PART 47

999 97 41
                                    

'Entah aku percaya atau tidak, dengan janji manis yang kamu lontarkan... Dengan mata kepalaku sendiri, aku melihatmu bersama wanita lain, dan cardlock yang kutemukan dibajumu... Perubahan sikap yang kamu tunjukan, membuatku bimbang....
Antara mundur dan tetap maju walau hati ini terluka...'

NASHWA POV

Kumelangkahkan kakiku perlahan, rasa gemetar disetiap langkah yang kupijak, dan keringat yang mengucur deras saat memasuki ruangan ini. Padahal ruangan ini memiliki ac, tapi entahlah dengan diriku ini...

Seumur hidup, aku belum pernah memasuki ruangan sekeji ini...
Maksudnya?
Ini pengadilan, pengadilan agama jakarta selatan...

Aku melangkahkan kakiku perlahan, setiap langkah yang terseok karna aku sedang hamil besar....
Keluargaku ada dibelakang sana, duduk ditempat khusus untuk kerabat dari penggugat dan tergugat...

Aku mendudukan diriku dikursi paling depan dan tepat di tengah-tengah...
Saaih??
Dia ada disampingku, jarak antara aku dan saaih terpaut  1m, aku berusaha untuk menstabilkan diriku yang mulai menampakan air mata kesedihan...

Tak lama, datang 3 orang menggunakan jubah berwarna hijau bercampur hitam, 2 laki-laki, dan 1 perempuan....
Mereka mulai menduduki kursi yang sudah terjejer rapi tersebut...

Mataku mulai jengah untuk memandang ketiga hakim itu, telingaku mulai panas saat hakim membacakan keputusan perceraian itu, rasanya separuh hidupku akan mati...

"Baik... Sidang kita mulai..." ujar salah satu hakim itu...

Tok... Tok....

Ketukan palu itu, menandakan persidangan dimulai...
Aku tak sanggup memandang kearah depan...

"Apakah saudari tergugat Yang bernama saaih halilintar siap?" ujar hakim perempuan itu

"Yah... Saya siap" jawab saaih dengan tegas...

Saaih...
Aku harap kita bisa bertemu kembali setelah perceraian ini...

"Saudari penggugat, yang bernama nashwa halilintar, apakah anda siap?" tanya hakim itu padaku

"Yah... Saya siap" ucapku lirih

"Baik kalau begitu, silakan pak hakim membacakan hasil keputusan sidang mediasi pada minggu lalu..." ujar hakim itu kembali

Nafasku mulai tak teratur...
Keringatku mengucur deras, pelupuk mataku yang mulai terpenuhi cairan bening yang siap untuk terjun membasahi pipiku...

"Setelah menimbang dan memilah informasi dari pihak penggugat dan dari pihak tergugat, begitupun dengan saksi-saksi yang sudah kami telusuri dengan jelas----"

Aku hanya diam dan tertunduk...
Kupingku mulai memanas...
Air mataku mulai akan terjatuh...

"Bahwa kami telah memutuskan, pada tanggal 5 april 2020, saudari Saaih Halilintar dan Nashwa Halilintar.....
Resmi Bercerai!!!"

Tok... Tok... Tok...

Tes...

Runtuh sudah kesedihan yang kutahan selama ini, air mata yang meluncur deras membasahi pipiku...

Rasa tak percaya dan tubuh yang bergetar seakan mulai menghilang separuh nafasku, dan separuh jiwaku...
Rasa yang dulu pernah ada kini menghilang seketika....

IT'S YOUWhere stories live. Discover now