PART 55

1K 97 42
                                    

'Ketika tangis ku menjadi bahagia, disitulah aku merasa bahwa pengorbanan cintaku tidak sia - sia untuk laki-laki yang aku cintai selama ini...'

NASHWA POV

Karna lamanya menunggu disa kembali, membuatku seakan jenuh menunggu...
Sehingga kupandangi setiap sudut kafe ini, kupandangi setiap pembeli yang datang maupun yang sedang makan...

Namun...

"Saaih..."

Yah itu saaih...
Aku tidak salah lihat bukan, dia memang saaih, lalu perempuan itu?

"Putri??"

"Mereka???"

Aku tak tau apa yang saat ini aku rasakan...
Entah rasa cemburu, atau rasa bahagia yang harus aku torehkan dalam diri ini...

"Nashwa... Jangan nangis... Jangan nangis please..." ucapku bermonolog

Aku berusaha menstabilkan nafas ini yang terus memburu, berusaha untuk tidak mengeluarkan cairan bening yang saat ini akan menetes dipipiku...

"Harusnya kamu bahagia liat saaih bahagia sama perempuan itu, perempuan yang saaih cintai bukan..." ujarku pada diriku ini

Tes...

Usahaku nihil...
Air mata ini seakan mengerti jika hati ini terluka untuk kesekian kalinya...

Saaih....
Bahagianya dirimu bersama wanita itu, wanita yang kamu cintai itu...
Aku rasa, aku tak patut untuk menangisi dirimu yang tidak memikirkan diriku sedikutpun...

Kamu bahagia bersama wanita itu....
Tapi, sedangkan aku disini terluka untuk ke-1000 kalinya...

Aku rasa keputusanku memang benar, jika aku harus pergi dari kehidupanmu untuk selama lamanya...

Tangisku semakin menjadi saat melihat mereka tertawa bersama. Apalagi saat saaih menatap wanita itu dan mengacak rambut wanita yang saaih cintai...

Dug... Dug.. Dug...

Tiba - tiba, Sesuatu didalam perutku menendang nendang, seakan dia tau jika aku sedang menangis...

"Sayang... Kamu rindu papah? Tapi papah tidak merindukan kita... Yang papah rindukan hanya tante putri, bukan kita sayang..." ucapku mengelus perut buncitku ini

Entah kenapa hati ini terasa lebih sakit, saat mengingat aku yang sedang mengandung anak dari saaih...
Tapi sedikit pun saaih tidak memperdulikan diriku yang terpontang - panting diluaran sana demi menghidupi buah hati saaih dan aku sebagai ibunya...

"Maafin mamah ya sayang..." ujarku dengan isakan

Rasanya aku ingin ada diposisi putri saat ini. Tertawa dan berbicara bersama saaih...
Ingin rasanya saaih mengelus perutku yang saat ini didalamnya ada jagoan kecilnya...
Tapi itu nihil...
Hanya angan belaka yang saat ini aku harapkan bersama saaih...

IT'S YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang