Sembilan

7.9K 595 43
                                    

Sakura membaringkan tubuhnya diatas kasur, menatap langit-langit kamar yang catnya mulai memudar. Senyuman tipis tersungging dibibirnya ketika gadis itu mengingat kembali kenangan dimana ia mengakui jika dirinya mencintai lelaki bermata sekelam malam itu kepada sang kakak untuk pertama kalinya.

Suara langkah kaki yang beradu dengan papan kayu membuat rumah sederhana itu berubah menjadi sedikit gaduh, gadis itu terengah-engah ketika emeradnya berpendar mencari sosok yang sangat ingin ia temui. Ia melemparkan tas sekolahnya secara asal keatas sofa. Kembali menyusuri ruangan lainnya dan berjalan menuju arah dapur. Sakura tersenyum menatap nenek Chiyo yang tengah sibuk menyiapkan makan malam untuk dlmereka, dengan langkah yang sedikit mengendap-endap, Sakura berjalan mendekati nenek Chiyo dan memeluknya dari belakang, "Nenek Chiyo!!"  Serunya. Ia mencium kedua pipi wanita renta tersebut membuat sang empunya pipi terkekeh pelan.

Nenek Chiyo berbalik, menatap gadis yang tahun ini memasuki sekolah menengah pertama tersebut dengan senyuman, "Apa sesuatu terjadi? Wajahmu  tampak bersinar."

Sakura menampilkan senyum lima jarinya ketika gadis itu mengangguk semangat," Ya!! Aku.. "  pipi gadis itu perlahan memerah," Tidak! Aku akan memberitahukan ini pada kakakku dulu. Apa nenek dimana kakakku berada? "

Nenek Chiyo tertawa, mengacak surai merah muda dari gadis yang sudah ia anggap cucunya sendiri itu dengan gemas, kemudian menunjuk kearah pekarangan rumah bagian belakang rumahnya dimana Sasori berada.

Sakura kembali mencium pipi sang nenek serta mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya melangkahkan kakinya dengan sangat pelan untuk menemui sang kakak. Ia kembali berjalan mengendap-endap, dan ketika ia tepat berada dibelakang sang kakak gadis musim semi itu segera menelusupkan kedua tangannya diantara perut rata Sasori. Ia memeluknya dari belakang. "Kau bisa menebak siapa aku?"  Tanyanya.

Sasori hanya menyunggingkan senyumnya, melepaskan pelukan sang adik dengan pelan, dan membalikkan badannya. Melihat emerald sang adik yang terlihat berbinar ia yakin bahwa sesuatu yang baik telah terjadi. "Katakan padaku?"

"Aku.... " Senyuman Sakura mengembang," Aku mencintai seseorang!!! "

Sasori tersenyum dan segera membawa Sakura kedalam pelukannya," Benarkah? " Ia bisa merasakan Sakura memgangguk beberapa kali dibalik punggung tegapnya," Biar kutebak, apa pria itu...... Uchiha Sasuke? "

Mata Sakura terbelalak sempurna, berfikir dalam hati bagaimana mungkin sang kakak bisa mengetahui lelaki yang dicintainya, ia melepaskan pelukannya, menatap Sasori dengan pandangan malu-malu."Bagaimana kau tau?"

"Karena aku kakakmu. Tidak ada yang bisa kau sembunyikan dariku. " Sasori berjalan masuk kedalam rumahnya setelah ia menjawil hidung mancung sang adik karena gemas.

Sakura  mengubah posisi tubuhnya menjadi menyamping, menatap sebuah foto yang terpajang apik diatas nakas. Foto dimana dirinya bersama Sasuke ketika mereka berusia sekitar sepuluh tahun. Dan ia kembali tersenyum. "Sampai kapan aku bisa bertahan dengan semua ini, Sasuke?" Ucapnya lirih, ia mengambil foto tersebut dan menyimpannya diatas dada. "Aku.... Aku mencintaimu. Dan mungkin akan selalu seperti itu."

Setelahnya gadis itu jatuh terlelap kealam mimpi dengan foto yang berada didalam dekapannya.

***

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku? "

Wajah Sasori terlihat sedikit ragu ketika ia menatap lelaki dihadapannya. Apakah ia harus manyakannya pada lelaki itu? Ia sedikit ragu jika Uchiha Sasuke akan mengatakan hal yang sebenarnya. Tapi, ia sungguh penasaran dengan apa yang menimpa adik kesayangannya hingga gadis itu terlihat gelisah dalam tidurnya.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Where stories live. Discover now