PART 15

1K 69 28
                                    

'Cukup sudah...
kau sakiti aku lagi, serpihan perih ini akan ku bawa mati... 
Aku mencoba memberikan segala yang tlah aku punya...
Namun semuanya hanya sia-sia... Percuma! Aku tlah coba untuk memahamimu,
tapi kau tak peduli!'

NASHWA POV

1 MINGGU KEMUDIAN....

Hariku sama seperti yang dulu... Hanya menjadi seorang istri tanpa diakui... Pernikahan yang harus berjalan tanpa suatu pengakuan... Lebih tepatnya adalah sebuah pernikahan diatas kertas....

Malam ini aku membuatkan masakan spesial untuk suamiku... Karna ini adalah kewajibanku sebagai seorang istri...

"Selesai....." seruku tepat dimeja makan....

"Sup kambing udah, susu juga udah... Tapi saaih kenapa belum pulang dari tadi... Apa dia kejebak macet...."

"Ya Tuhan lindungi dia dimanapun dia berada..." seruku sembari mengangkat kedua tangan...

"Amin...." sambungku lagi sembari meraupkan kedua tangan yang kutengadahkan....

BRUUKKK.......

"Saaih???" seruku lirih...

Ku berjalan dimana asal suara itu berada...

"Saaaih!!!" seruku lalu berlari menghampirinya....

Terlihat jelas suamiku tergeletak di lantai...

"Saaih... (meraih tubuh saaih dan memangku kepala laki laki tersebut)"

"Saaih... Bangun... (menepuk pipi)"

Terlihat jelas raut mukanya yang pucat dan badan yang sangat panas...

"Saaih.... (menepuk pipi) aku mohon bangun..." seruku pada laki laki yang sedang kupangku...

"Bang bani! Bang alfath!!!" seruku tinggi....

"Saaih.... Bangun... Aku mohon..." seruku sedari tadi yang terus menepuk pipinya...

"Ya allah demamnya semakin tinggi..." seruku sembari menempelkan tanganku tepat didahinya...

"Nash.... Jangan tinggalin aku..." serunya lirih...

Aku tak menjawab....
Dan kutatap legam wajahnya...
Aku rasa dia mengiggau...
Yah.. Dia mengigau...

"Nash... Jangan tinggalkan aku..." serunya lirih tanpa tersadar...

"Saaih (menepuk pipi) bangun... Ganti pakaianmu dulu... Bajumu basah..." seruku pelan...

"Kepalaku terasa berat... A... A... Ku tak bisa bangun..." serunya lirih...

"Yaudah.. Biar aku bantu..." seruku pelan...

Saaih tak menjawab...
Namun hanya dengan anggukan...

Lalu kumelepas kancing kemeja yang dia pakai... Dan melepaskan sepatu yang menempel dikakinya...
Termasuk jam dan aksesoris yang dia pakai...

"Bangun sebentar (memapah tubuhnya)"

Saaih tak menjawab...

"Maaf... Tangan kanannya bisa masuk, terus kanan kirinya..." seruku memperintahkanya...

"Terus kamu tidur lagi..." timpalku lagi...

Laluku menarik selimutnya hingga menutupi tubuhnya...

IT'S YOUWhere stories live. Discover now