Dua

11.4K 797 49
                                    

"Sas...suke."

Sasuke membeku selama beberapa saat ketika ia melihat gadis dihadapannya, lebih tepatnya ketika ia melihat mata gadis itu. Meski ia sudah sering melihatnya tanpa kacamata, tapi tetap saja ia selalu terpesona melihat mata hijau cerah yang selalu berhasil memikatnya.

Sasuke juga bisa melihat bahwa gadis itu terkejut, terlihat dari tubuh mungilnya yang menegang. Perlahan, ia berjalan mendekatinya, mencoba memangkas jarak yang terbentang diantara mereka. Namun, gadis itu dengan cekatan segera menghindar, kembali menciptakan jarak yang lebih lebar. Dan Sasuke mendengus keras atas penolakan yang dilakukan oleh gadis itu.

"Kenapa kau kemari? "

Sasuke mengangkat alisnya tinggi," Kenapa? Apa aku tidak boleh menemui calon istriku sendiri? " ia kembali melangkahkan kakinya, kembali mencoba memangkas jarak antara dirinya dan Sakura, menatap bibir merah muda gadia itu penuh minat dan berniat menciumnya. Namun, sebelum ia berhasil menyatukan bibir mereka, Haruno Sakura menoleh kesamping, hingga Sasuke mencium rahang gadis itu.

Sakura hanya bisa memejamkan matanya, menikmati kecupan singkat yang Sasuke layangkan pada rahang sebelah kirinya, dan ia bernafas lega setelahnya, "Kenapa? Kenapa kau menerimanya?"

" Kau ingin tau alasanku menerima omong kosong ini?" Omong kosong yang direncanakan oleh ibuku?"

Sakura terdiam. Ulu hatinya terasa begitu nyeri ketika Sasuke mengatakan bahwa hubungan yang mereka jalani hanyalah omong kosong semata. "Ya, katakan padaku."

"Karena kau cantik. " Sasuke berjalan melewati Sakura, menjatuhkan tubuh yang masih berbalut seragam sekolah itu diatas sofa ruang tengah gadis itu, dan kembali menatap Sakura." Meskipun kecantikanmu selalu kau sembunyikan dibalik.... Kurasa aku tidak perlu menyebutkannya padamu, karena kau tau benar apa yang aku katakan. "

Sakura melangkah menuju sofa, ikut menjatuhkan dirinya disebrang Sasuke," Lalu...."

"Lalu?"
Lalu kenapa kau selalu bersenang-senang dengan para jalang itu!

Ingin sekali Sakura mengatakan hal tersebut, tapi pertanyaan itu seolah tersangkut ditenggorokkannya, jadi ia hanya bisa menggeleng lemah, "Tidak, lupakan. Ada apa kau kemari?" Sakura kembali mengulang pertanyaannya, mencoba mengalihkan pembicaraan yang membuat dirinya sesak nafas.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? "

Sakura mengernyit bingung.

" Dihalte bus. "

Sakura mendengus keras,"Kau tau aku menatapmu?"

Sasuke hanya mengangguk sebagai jawaban, karena meskipun pria itu tidak menoleh, ia sangat tau bahwa Sakura akan selalu menatap kearahnya dimanapun ia berada, meskipun hanya sekilas.

" Apa kau tidak tau arti tatapan yang aku layangkan padamu? " Ia menatap Sasuke yang terdiam," Arti tatapanku padamu akan selalu sama, dan mungkin kau tidak akan pernah bisa mengerti arti tatapan itu. Sampai kapanpun." Setelah itu Sakura berdiri, "Pulanglah, aku ingin istirahat." ia melangkah kakinya meninggalkan Sasuke, dan kembali berhenti dilangkah ketiga, ketika Sasuke kembali bersuara.

"Jelaskan padaku, arti tatapan itu. Aku tidak akan pulang sebelum kau menjelaskannya. "

Sakura menggeleng pelan," Kau harus mencari tau sendiri. Sekarang pulanglah, pintu keluarnya ada disebelah sana jika kau lupa. "

Setelah mengatakan hal tersebut,  Sakura benar-benar meninggalkan Sasuke yang masih terdiam menuju kamarnya.

***

" Sampai kapan kau akan bermain dengan para jalang itu!"

Ucapan tajam Uchiha Mikoto adalah hal pertama yang menyambutnya ketika Sasuke baru saja menginjakkan kakinya dikediamannya. Ia menatap ibunya sekilas, sebelum berlalu begitu saja melewati sang ibu yang memandangnya penuh kekecewaan. Selalu seperti itu.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Where stories live. Discover now