PART 35

966 81 18
                                    

'Devinisi terlalu mencintai adalah suatu kecemburuan yang kini tumbuh dalam diriku...
Cemburu adalah hal wajar bagi setiap pasangan, justru dengan adanya kecemburuan, aku meyakini bahwa diriku sudah larut dalam kecintaannya---'

_Muhammad Saaih Halilintar_

NASHWA POV

Lagi dan lagi...
Aku rasa, saaih cemburu saat kak fahri membelaku...
Jujur aku sangat senang, karna apa? Karna berarti saat ini, saaih sudah mencintaiku dengan tulus...

"Masuk mobil..." ucap saaih sekilas...

Yah... Sejak berjalan kearea parkir, saaih hanya diam tanpa sepatah kata pun... Raut wajah garang yang saat ini dia tampakan diwajahku...

Dan biasanya saaih selalu membukakan pintu mobil untukku, tapi saat ini tidak...
Yah pasti apa yg kukira memang benar..
Saaih cemburu...

Blughh...

Yah anggap saja, itu suara pintu mobil sudah tertutup...

"Pakai seatbeltnya..." ucap saaih jutek..

"Iya..." jawabku lirih...

Saaih mulai mengemudikan mobilnya... Dia sengaja membawa mobil sendiri tanpa seorang supir...

"Sayang....." ucapku membuka pembicaraan...

"Hmmm.." jawab saaih tanpa menolehku...

"Kamu mau langsung kekantor? Kalau iya, mending kamu turunin aku didepan komplek perumahan kita, biar aku nanti minta jemput bang alfath..." ucapku kembali...

"Gak usah..." jawab saaih sekilas...

"Tapi, nanti kamu telat kekantor loh..." ucapku kembali...

Saaih hanya diam tanpa jawaban...

Kacang...
Beginilah jika saaih marah...
Diam seribu bahasa...
Aku bingung harus apa, untuk membalikan mood-nya...

Seketika aku langsung memutar lagu, yang berada di dasbort mobil..

"Gak usah berisik (mecekal tanganku)" seru saaih seketika, dengan tangan menghalangiku...

"Biar gak sepi sayang..." ucapku mencari alasan...

"Udah deh, gak usah! Berisik tau gak!" jawab saaih cuek...

"Iya... Iya... Maaf..." ucapku dengan mengerucutkan bibir...

Dasar cowok dingin!
Uggghhh... Kalo bukan suami, mungkin udah kena omel lo sama gue!! Apalagi omelan ibu hamil!

Ting....

Seketika notif pesan masuk tertera dilayar handphoneku...
Kulihat di layar tersebut, ternyata pesan dari mamah...

'Nak... Kamu baik-baik saja kan? Mamah khawatir sama kamu dan cucu mamah...'

Seketika senyumku berkembang saat membaca pesan dari mamah...
Dari dulu sampai sekarang, selalu saja menghawatirkanku...

'Allhamdullilah... Nashwa baik-baik saja mah.. Mamah tenang saja, cucu mamah baik-baik saja disini... Mamah jangan terlalu memikirkan nashwa ya..'

Kujawab pesan mamah... Padahal belum seminggu aku meninggalkan wanita yang sudah melahirkanku, tapi saat ini aku sudah merindukannya...

IT'S YOUDonde viven las historias. Descúbrelo ahora