PART 51

944 113 94
                                    

'Tuhan bila masih ku diberi kesempatan, izinkan aku untuk mencintanya, namun bila waktuku telah habis dengannya, biar cinta hidup sekali ini saja...'

(Glenn Fredly - Sekali ini saja)

Perempuan berhijab ini tengah termenung diatas reotnya ranjang usang berwarna coklat, dengan pandangan menatap kartu yang selalu ia pandangi. Rasa kegelisahan yang saat ini mewarnai kegundahan hatinya...

"Tabungan aku tinggal segini lagi... Apa cukup untuk beberapa bulan kedepan? Apalagi, aku butuh biaya persalinan..." nashwa terus menggerutu dihadapan secarik kartu berwarna biru itu...

"Apa aku cari kerja aja ya... Tapi, mana ada kerjaan yg terima ibu hamil.." ujar wanita ini yang berusaha memikirkan kondisinya dan bayi yang ada diperutnya...

Perempuan ini menatap sendu setiap nominal yang tertulis jelas dikartu itu. Kebutuhan sehari-hari yang harus ia tanggung sendiri, apalagi semenjak pertengkaran dirinya dan saaih, membuat keuangan dalam hidupnya menjadi menipis. Hanya tersisa beberapa puluh juta, itu juga harus bisa untuk biaya persalinannya nanti...

"Ya allah..." ujar wanita ini mengusap wajahnya kasar

"Nashwa gak mungkin minta saaih, Saaih kan bukan suami nashwa lagi..." ucap wanita ini dengan sendu

Guratan kesedihan yang terus menghantui perempuan ini. Ketakutan akan suatu hal yang akan menimpa kehidupannya suatu hari nanti...

"Maafin mamah ya sayang... Kamu jadi ikutan susah gini... Mamah gak mungkin pulang kerumah opa, oma... Karna pasti papah bisa temui kita disana... Mamah gak mau karna kedatangan kita  menjadi suatu beban dihidup mereka..." nashwa mengelus pelan perut buncitnya itu...

Setiap usapan hangat yang saat ini nashwa lakukan pada perut buncitnya itu, setiap kata perkata yang dia lontarkan pada setiap usapan diperut buncit itu...

"Mungkin suatu hari nanti, kamu akan bertanya siapa papah, dan dimana papah... Mamah harus siap dengan pertanyaan yang akan kamu lontarkan suatu saat nanti..."

"Bukannya mamah mau menjauhkan kamu dengan papah, tapi papah akan bahagia saat kita tidak lagi bersama dia... Biarkan kita yang mengalah ya nak... Mungkin saat ini papah akan bahagia bersama wanita itu..." ujar wanita ini dengan perkataan yang menyayat hati

Pengorbanan yang mungkin akan membuat seseorang menjadi bahagia, walaupun hati kita tersayat sayat disetiap waktunya... Itulah yang saat ini nashwa rasakan. Bukannya dia tak cinta, hanya saja takdir yang memilihnya untuk pergi dari kehidupan laki-laki yang mencintai wanita lain...

✏✏✏

Sorot mata sayu namun mata yang memandang legam disetiap pandangan laki laki ini. Fikiran kosong, seakan menjadi makanan sehari harinya...

Sudah seminggu lebih laki-laki ini berdiam diri dikamar. Bingkai foto perempuan berhijab yang memiliki senyum memikat yang mampu menyihir setiap hati para lelaki yang ada dihadapannya, yang saat ini ada dipelukan laki-laki tampan ini...

Menyenderkan tubuhnya diranjang dan tangan yang memeluk erat foto perempuan itu, serta tatapan sendu yang saat ini dia rasa...

Tok... Tok...

"Adennn... Makan siang dulu ya..." teriak wanita paruh baya itu disebrang sana

IT'S YOUWhere stories live. Discover now