PART 2

1.5K 68 3
                                    

*JUST!!! INI HANYA CERITA KHAYALAN!! JANGAN DI BAWA DIDUNIA NYATA!!*


SAAIH POV

Lalu kududuk ditempat yg umi persilakan.. Ku sedikit menerka nerka mengapa mereka memanggilku.. Sebentar lagi kekepoan ku akan terjawab.. Tpi aku bingung mengapa harus seperti ini jika ingin berbicara tentang pekerjaan...

"bagaimana dengan kantormu ih? Apa baik baik saja?" abi mengawali perkataan tntang pekerjaan, eumm... Aku mengira akan membicarakan tentang pekerjaan...

"allhamdulilah.. Kantor saaih baik baik saja, abi tidak usah kawatir... Saaih mampu menjalankanya dngn baik.."
Ucapku pada mereka yg sedari tadi menatapku legam...

"ahh... Saaih (menepuk pundak saaih) umi makin bangga padamu... Kau masih seperti yg dulu tak pernah berubah"

"makasih umi... I love you"
Ucapku yg diakhiri senyum lebar dipipi yg pastinya mampu menghipnotis yg melihatku..

"love you to..." ucap umi dengan di akhiri tawa yg sungguh sangat bahagia..

"saaih... Saaih... Kau tak pernah berubah.." ucap abi dengan menepuk nepuk pundakku yg menandakan seperi ia bangga padaku...

"nak apa kau masih pulang jam 7 mlm terus?" ucap umi yg seketika membuat tawaku berhenti..

"iya mi, karna akhir² ini saaih bnyk pekerjaan yg harus saaih urus, dan pekerjaan ini tak dapat saaih tinggalkan... Maafkan aih jika tak dapat bertemu umi dan abi setiap saat.." ucapku pada mereka, aku takut umi menangis.. Aku tak ingin bidadariku ini menangis...

"ya ampun, pasti kamu lelah kan nak.. Umi tau itu.."

"bagaimana pun jga itu sudah konsekuensinya seorang bos perusahaan, jadi hal wajar pulang larut malam... Apalagi jika ada sesuatu yg terjadi di rumah.. Pasti itu berat, apalagi saat ini saaih belum berkeluarga.." jelas abi padaku..

"ya allah ank umi sungguh terlihat berwibawa... Umi bangga padamu nak.."

"aih juga sayang sama umi.. Kebahagiaan saaih ada Di umi dan abi.. Maafkan saaih sekali lagi.."

"abi mengerti nak..."
Ku membalas perkataan abi dengan senyuman...

"apa kamu sedang dekat dngn perempuan?" entah dtng dri mana perkataan itu hingga ku menatap legam orang yg berbicara seperti itu pdaku, siapa lgi jika bkn bidadari ku (umi)

"eummm.. Saat ini tidak mi.. Mengapa umi mengatakn seperti itu pda saaih?" ucapku pada umi..

"kami berniat akan menjodohkanmu. Kau bisa bertaaruf padanya..." ucap abi dengan to the point..

JEDER!!...

seperti bunyi halilintar, begitulah suasana hatiku mendengar kata perjodohan.. Aku berusaha menolaknya, namun aku tak mungkin menyakitkan hati mereka orang paling berharga di hidupku.. Aku tak suka jika dijodohkan, tidak biasanya umi ingin menjodohkan anknya, mengapa umi akan menjodohkanku...

Aku tak dapat melihat 2 pasang bola mata yg sedari tdi menatapku legam, kuhanya dpt menunduk dan ku kepalkan kedua tanganku yg saling mengunci...

"maaf mi, bi , aihh.. Tak dapat menuruti keinginan umi abi.." ucapku dengan posisi seperti tdi yg tak dpt menatapnya...

"nak, umi sudah pilihkan kmu wanita yg baik dan shaleha.. Umi yakin kau pasti menyukainya.." umi selalu saja menenangkanku.. Pdhl Ku sdng tersulut emosi krna perjodohan ini...

IT'S YOUWhere stories live. Discover now