PART 16

1K 78 18
                                    

SAAIH POV

Malam itu tubuhku terasa sangat lemas, kepalaku terasa seperti sedang memikul batu... Apalagi pandangan mataku seperti bayangan kabur....

Fikiranku seakan terbang tak terbayang....

Sejak aku membuka pintu, aku tak ingat apa apalagi...
Hilang seketika....
Hitam seketika....

"Arggghhh... Kenapa ni pala berat bngt sih... Nashwa kemana lagi, tadi katanya mau buatin gue sarapan..." seruku yang kini tengah tersender diranjang...

"sayaaang...." seru perempuan itu diambang pintu...

"Lo..." jawabku kaget...

"Sayaaang... Kamu sakit ya... Kasian banget sihh... Ututututu (mencubit pipinya)" seru perempuan tanpa hijab ini, yang kini duduk ditepi ranjang...

"Apaansih lo...." seruku sedikit kesal...

"sayaaang kok gitu sih..." serunya yang manja...

"lo ngapain sih kesini... Kalo yang lain tau kayak mana, apalagi kalo nashwa sampe tau lo kesini, bisa ancur hubungan kita..." seruku panik...

"Suttttttt.... (membungkam mulut saaih dengan telunjuknya) lo gak usah panik gitu sayang..." serunya sedikit lirih...

"Apasih (melepaskan telunjuknya)" seruku sedikit kesal...

"Sayaang kamu pasti gak tau kan?"

"Ya enggak lah bego..." seruku ketus...

"Tadi pas aku ketuk pintu, terus yang bukain tuh! Kamu tau gak siapa? Istri kamu! (tertawa)  Uhhh... Gila... Gila... Istri kamu cantik juga ya, sampai sampai kecantikan dia melewati batas normal... Ups.. Maksudnya  ya gitulah..." serunya diakhiri tawa sinis....

"Jadi tadi yang buka pintu itu nashwa?!" seruku kaget...

"Heeeemm..." serunya diakhiri anggukan...

"Lo gila!" seruku sedikit tinggi...

"Ya emang kenapa sih sayang... Ada masalah? Lagian pling dia sekarang lagi nangis dikamar (tertawa)"

"Nangis?"

"Ya iyalah... Pas gue sebut nama gue di depan dia, Ehhh... Dia palah nangis... Aneh banget kan?!"

"Gue harus ketemua nashwa..." seruku yang hendak beranjak...

"Apa apaan sih.... Kamu itu lagi sakit sayang..." seru putri...

"Gue gak peduli... Yang penting gue harus jelasin kedia..."

"Jelasin apa? Lagian dia juga harus tau diri dong, siapa yang lebih berhak atas kamu sayang... Dia itu cuma duri dalam daging tau gak! Dalam hubungan kita" seru perempuan ini sedikit meninggi...

"Put gimana pun, aku ini suaminya..."

"Ya gue tau! Atau jangan jangan lo mulai suka sama dia?!" serunya kesal...

"Ck,,, gak... Gue gak suka sama dia..."

"Udah lah sayang... Kamu gak usah urusin dia lagi... Mending sekarang kamu minum obat terus tidur... Dari pada nanti kamu sakit lagi..." serunya meyakinkan...

Saaih tak menjawab...

Bagaimana pun juga aku mengerti perasaan nashwa, aku salah... Tidak seharusnya aku mengizinkan putri untuk datang kerumah...
Apalagi sampai membuat nashwa menangis...

IT'S YOUDonde viven las historias. Descúbrelo ahora