di rumah, Adit memeluk mamanya juga papanya setelah itu langsung ke kamar tanpa sepatah katapun. Arga buru buru menunduk hormat dan memeluk mama dan papa Adit kemudian langsung menyusul Aditya kekamarnya. Mama Nada jelas sangat kawatir pada putra tengahnya.

"Raka, adikmu kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Raka menuntun mamanya duduk.

"Mah, tenang dulu. Memang terjadi sesuatu pada Adit, tapi sekarang Adit baik baik saja" Mama Nada tidak percaya.

"Ada apa?"

"Adit diserang pah, tadi hampir diculik" Ferres menggebrak meja.

"APA?!"

"Om, prof Arthur melarikan diri" ujar Elios yang membuat rahang Ferres mengeras.

"Si bangsat satu itu"

"Yaampun Adit, pah gimana ini?!" Ia memeluk Nada.

"Takkan kubiarkan mereka mendapatkan Aditya"

"Paman, sebaiknya sewa bodyguard untuk Adit" saran Dimas.

"Ya, tentu saja Dim"

"Paman, kenapa dia ngotot menginginkan Aditya? Memang kegunaan IA itu apa?" Tanya Chandra penasaran.

"Iya paman, memang mereka mau menggunakanya untuk apa?" Tambah Araf.

"Kloning, mereka membuat kecerdasan buatan untuk menguasai dunia" sontak penjelasan Ferres membuat mereka semua terkejut.

"Jadi bang Adit mau dibunuh terus diambil otaknya paman?" Ferres mengangguki pertanyaan Zara.

"MEREKA GILA YA?!" Semua menatap Zara yang tiba tiba berteriak.

"Masa mau membunuh orang untuk hal kayak gitu?!" Elios melirik Zara.

"Lo suka sama Adit ya?" Ceplos Elios tiba tiba, dan membuat Zara gelagapan dengan muka merah.

"Oh, keliatan sih" tambah Chacha.

"Nggak kok bang El! Kak Chacha apaan sih! Aku cuma kawatir sama bang Adit kok!" Chacha memicingkan matanya.

"Oya?" tatapan sang kepala keluarga beralih ke Ezra yang sedari tadi diam.

"Ya nggak heran sih kalau Zara suka sama Adit, Adit emang pesonanya kuat" ujar Jendra.

"Ugh tapi Zar, kalo lo suka Aditya kenapa lo juga dukung Aditya sama Arga?" Tanya Irina sambil memasang wajah bersalah yang tidak tau kenapa.

"Iya, lo bahkan juga sama semangatnya kayak kita" tambah Agata.

"Gue nggak suka sama bang Adit kak astaga!!"

"Iya iya, kenapa lo panik gitu anjir" Noval tertawa bersama Dimas.

"Suka sama Adit juga nggak papa, tapi pasti ada yang cemburu" celetuk Dimas.

"Bang Dim! Apaan sih!"

"Udah woy, kenapa jadi ledekin Zara dah, ini lagi genting!" Sela Chandra.

"Iya Chan iya, duh tau kok Adit itu adek kesayangan lo" sahut Raka dan otomatis mendapat lemparan bantal dari Chandra.

"Diem lo setan!" Raka nyengir kuda.

"Ezra, lo taukan lo yang membuat abang lo tidur pun nggak nyenyak" kata Elios tiba tiba.

"El!" Elios menyetop protesan Chacha.

"Ezra harus tau, Adit menderita dan trauma Cha!"

"Tapi Adit-"

"Diem" Nada dan Ferres tentu bingung, begitu juga Raka dan yang lainya.

"Gue tau" lirih sekali jawabanya.

Just Extraordinary Friend [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt